Mengenal Crossfit, Olahraga yang Cepat Bakar Lemak

olahraga

Buat kamu yang ingin bakar lemak dan bentuk otot dengan efektif, ada beberapa jenis olahraga yang bisa kamu lakukan. Salah satunya adalah crossfit. Seperti apa dan apa saja manfaat olahraga yang sekarang makin diminati ini? 

Crossfit dikategorikan sebagai latihan interval intensitas tinggi (high-intensity interval training) dengan durasi latihan yang cukup singkat namun berat. Saat mulai diperkenal oleh penciptanya Greg Glassman, tahun 2000, olahraga crossfit langsung menarik banyak minat, terutama dari kalangan pegiat olahraga dan kebugaran.

Dilansir dari HelloSehat latihan crossfit menggabungkan berbagai latihan intensitas tinggi yang kamu lakukan dalam format circuit training, yaitu melakukan pergantian gerakan secara cepat dengan jeda istirahat yang sedikit di antara gerakan.

Crossfit dilakukan dengan singkat namun intensitasnya tinggi (Foto: Pexels)

Gerakan crossfit berupa variasi dari push up, sit up, dan pull up dengan menggunakan alat bantu gym seperti kettlebell, medicine ball, climbing rope, jump rope, dan rowing machine (mesin dayung). Selain itu ada juga gerakan yang dilakukan tanpa alat bantu.

Meski sesi latihan crossfit terbilang singkat, yaitu 5-15 menit namun ragam gerakannya banyak dan dilakukan dengan intensitas tinggi. Misalnya melakukan gerakan burpee 10 kali, body weight squat 20 kali, dan sit up 30 kali. Gerakan-gerakan ini dilakukan secara berlanjut dan tanpa jeda.

Manfaat Olahraga Crossfit

Dengan latihan intensitas tinggi ini dan tanpa jeda, menjadikan crossfit terbukti memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan kebugaran tubuh, di antaranya:

1.      Melatih kekuatan otot

Berbagai variasi latihan crossfit seperti body weight squat, air squat, atau angkat beban menggunakan barbel dan kettlebell akan membangun massa otot di seluruh tubuh, mulai dari otot trisep hingga otot paha depan sehingga seluruh otot-otot tubuh akan lebih kuat.

2.      Meningkatkan stamina

Pelatihan interval intensitas tinggi (high-intensity interval training) pada crossfit dapat meningkatkan VO2 max, istilah ilmiah yang merujuk jumlah maksimum oksigen yang dapat diserap dan digunakan tubuh selama berolahraga. Sederhananya, lebih banyak oksigen yang diserap tubuh berarti lebih besar daya tahan tubuh.

Crossfit dapat meningkatkan stamina dengan cepat (Foto: Pexels)

3.      Menjaga kesehatan jantung

Intensitas yang tinggi pada crossfit dapat meningkatkan detak jantung untuk bekerja maksimal, laju pernapasan, dan tekanan darah. Dengan begitu, jantung akan lebih sehat dan risiko penyakit jantung pun menurun.

4.      Membakar lemak

Bagi yang melakukan program penurunan berat badan, crossfit bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan sesi latihan yang lumayan singkat, crossfit bisa membakar lemak dengan maksimal.

American College of Exercise memperkirakan bahwa pria membakar rata-rata 20 kalori per menit saat melakukan crossfit, sementara wanita rata-rata 12 kalori per menit. Bahkan crossfit memiliki efek afterburn terbaik, yang berarti tubuh kamu terus membakar kalori dan lemak walaupun setelah latihan berhenti.

5.      Meningkatkan keseimbangan dan fleksibilitas

Latihan crossfit yang meniru gerakan dalam kehidupan sehari-hari seperti jongkok, mengayunkan kettlebell, memindahkan ban, dan menggerakan tali dapat membantu meningkatkan mobilitas, keseimbangan, dan fleksibilitas tubuh.

Tak Semua Orang Bisa Melakukannya

Melihat variasi gerakan dalam crossfit yang cukup menantang, sebetulnya tidak semua orang bisa melakukannya. Beberapa orang dengan masalah kesehatan berikut ini, sebaiknya tidak melakukan crossfit, yaitu:

–          Penderita masalah jantung

–          Mengalami cedera tulang atau otot

–          Berusia di atas 50 tahun (sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu)

Karena intensitasnya tinggi, tidak semua orang bisa melakukan crossfit (Foto: Pexels)

Nah, bagi kamu yang berencana untuk melakukan olahraga crossfit, berikut ini hal yang harus diperhatikan:

1.      Mencoba kelas gratis

Beberapa tempat gym biasanya menyediakan kelas gratis bagi yang ingin mencoba crossfit. Dengan mengikuti kelas gratis terlebih dahulu, kamu bisa memeriksa apakah jenis latihannya cocok denganmu.

2.      Konsultasi dengan trainer

Pastikan sebelum memulai kelas pertama, konsultasikan soal tujuan dan target kamu mengikuti crossfit. Ceritakan pula kondisi kesehatan kamu, misalnya pernah cedera di bagian tubuh tertentu, asma, atau scoliosis. Dengan begitu, pelatih akan memberi gerakan yang bisa disesuaikan dengan kondisi dan target kamu.

3.      Kenali kemampuan diri

Kelas crossfit biasanya diikuti oleh beberapa orang. Kenali kemampuan diri, ketika detak jantung terlalu cepat, mata berkunang-kunang, atau tidak kuat melanjutkan sesi latihan, jangan gengsi atau malu untuk berhenti.

Crossfit bisa menjadi pilihan yang tepat dan menarik bagi pegiat olahraga dan kebugaran. Karena selain variasi gerakan yang tidak membosankan,crossfit juga menawarkan hasil yang lebih cepat dibanding latihan lainnya.

Namun pastikan kamu dalam kondisi tubuh yang fit sebelum mengikuti kelas crossfit agar bisa berlatih dengan baik.