Melakukan donor darah belum menjadi suatu kebiasaan yang rutin pada sebagian orang. Biasanya, efek samping seperti menjadi lemas dan pusing menjadi alasannya. Tapi, sebetulnya bila dilakukan secara rutin, donor darah bisa memberikan manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh.
Dikutip dari website Palang Merah Indonesia (PMI), yang dimaksud dengan donor darah adalah orang yang memberikan darahnya secara sukarela untuk maksud dan tujuan transfusi darah bagi orang lain yang membutuhkan. Siapapun sebetulnya bisa melakukan donor darah, asalkan memenuhi persyaratan kesehatan, seperti:
- Sehat jasmani dan rohani
- Usia 17 hingga 65 tahun
- Berat badan minimal 45 kilogram
- Tekanan darah:
- Sistole (tekanan darah saat jantung memompa darah): 100-170
- Diastole (tekanan pada jantung saat jeda antara detak jantung): 70-100
- Kadar hemoglobin 12,5 gram/desiliter s/d 17 gram/desiliter
- Denyut nadi sekitar 50-100 kali per menit
Terkait dengan kesehatan, kamu juga harus pastikan bahwa saat berdonor darah, kesehatan kamu memang benar-benar baik dan tidak ada penyakit yang menyertai. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang membuat kamu tidak boleh melakukan donor darah:
- Mengidap hepatitis B
- Ketergantungan obat
- Kecanduan alkohol
- Mengidap sifilis
- Mengidap epilepsi
- Mengidap tuberkulosis
- Mengidap diabetes
- Mengidap kanker
- Mengidap penyakit jantung dan paru-paru
- Mengidap tekanan darah tinggi
- Mengidap atau berisiko tinggi terkena HIV/AIDS
Manfaat Donor Darah
Perlu kamu pastikan juga bahwa untuk rutin melakukan donor darah, jarak waktu berdonor adalah 12 minggu atau 3 bulan dengan donor darah berikutnya. Meskipun dalam kondisi tubuh yang sehat, sebagian orang masih belum rutin melakukan donor darah. Padahal, jika dilakukan dengan rutin, ada banyak manfaat yang bisa berguna untuk kesehatan, seperti berikut ini:
Menjaga kesehatan jantung
Donor darah berarti bisa memperlancar aliran darah dan mencegah risiko terjadinya penyumbatan arteri. Diketahui dengan rutin berdonor darah, kamu bisa mengurangi risiko terkena serangan jantung hingga 88%.
Meningkatkan produksi sel darah merah
Pada saat kamu mendonorkan darah, maka sel darah merah kamu akan berkurang. Kemudian sumsum tulang belakang akan memacu produksi sel darah merah yang baru untuk mengganti sel yang hilang. Artinya, produksi darah segar dalam tubuh akan meningkat.
Mendeteksi penyakit
Melakukan donor darah harus melalui prosedur pemeriksaan darah dengan tujuan untuk mendeteksi apakah ada penyakit serius yang sedang kamu derita. Prosedur ini juga bertujuan untuk menghindari penularan penyakit melalui transfusi darah. Nah, kalau kamu ingin rutin melakukan donor darah, sebaiknya mulai sekarang juga harus memperhatikan kondisi kesehatan kamu.
Membantu pikiran positif
Dengan berdonor darah, maka berarti kamu punya kesempatan untuk menyelamatkan nyawa orang lain yang membutuhkan darah. Ini berarti kamu berperan besar dalam membantu sesama. Percaya atau tidak, sebuah penelitian yang dikutip dari Halodoc menyebutkan bahwa donor darah bisa menjaga kesehatan emosi seseorang dan mengurangi stress karena dianggap sebagai tindakan positif untuk membantu orang lain.
Mitos Donor Darah
Salah satu penyebab sebagian orang masih enggan untuk rutin donor darah adalah anggapan keliru atau mitos tentang donor darah itu sendiri, seperti hal berikut ini:
Donor darah bikin kita kekurangan darah
Jelas ini salah besar! Kamu tidak akan kehabisan darah hanya karena berdonor, karena darah yang diambil hanya sekitar 8% hingga 12% saja dan itupun tergantung berat badan. Setelah berdonor, volume darah akan kembali normal dan tubuh juga otomatis akan memproduksi darah segar yang baru.
Harus diet khusus
Tidak ada aturan untuk wajib melakukan diet tertentu sebelum melakukan donor darah. Tapi ada baiknya kamu memang mengkonsumsi makanan dengan kandungan zat besi yang tinggi beberapa hari sebelum berdonor.
Zat besi sangat berguna untuk membantu kestabilan kadar hemoglobin sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Kamu bisa mengkonsumsi zat besi dari makanan seperti daging unggas, daging merah, sayuran hijau dan kacang-kacangan.
Vegetarian dan vegan tidak bisa berdonor
Ini informasi keliru! Seorang vegetarian atau vegan bisa saja melakukan donor darah secara rutin, meskipun akan membutuhkan waktu relatif lebih lama untuk mengembalikan zat besi yang hilang. Pasalnya, zat besi pada sayuran memang tidak bisa diserap tubuh sebaik zat besi dari makanan hewani.
Jadi, kalau kamu adalah seorang vegetarian atau vegan dan ingin berdonor darah secara rutin, ada baiknya berkonsultasi dulu dengan tenaga medis untuk mendapat asupan zat besi tambahan.
Menjaga kesehatan tubuh memang sudah jadi kewajiban dan ada banyak cara supaya tubuh terhindar dari penyakit-penyakit serius di kemudian hari. Salah satunya adalah dengan rutin berdonor darah. Selain baik untuk kesehatan tubuh, ternyata juga membantu menyehatkan emosi.