Sering Dilakukan Saat Foreplay, Fingering Ternyata juga Punya Risiko Buat Kesehatan

buah seksual

Fingering sering dianggap sebagai cara aman untuk meningkatkan gairah dan eksplorasi seksual, tetapi tanpa perhatian yang tepat, aktivitas ini bisa membawa risiko kesehatan yang perlu kamu waspadai.

Fingering atau rangsangan dengan jari adalah salah satu bentuk aktivitas seksual yang bisa meningkatkan gairah dan kepuasan. Aktivitas ini sering dianggap sebagai cara yang lebih aman dibandingkan penetrasi, terutama bagi pasangan yang ingin mengeksplorasi keintiman tanpa risiko kehamilan. Namun, meskipun tampak sederhana, fingering tetap memiliki risiko kesehatan yang perlu kamu perhatikan.

Sponsored Links

Manfaat Fingering dalam Kehidupan Seksual

Dari sisi psikologis, fingering dapat mempererat hubungan pasangan karena melibatkan eksplorasi tubuh dan komunikasi yang lebih dalam. Stimulasi dengan jari juga membantu meningkatkan foreplay, yang pada akhirnya bisa membuat sesi bercinta lebih menyenangkan dan memuaskan.

Bagi wanita, fingering bisa merangsang area sensitif seperti klitoris dan G-spot, yang berperan besar dalam mencapai orgasme. Sedangkan bagi pria, fingering juga bisa digunakan dalam stimulasi prostat untuk meningkatkan sensasi seksual.

Risiko Kesehatan yang Harus Kamu Waspadai

Meskipun fingering bisa menambah gairah, ada beberapa risiko kesehatan yang harus kamu kenali agar aktivitas ini tetap aman dan nyaman:

  1. Infeksi Vagina atau Saluran Kemih
    Jari yang tidak bersih bisa membawa bakteri dan menyebabkan infeksi pada vagina atau saluran kemih. Pastikan tangan dan kuku bersih sebelum melakukan fingering untuk mengurangi risiko ini.
  2. Luka pada Area Genital
    Kuku yang panjang atau kasar bisa melukai jaringan sensitif di dalam vagina atau anus, menyebabkan iritasi, lecet, atau bahkan luka yang bisa meningkatkan risiko infeksi. Potong dan bersihkan kuku sebelum melakukan aktivitas ini.
  3. Penularan Penyakit Menular Seksual (PMS)
    Jika jari yang digunakan memiliki luka terbuka atau terdapat sisa cairan dari pasangan sebelumnya, ada kemungkinan penularan PMS seperti herpes atau HPV. Menggunakan sarung tangan lateks atau kondom di jari bisa menjadi pilihan untuk keamanan ekstra.
  4. Ketidakseimbangan pH Vagina
    Bakteri atau zat asing yang masuk ke dalam vagina bisa mengganggu keseimbangan pH alami, yang berisiko menyebabkan infeksi jamur atau vaginosis bakteri. Hindari penggunaan pelumas berbahan dasar minyak atau produk yang mengandung bahan kimia keras.
Bila tak berhati-hati, fingering justru bisa melukai area genital (Foto: Pexels)

Menjaga Seksualitas yang Sehat

Untuk memastikan pengalaman seksual yang aman dan nyaman terutama dengan menggunakan fingering, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan:

  • Komunikasi dengan Pasangan
    Diskusikan batasan dan kenyamanan masing-masing sebelum melakukan fingering. Jangan ragu untuk memberi tahu jika ada ketidaknyamanan atau rasa sakit.
  • Jaga Kebersihan
    Cuci tangan sebelum dan sesudah aktivitas seksual, dan pastikan jari dalam kondisi bersih.
  • Gunakan Pelumas yang Aman
    Jika diperlukan, gunakan pelumas berbahan dasar air untuk mengurangi gesekan dan menghindari iritasi.
  • Perhatikan Tanda-tanda Infeksi
    Jika setelah fingering kamu mengalami rasa perih, gatal, atau keputihan yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Fingering bisa menjadi bagian dari eksplorasi seksual yang menyenangkan dan mempererat hubungan dengan pasangan. Namun, seperti halnya aktivitas seksual lainnya, penting untuk melakukannya dengan penuh kesadaran dan menjaga kebersihan agar tetap sehat dan nyaman.