Aman dan Menyenangkan, Ini Beragam Manfaat Berenang untuk Lansia

berenang lansia

Berenang bisa dibilang olahraga yang paling ideal untuk lansia. Dengan risiko cedera yang cenderung kecil, berenang bisa melatih semua kelompok otot di tubuh lansia.

Selain menyenangkan, berenang juga bisa menjadi salah satu pilihan olahraga untuk menjaga kebugaran tubuh. Manfaat paling besar yang dirasakan dari rutin berenang adalah bisa melatih seluruh tubuh, dari kepala hingga kaki namun tanpa berdampak pada risiko cedera tulang dan persendian. Hal inilah yang kemudian membuat berenang memiliki risiko cedera yang minim.

Dan meskipun tidak terasa keluar keringat, 1 jam berenang bisa membakar kalori yang hampir sama banyaknya dengan berlari dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Oleh karena itu, berenang juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh seperti meningkatkan detak jantung, sekaligus menjaga kesehatan jantung, mengencangkan otot, membangun kekuatan, dan daya tahan tubuh serta menjaga berat badan ideal.

Berenang punya beragam manfaat buat lansia (Foto: Pixabay)

Manfaat Berenang Bagi Lansia

Orang lanjut usia atau lansia sangat rentan terjatuh dan cedera, serta mengalami masalah persendian. Oleh karena itu, para lansia disarankan melakukan jenis olahraga yang low impact seperti berenang.

Ketika berenang, daya apung air bisa menopang sebagian berat tubuh dan mengurangi efek gravitasi sehingga tidak akan membebani sendi dengan berat badan. Tentu ini akan lebih aman bagi lansia.

Berikut ini manfaat berenang bagi lansia.

1.   Mengurangi rasa sakit

Berenang membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan pemulihan dari cedera. Dalam suatu studi yang diterbitkan oleh The Journal of Rheumatology dari 48 orang paruh baya dengan osteoarthritis (peradangan kronis di sendi) yang menjalani pelatihan berenang selama 3 bulan, mengalami penurunan signifikan pada nyeri sendi dan kekakuan.

2.   Meningkatkan fleksibilitas

Seiring bertambahnya usia, fleksibilitas tubuh dan ruang gerak lansia juga akan berkurang. Rutin berenang akan melenturkan otot dan sendi-sendi sehingga tubuh akan lebih fleksibel dan risiko cedera atau otot kaku pun berkurang.

 3.   Menjaga keseimbangan

Beberapa efek penuaan yang kerap dirasakan lansia adalah berkurangnya keseimbangan sehingga mudah terjatuh.

Ketika rutin berenang, otot tubuh bagian atas, otot inti, dan otot kaki akan dilatih sehingga menjadi lebih kuat. Dengan begitu, risiko terjatuh bisa diminimalkan.

Berenang bisa jaga keseimbangan bagi lansia (Foto: Pixabay)

4.   Mengurangi risiko osteoporosis

Berenang dapat membantu menguatkan sendi sehingga mencegah tulang menjadi lemah dan rapuh dan dapat membantu melawan osteoporosis (kepadatan tulang berkurang sehingga menjadi keropos dan mudah patah).

5.   Menurunkan risiko penyakit jantung koroner

Berenang dapat memperkuat jantung dan membuatnya lebih efisien dalam memompa aliran darah ke seluruh tubuh.  Dalam studi yang dipublikasikan di Swim Strong Foundation berenang selama 30 menit dalam satu hari bisa menurunkan risiko penyakit jantung koroner hingga 30 hingga 40%.

6.   Meningkatkan kualitas tidur

Salah satu masalah yang banyak dihadapi lansia adalah gangguan tidur di malam hari. Berenang bisa menjadi latihan fisik yang membutuhkan energi sehingga setelahnya lansia bisa lebih rileks dan tidur lebih pulas.

 Persiapan Lansia Sebelum Berenang

Untuk lansia yang ingin memulai program rutin berenang, perhatikan persiapan yang harus dilakukan berikut ini.

1.   Konsultasi dokter

Berenang aman bagi kebanyakan orang. Namun bagi lansia, konsultasi dengan dokter adalah hal yang sangat penting untuk menjalani pemeriksaan fisik sebelum mulai berenang.

Saat konsultasi, lansia diharapkan menjelaskan soal masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya, penyakit, atau obat-obatan yang sedang dikonsumsi agar dokter bisa memastikan tidak ada risiko yang timbul ketika lansia berenang.

2.   Lakukan pemanasan

Pastikan untuk melakukan pemanasan dengan melakukan peregangan 5 sampai 10 menit sebelum mulai berenang. Pemanasan membantu mencegah cedera dan nyeri setelah berenang.

3.   Pastikan asupan cairan yang cukup

Saat berada di dalam air, kita tidak bisa merasakan tubuh mengeluarkan keringat sehingga terkadang lupa untuk memperbanyak minum. Pastikan untuk selalu menyediakan botol minum di pinggir kolam sehingga setiap satu kali putaran, lansia bisa ingat untuk langsung minum.

Pastikan asupan air yang cukup selama berenang (Foto: Pixabay)
4.   Periksa denyut nadi

Periksa denyut nadi secara teratur untuk memastikan lansia tidak melakukan renang secara berlebihan, kecepatan detak jantung normal lansia ketika berolahraga berkisar antara 80 sampai 130 kali per menit.

Pastikan untuk istirahat setiap berenang satu kali lintasan untuk menjaga denyut jantung tetap normal.

5.   Ajak teman atau keluarga

Mengajak teman atau keluarga bukan hanya untuk memotivasi tetapi juga untuk faktor keamanan. Lansia bisa lebih percaya diri dan nyaman saat ada orang yang bisa cepat memberinya pertolongan jika suatu hal terjadi.

Berenang menjadi latihan fisik yang aman, mudah, dan menyenangkan bagi lansia serta memiliki banyak manfaat kesehatan. Dengan rutin berenang, lansia bisa menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya.