Traveling Saat Hamil, Ikuti Panduan ini Agar Tetap Aman

Kondisi hamil biasanya disikapi dengan lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Namun, bila ingin melakukan traveling, apakah ibu hamil tetap direkomendasikan untuk melakukannya?

Pada dasarnya melakukan perjalanan wisata untuk ibu hamil boleh saja dilakukan dan bahkan dianjurkan agar bisa mendatangkan rasa senang yang juga baik untuk kesehatan kandungan. Namun sebaiknya perjalanan dilakukan dengan beberapa persiapan dan pertimbangan, seperti berikut ini:

Perhatikan usia kandungan

Secara medis, usia kandungan yang disarankan untuk bisa melakukan traveling adalah setelah berusia 14 minggu. Ini karena pada usia kehamilan tersebut diperkirakan kandungan sudah lebih kuat dan stabil saat ibu melakukan perjalanan jauh.

Usia kandungan yang terlalu awal atau terlalu tua bisa berbahaya untuk traveling (Foto: Xframe)

Kurang dari usia tersebut, biasanya rasa lelah dan mual akan lebih cepat berdampak pada ibu hamil. Tentunya ini akan mengganggu kenyamanan saat melakukan perjalanan. Selain itu, risiko terjadinya keguguran juga lebih tinggi pada awal masa kehamilan.

Begitu juga pada masa akhir kehamilan, yaitu sekitar 6 bulan, tidak disarankan untuk melakukan traveling karena kondisi fisik yang dikhawatirkan akan mengganggu aktivitas dan kelelahan akibat perjalanan jauh.

Perhatikan kondisi kehamilan

Ibu hamil yang mengalami komplikasi selama masa kehamilan tidak disarankan untuk melakukan perjalanan jauh seperti traveling. Beberapa contoh komplikasi pada masa kehamilan adalah hipertensi, anemia dan diabetes.

Selain itu, beberapa kondisi berikut juga tidak disarankan untuk melakukan traveling, yaitu:

  • Kelainan letak plasenta
  • Kehamilan kembar
  • Dalam pemantauan persalinan prematur
  • Penyakit pernapasan
  • Penyakit jantung
  • Ada riwayat pendarahan pada kehamilan
Pastikan kondisi kandungan benar-benar sehat dan tidak ada komplikasi sebelum melakukan traveling (Foto: Xframe)

Siapkan perlengkapan

Beberapa perlengkapan yang perlu disiapkan untuk traveling bagi ibu hamil adalah:

  • Makanan kecil yang cukup untuk menghindari rasa mual yang mungkin terjadi dan mengatasi rasa lapar bila terjebak kemacetan di jalan. Hindari jajan di sembarang tempat untuk menjaga higienitas makanan.
  • Obat-obatan dan vitamin yang dianjurkan oleh dokter.
  • Air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi dan memenuhi kebutuhan air untuk kandungan.
  • Bantal kecil untuk menyangga punggung agar tidak cepat lelah dan pegal. Bantal juga bisa digunakan untuk tidur dengan nyaman dalam perjalanan bila kelelahan.

Tentukan destinasi

Pilih destinasi wisata yang tidak terlalu jauh. Setidaknya maksimal memiliki jarak tempuh sekitar 3 jam agar tidak terlalu lama dan kelelahan di jalan. Pastikan juga destinasi tersebut terbebas dari risiko penyakit menular, seperti kawasan rawan nyamuk malaria dan demam berdarah.

Tentukan destinasi yang sesuai dengan kondisi kehamilan (Foto: Pexels)

Cek fasilitas kesehatan

Satu hal yang sering dilewatkan adalah memeriksa ketersediaan fasilitas kesehatan di tujuan wisata dan sepanjang rute perjalanan. Ada baiknya juga membawa catatan kesehatan prenatal untuk memudahkan pemeriksaan bila terjadi masalah kesehatan dalam perjalanan.

Istirahat yang cukup

Jangan memaksakan diri untuk beraktivitas. Pastikan untuk mendapatkan waktu istirahat yang cukup agar kondisi tubuh tetap terjaga dan tidak kelelahan. 

Kehamilan pada dasarnya bukan berarti aktivitas jadi terhalang. Dalam beberapa kondisi ibu hamil justru memerlukan aktivitas yang lebih dinamis untuk menjaga kesehatan tubuh dan janin. Namun memang tidak semua orang memiliki kondisi fisik yang baik. 

Itu sebabnya ada baiknya konsultasikan juga ke dokter sebelum kamu traveling untuk menghindari risiko selama perjalanan.