Kadang memang terasa serba salah saat ternyata pasangan kita mengidap bipolar. Di satu sisi ia membutuhkan bantuan, namun menghadapi penderita bipolar juga tidak mudah.
Apa itu bipolar? Bipolar adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan adanya perubahan drastis pada suasana hati. Misalnya pada suatu saat kamu merasa bahagia namun tiba-tiba berubah drastis menjadi sangat sedih.
Bipolar tak bisa diremehkan begitu saja, pasalnya pada 2017 saja WHO merilis data bahwa ada sekitar 45 juta orang di dunia menderita gangguan mental bipolar. Gangguan ini juga yang memicu orang untuk melakukan tindakan bunuh diri.
Menghadapi Pasangan yang Bipolar
Tentu tidak mudah bila orang terdekat mengalami gangguan bipolar. Kamu harus ekstra sabar untuk menghadapi kondisi perubahan suasana hatinya yang sering membuat emosi. Penderita bipolar memang harus melakukan pengobatan yang tepat termasuk konsultasi dengan psikolog, namun dukungan dari orang terdekat seperti pasangan juga mutlak diperlukan.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk menghadapi pasangan yang bipolar:
Mempelajari permasalahan
Ada baiknya kamu pelajari dulu apa itu bipolar agar kamu juga ikut mengerti apa yang sedang dialaminya. Semakin banyak informasi yang kamu terima soal bipolar, semakin mudah juga buat kamu untuk bisa memahami masalah yang dihadapi oleh penderita bipolar.
Memahami gejalanya
Secara umum gejala bipolar adalah:
- Ada rasa bahagia
- Semangat yang terlalu menggebu-gebu
- Kehilangan minat pada satu pekerjaan
- Merasa bersalah secara berlebihan
- Insomnia
Selain itu bipolar juga dibagi menjadi 2 episode, yaitu episode mania atau hipomania dimana pengidapnya merasa sangat bersemangat dan episode depresi yang menyebabkan pengidapnya menjadi sedih dan sama sekali tidak bersemangat,
Kamu bisa mengamati pasangan kamu yang menderita bipolar, apakah ia berada dalam kondisi normal, hipomania atau depresi. Saat memasuki episode depresi kamu bisa membantunya dengan dengan mengajaknya jalan-jalan atau melakukan hal yang ia senangi. Tapi ingat, jangan memaksakan bila ia tidak mau.
Jadilah pendengar yang baik
Naik turunnya suasana hati penderita bipolar membutuhkan sebuah pelampiasan untuk mengeluarkan semua isi perasaannya. Itu sebabnya kamu harus menjadi seorang pendengar yang baik dan sabar.
Hindari topik berat saat kamu sedang memberinya waktu untuk bicara, dan juga hindari berargumen karena memicu terjadinya debat dan membuat kondisi penderita jadi semakin parah.
Jadilah pendukung setianya
Pengidap bipolar sebetulnya membutuhkan support dari orang-orang di sekitarnya. Terutama saat memasuki episode depresi, kamu harus menunjukkan padanya bahwa kamu benar-benar mendukungnya sepenuh hati. Dengan begitu, pasangan akan menjadi lebih bersemangat untuk sembuh.
Cari dukungan untuk diri sendiri
Tidak mudah memang saat harus menghadapi penderita bipolar setiap hari. Namun sebagai pasangan, kamu harus tetap mendukungnya dari dekat. Itu sebabnya kamu juga memerlukan seseorang yang bisa kamu percaya sebagai tempat untuk berkeluh-kesah atau berbagi permasalahan.
Biar bagaimanapun menghadapi pasangan yang bipolar bisa jadi sangat melelahkan dan kamu juga membutuhkan tenaga profesional yang bisa menolong diri kamu sendiri agar kamu tidak larut dalam kecemasan dan stres.
Bipolar bisa menyerang kapan saja pada semua orang. Yang penting adalah saat kamu harus menghadapi pasangan atau orang terdekat yang mengidap bipolar, kamu harus menyadari bahwa mereka juga merupakan bagian dari kita dan itu sebabnya dukungan kamu dibutuhkan, bukan malah menjauhinya.