Ternyata Berdebat Bisa Bikin Otak Makin Sehat! Begini Penjelasannya

family

Banyak orang yang menghindari perdebatan karena suasana yang tak nyaman dan enggan memicu permusuhan. Namun, ternyata ada cara yang lebih sehat untuk berdebat tanpa harus terlibat dalam sengketa dan permusuhan. Bahkan bisa bikin otak makin sehat.

Dalam aktivitas sehari-hari, perdebatan memang tak bisa dihindari meskipun cukup banyak orang yang enggan berdebat karena dianggap membuang waktu dan hanya menciptakan hubungan yang tak sehat dengan orang lain.

Bikin Otak jadi Sehat

Namun, ternyata proses perdebatan diketahui bisa berdampak positif buat kesehatan otak. Pasalnya, saat berdebat semua fungsi otak terkait dengan kemampuan bicara, berpikir dan kemampuan mengatur emosi bekerja secara bersamaan. Kondisi yang aktif secara bersamaan ini memicu otak untuk berfungsi secara lebih baik. 

Perdebatan pada dasarnya memicu kamu untuk berpikir lebih kritis dan ini artinya kamu harus berkonsentrasi dengan baik agar bisa memahami konteks perdebatan sepenuhnya. Dengan begitu, otak akan akan terus berfungsi secara aktif dan terstimulasi untuk bekerja.

Terlepas dari perdebatan yang bisa memicu permusuhan, berdebat yang benar sebetulnya dalam jangka panjang bisa membuat kamu juga terhindar dari gangguan kesehatan otak seperti menurunnya daya ingat atau pikun di usia dini.

Debat yang sehat bisa melatih kesehatan otak (Foto: Pexels)

Debat yang Sehat, Caranya?

Berdebat bukan berarti kamu harus benar atau kamu paling benar. Tidak semua hal juga bisa dan harus diperdebatkan. Jadi, berdebat juga bisa dilakukan secara sehat dan benar. Intinya, perdebatan adalah kondisi dimana kamu menggunakan otak secara aktif untuk berkomunikasi dan bersosialisasi.

Beberapa cara untuk menjadikan perdebatan sebagai kondisi yang menyehatkan otak adalah:

Terbuka untuk hasilnya

Pada dasarnya, perdebatan bertujuan untuk mencari hasil yang terbaik bagi pihak-pihak terkait. Jadi, sebuah perdebatan harus berakhir dengan baik, dimana tidak ada pihak yang merasa ditekan, terpaksa atau bahkan direndahkan.

Itu sebabnya kamu harus bersikap terbuka untuk hasil akhir dari sebuah perdebatan, karena ada kemungkinan hasil dari perdebatan tidak sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Dengan sikap terbuka, kamu jadi lebih bisa memahami sebuah keputusan dan menghormati apapun hasilnya.

Katakan yang sejujurnya

Memberikan pendapat dengan jujur adalah awal dari perdebatan yang sehat. Dengan mengatakan hal yang sebenarnya, maka lawan bicara tidak merasa dibohongi. Namun meskipun kamu menyampaikan hal dengan seadanya, hindari omongan yang bersifat negatif dan menyerang lawan bicara dengan frontal.

Perlu kamu ingat bahwa tujuan dari berdebat adalah untuk mencari solusi yang terbaik, bukan untuk saling menjatuhkan dan menunjukkan kamu yang paling benar.

Perbedaan adalah hal yang wajar

Dalam hal apapun juga, perbedaan adalah hal yang sangat wajar terjadi. Jadi, kamu juga harus menanamkan mindset bahwa berbeda itu memang bagian dari aktivitas dan hubungan sehari-hari. Berdebat adalah mencari yang terbaik dari sekian banyak perbedaan. Sebaiknya juga jangan menunjukkan bahwa semua yang berbeda itu buruk dan salah.

family
Debat adalah untuk mencari hasil yang terbaik bukan untuk membenarkan diri (Foto: Pexels)

Meminta maaf bila perlu

Dalam perdebatan kadang emosi juga terpancing dan kamu tidak sengaja melontarkan kata-kata yang kurang pantas atau menyinggung lawan bicara. Saat menyadari hal ini, sebaiknya kamu segera meminta maaf. Bukan untuk menunjukkan bahwa kamu lemah, tapi justru menunjukkan bahwa kamu bersifat terbuka dan berjiwa besar. Ini penting untuk membangun suasana yang sehat dalam sebuah perdebatan.

Mendengarkan pendapat lawan

Salah satu hal yang menyebabkan perdebatan berubah menjadi sebuah amarah dan tak terkendali adalah ketika salah satu pihak tidak lagi mau mendengarkan dan hanya mau didengarkan saja. 

Ini bisa saja terjadi ketika perdebatan mulai sengit dan kamu mungkin merasa terpojok dengan segala omongan lawan bicara. Dalam kondisi ini cobalah untuk tetap tenang, mendengarkan yang dibicarakan orang lain dan berusaha mencerna apa yang disampaikan oleh lawan bicara.

Kebiasaan memotong pembicaraan saat lawan bicara belum selesai bicara adalah sifat yang buruk dan menandakan bahwa kamu tidak lebih dari bersikap egois serta tidak mau mendengarkan pendapat orang lain.

Berdebat memang kadang tak terelakkan. Namun dengan berdebat sebetulnya kamu punya kesempatan untuk berpikir lebih fokus dan kritis, yang artinya adalah kesempatan untuk membuat otak kita terlatih lebih baik lagi.

Perdebatan yang menyehatkan otak harus dibangun dari perdebatan yang sehat secara komunikasi. Kamu bisa menerapkan cara-cara tersebut diatas saat terlibat dalam sebuah debat sehingga tidak terjerumus dalam adu mulut yang menyulut emosi.