Meskipun musik klasik sudah dikenal sejak lama, namun sampai kini tak tergerus zaman. Salah satu alasannya adalah karena musik klasik diyakini bisa memberikan stimulasi untuk otak agar bisa berkembang lebih baik dan membuatnya lebih cerdas. Benarkah demikian?
Menurut keterangan dari Halodoc, musik klasik dianggap punya pengaruh untuk kesehatan dan perkembangan otak dimulai pada 1950, dimana saat itu seorang dokter bernama Albert Tomatis mengklaim bahwa mendengarkan musik klasik dari Mozart mempunyai pengaruh positif untuk orang yang mengalami gangguan bicara dan gangguan pendengaran.
Klaim ini diikuti oleh beberapa hasil penelitian lain yang juga mengatakan musik klasik dari Mozart memberi dampak baik buat kondisi seseorang berhubungan dengan kinerja otak. Momen ini juga menjadi awal dari munculnya istilah “Mozart effect” yaitu kondisi dimana seseorang mengalami peningkatan kepintaran setelah mendengarkan musik klasik karya Mozart.
Benarkah Jadi Lebih Pintar?
Seiring perkembangan zaman, tak hanya karya Mozart saja yang dianggap bisa membantu kinerja otak, namun semua musik klasik dipercaya punya kemampuan untuk membuat otak seseorang menjadi lebih pintar, terutama untuk anak-anak. Itu juga sebabnya musik klasik sering diperdengarkan pada bayi yang masih dalam kandungan melalui headphone yang ditempelkan pada perut ibu.
Tapi apakah tindakan ini memang memberikan pengaruh untuk menjadikan bayi nantinya jadi lebih cerdas? Ternyata hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa musik klasik atau Mozart effect bisa membuat bayi menjadi lebih pintar.
Bayi memang punya kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya sejak dalam kandungan namun belum bisa berpikir karena perkembangan otak bayi baru terjadi setelah bayi lahir. Jadi memperdengarkan musik klasik untuk bayi dalam kandungan sebetulnya tidak memberikan pengaruh untuk membuat bayi lebih pintar.
Begitu juga pada otak orang dewasa. Musik klasik hanya memberikan pengaruh untuk membuat otak untuk bisa lebih santai dan fokus terhadap sesuatu. Hal inilah yang bisa membuat seseorang konsentrasi lebih baik untuk mengerjakan sesuatu. Jadi, bukan musiknya yang membuat otak lebih pintar.
Manfaat Musik Klasik untuk Kesehatan
Namun begitu, musik klasik tetap punya manfaat untuk kesehatan. Berikut ini adalah beberapa manfaatnya:
Mengurangi stress
Menurut penelitian yang dilansir oleh Alodokter, musik klasik terbukti bisa mengendalikan tekanan darah menjadi normal. Orang yang rutin mendengarkan musik klasik diketahui memiliki tekanan darah yang lebih rendah dibanding yang sama sekali tidak mendengarkan.
Dengan iramanya yang lembut, jantung juga akan mengikuti ketukan lagu dan berdetak lebih santai. Ini juga akan mempengaruhi pikiran untuk menjadi lebih santai juga dan tentunya akan meredam stress.
Membantu tidur yang berkualitas
Bila kamu mengalami gangguan untuk tidur, musik klasik bisa menjadi opsi untuk membantu kamu beristirahat. Namun, musik klasik juga memiliki beberapa jenis dari yang bertempo lambat hingga tinggi. Untuk membantu kualitas tidur, pilihlah yang bertempo lambat agar detak jantung dan tekanan darah juga ikut turun dan bisa membuat kamu lebih rileks.
Meningkatkan daya ingat
Menariknya, musik klasik ternyata juga bermanfaat untuk menambah dan menjaga daya ingat seseorang. Sebuah penelitian yang dilaporkan oleh Detik Health, musik klasik terbukti bisa mencegah atau setidaknya memperlambat terjadinya demensia (kondisi penurunan daya ingat). Namun, dalam penelitian ini juga menyertakan laporan bahwa efek ini hanya bisa dideteksi pada orang yang memang sudah terbiasa mendengarkan musik klasik.
Sampai kini, musik klasik memang masih digemari. Dalam banyak hal, musik klasik memang terbukti memiliki banyak manfaat terutama untuk relaksasi.
Tapi, ada hal-hal penting yang harus kamu perhatikan juga untuk mengambil manfaat kesehatan dari musik klasik, seperti misalnya tidak semua orang suka dengan musik, terlebih musik klasik, mengingat musik klasik juga identik dengan gambaran kuno dan kurang menarik. Jadi, kamu tidak bisa memaksakan manfaat yang sama pada semua orang.