Moms, Begini Caranya Membiasakan si Kecil Makan Sayur

membiasakan anak makan sayur

Dengan kandungan nutrisinya yang bagus untuk kesehatan, sayuran sangat penting untuk menjadi bagian dari makanan setiap hari. Tapi, makan sayur ternyata bukan perkara mudah, terutama pada anak-anak. Karena tidak sedikit anak-anak yang tak suka makan sayuran. 

Sebagai orang tua, pasti sangat berharap bahwa kebutuhan gizi anak-anaknya tercukupi dengan baik. Salah satunya adalah dengan membiasakan konsumsi sayuran sejak dini, karena sayuran kaya akan vitamin, serat dan mineral. Sayangnya, anak-anak suka menolak untuk makan sayur. Menjadi tantangan tersendiri, karena bila semakin dipaksa, bisa jadi anak akan semakin menolak dan bahkan membenci sayuran.

Jangan sampai hal ini terjadi, karena kekurangan makan sayuran buat anak-anak bisa berdampak buruk buat kondisi pertumbuhan dan kesehatan, seperti:

  • Kekurangan serat

Sayuran seperti selada, wortel, bayam dan brokoli mengandung banyak serat yang berfungsi untuk melancarkan pencernaan di usus. Brokoli, misalnya dalam takaran 100 gram mengandung serat sebanyak 3 gram. Sedangkan bayam pada takaran yang sama juga mengandung 0.7 gram serat. 

Dampak dari kurang serat cukup berbahaya, seperti:

  • Memicu kenaikan berat badan, karena serat juga memberikan rasa kenyang sehingga pola makan menjadi lebih teratur. Pada anak, kondisi kurang serat bisa memicu terjadinya obesitas.
  • Sembelit atau sulit buang air besar juga bisa terjadi karena kurang serat. Kondisi ini berdampak pada kesehatan pencernaan akibat kotoran dalam tubuh tidak bisa tuntas terbuang semuanya.
  • Kurang gizi

Beberapa sayuran diketahui memiliki nutrisi yang tidak banyak ditemukan pada jenis pangan yang lain, seperti mineral, zat besi dan kalsium. Padahal nutrisi ini penting karena sangat dibutuhkan pada masa tumbuh anak. Tak hanya pertumbuhan fisiknya yang terganggu, tapi kondisi kurang gizi juga bisa mempengaruhi kemampuan berpikir anak yang menjadi lemah.

  • Risiko penyakit kronis

Penyakit kronis bisa dipicu sejak usia dini. Kurang makan sayuran berarti juga kekurangan zat antioksidan yang terkandung di dalamnya. Padahal antioksidan berguna untuk memperbaiki sel yang rusak dan melawan radikal bebas yang bisa jadi berbagai penyakit kronis, seperti kanker dan diabetes.

Cara Siasati Anak Agar Suka Makan Sayur

Biasanya, anak memang kurang suka makan sayuran. Jangan khawatir, beberapa cara berikut ini bisa kamu coba untuk mengajak anak menjadi terbiasa menyantap sayur.

Kenalkan sayur sejak awal

Sejak anak mulai konsumsi MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) sebaiknya sudah dikenalkan pada makanan dengan rasa sayuran. Beberapa bubur bayi untuk usia 6 bulan sudah menyediakan banyak varian rasa, seperti ayam dan kacang polong, daging sapi dan brokoli, atau tuna dan wortel. 

Kondisi ini penting dilakukan agar anak mulai mengenali rasa sayuran sejak awal mendapatkan pengalaman mengunyah makanan. Lakukan hal ini secara konsisten sehingga anak akan merasa terbiasa dengan rasa sayuran nantinya.

Mengenalkan anak pada ragam sayuran bisa jadi cara untuk membiasakan anak makan sayur. (Foto: Xframe)

Mencoba semua jenis sayuran

Sayuran tentunya tak hanya 1 macam saja. Kalau anak tidak suka dengan bayam, coba ganti dengan tomat, wortel atau jamur. Mengenal berbagai jenis sayuran sangat penting buat anak karena dengan begitu anak akan mengenal banyak rasa dan tampilan fisik. Bisa saja anak menjadi tertarik dengan sayuran tertentu karena bentuk dan warnanya yang menarik, seperti wortel dan tomat yang berwarna cerah.

Memadukan sayuran

Mengkonsumsi sayuran saja tanpa makanan pendamping tentunya kurang menarik, karena selain tampilan yang kurang beragam, rasa yang ditawarkan juga terbatas. Bila anak sudah bisa konsumsi makanan yang lebih keras, kamu bisa membuatkan mi goreng dengan daun pok coy, pizza dengan potongan tomat dan jamur, atau tumis kangkung yang dipadu dengan udang atau potongan daging ayam. Selain rasanya akan lebih lezat, kandungan nutrisinya juga akan lebih lengkap.

Masak bersama

Ini aktivitas yang menarik! Ajak anak untuk ikut mencuci bayam dan brokoli atau memotong jamur dan tomat sebelum mengolahnya menjadi menu yang lezat. Tapi, pastikan juga keamanan dan keselamatan anak tetap terjaga. Misalnya, sebelum anak memotong jamur, pastikan pisau yang digunakan bukan pisau dapur yang sangat tajam. Kamu bisa gunakan pisau dari plastik yang biasa digunakan untuk memotong roti dan jangan lupa untuk mendampinginya saat memotong sayur.

Dengan melibatkan anak dalam proses masak, mereka akan lebih tertarik untuk mencicipi masakan yang dibuatnya. Mau lebih seru lagi? Kamu bisa merekam aktivitas ini dalam video maupun foto sebagai dokumentasi kegiatan menyenangkan bersama anak. Siapa tahu dengan begitu kamu juga bisa menginspirasi orang lain.

Memberikan contoh

Jangan hanya bisa menyuruh, sebagai orang tua juga harus memberi contoh yang baik. Orang tua juga harus rajin memperlihatkan bahwa sayuran adalah makanan yang enak, sehingga anak bisa dengan mudah mencontohnya.

Kamu bisa menghidangkan 1 set menu sayuran yang beragam dengan warna-warni yang menarik, seperti bayam, brokoli, tomat dan wortel dalam 1 piring dan menyantapnya bersama dengan anak.

Memuji anak

Ketika anak sudah mau menyantap sayuran, jangan lupa untuk memberi apresiasi dengan memujinya. Misalnya, kamu bisa mengatakan, “hebat, kamu memang pintar,” atau “nah, sekarang kamu sekuat super hero.” Dengan memberinya pujian, anak akan merasa senang dan lebih nyaman saat makan sayuran.

Mendampingi anak untuk membiasakannya makan sayur memang bukan hal sederhana. Dengan beberapa tips tersebut kamu bisa mengkombinasikan beberapa cara sesuai dengan kebutuhan.