Salah Kaprah Soal Insomnia, Cek di Sini Biar Tahu Faktanya!

Banyak orang mengira insomnia sekadar susah tidur, padahal ada banyak mitos yang bikin kamu salah paham soal gangguan tidur ini.

Insomnia sering jadi bahan obrolan, terutama di kalangan Gen Z dan milenial yang akrab dengan istilah begadang atau overthinking. Banyak orang menganggap insomnia sama dengan “susah tidur sesekali,” padahal sebenarnya kondisi ini lebih kompleks. Sayangnya, ada banyak mitos yang bikin orang salah paham tentang insomnia. Yuk, kita bongkar satu per satu!

1. Mitos: Insomnia = Susah Tidur Semalam Dua Malam

Fakta: Sesekali susah tidur karena ujian, kerjaan, atau drama percintaan bukan berarti kamu mengalami insomnia. Insomnia adalah kondisi gangguan tidur yang berlangsung setidaknya tiga kali seminggu selama minimal tiga bulan. Jadi, kalau baru sekali dua kali susah tidur, jangan buru-buru mendiagnosis diri.

2. Mitos: Insomnia Cuma Karena Kebanyakan Main HP

Fakta: Memang benar cahaya biru dari layar gadget bisa mengganggu produksi melatonin (hormon tidur). Tapi penyebab insomnia lebih luas: bisa dari stres, kecemasan, pola makan, konsumsi kafein berlebih, bahkan kondisi medis tertentu. Jadi, bukan cuma salah HP.

Insomnia bukan karena sekadar main hp, tapi faktor yang lebih luas, seperti stres (Foto: pexels)

3. Mitos: Minum Alkohol Bisa Bikin Tidur Lebih Nyenyak

Fakta: Alkohol memang bikin kamu cepat mengantuk, tapi kualitas tidur jadi buruk. Tidurmu akan lebih sering terbangun, dan tubuh nggak bisa masuk ke fase tidur dalam (deep sleep) yang penting buat pemulihan. Jadi, kalau tujuannya mau sehat, alkohol bukan solusi.

4. Mitos: Orang dengan Insomnia Nggak Butuh Tidur Banyak

Fakta: Tubuh semua orang, termasuk kamu, tetap butuh tidur berkualitas sekitar 7–9 jam per malam. Kekurangan tidur bisa memengaruhi konsentrasi, mood, daya tahan tubuh, bahkan kesehatan jantung. Jadi, meski terbiasa tidur sebentar, bukan berarti tubuhmu baik-baik saja.

5. Mitos: Obat Tidur Adalah Solusi Utama Insomnia

Fakta: Obat tidur hanya boleh digunakan dalam kondisi tertentu dan dengan pengawasan dokter. Solusi utama biasanya berupa perubahan gaya hidup, seperti menjaga rutinitas tidur, mengurangi kafein, olahraga teratur, meditasi, atau terapi kognitif perilaku. Obat hanyalah jalan terakhir, bukan pilihan utama.

Sponsored Links

Tips Singkat Atasi Susah Tidur

  • Coba sleep hygiene: tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari.
  • Batasi kafein, terutama sore dan malam.
  • Redupkan lampu dan jauhi layar gadget 1 jam sebelum tidur.
  • Lakukan relaksasi ringan, seperti stretching atau meditasi.

Insomnia bukan sekadar susah tidur, dan banyak mitos seputar kondisi ini yang bisa bikin salah kaprah. Dengan memahami fakta medis dan menjaga gaya hidup sehat, kamu bisa melindungi kualitas tidur sekaligus kesehatan jangka panjang. Ingat, tidur itu bukan kemewahan, tapi kebutuhan!