Stop Luluran Setiap Hari! Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Kulit

bahayanya luluran tiap hari

Luluran menjadi salah satu treatment kecantikan yang sering dilakukan banyak orang. Luluran atau scrubbing bertujuan untuk mengelupas sel-sel kulit mati agar sel kulit baru yang masih sehat bisa terlihat dan membuat kulit tampak lebih bersih dan cerah. Namun hati-hati! Bila keseringan melakukan luluran, alih-alih mendapat kulit yang lebih cerah dan bersih, kamu justru membahayakan kesehatan kulit.

Sebenarnya, kulit bisa melakukan regenerasi sendiri secara alami setiap 28 hingga 48 hari (tergantung usia). Namun selama menunggu siklus alami tersebut, terkadang kotoran dan sel-sel kulit mati sudah terlalu banyak menumpuk menyumbat pori-pori dan membuat kulit tampak kusam.

Karenanya, kita perlu melakukan eksfoliasi (pengelupasan) kulit mati untuk membantu meregenerasi kulit lebih cepat dengan salah satu caranya yaitu luluran atau scrubbing. Sayangnya, karena ingin mendapat hasil kulit bersih dan bercahaya dengan lebih cepat, banyak orang yang melakukan luluran terlalu sering, atau bahkan setiap hari.

Padahal hal itu justru membahayakan kesehatan kulitmu, lho! Beberapa hal merugikan yang akan dialami kulitmu jika terlalu sering luluran, antara lain:

Iritasi

Ketika terlalu sering luluran, kamu bukan hanya menggosok sel-sel kulit mati tetapi juga sel-sel sehat di bawahnya. Hal itu membuat kulit menjadi lebih sensitif dan mudah iritasi, yang ditandai dengan warna kulit yang kemerahan dan terasa panas seperti sensasi terbakar.

Sensitif dan mudah terbakar sinar matahari

Lapisan kulit terluar, pada dasarnya memiliki fungsi melindungi kulit dari sinar UV matahari. Terlalu sering luluran akan mengganggu lapisan ini dan membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari, yang menyebabkan kulit kering, ruam, bersisik, dan mudah terbakar ketika terkena sinar matahari.

Berjerawat

Terlalu sering luluran akan mengganggu keseimbangan floral normal (bakteri, virus, dan jamur pada kulit kita) serta menghilangkan minyak alami pada kulit. Kondisi ini akan menyebabkan kulit kita rentan terhadap timbulnya jerawat.

Penuaan dini dan mudah keriput

Untuk jangka panjang, luluran terlalu sering dapat menipiskan kulit dan membuatnya mudah keriput. Selain itu, kulit yang mengalami iritasi dan peradangan kronis cenderung mengalami penuaan dini, timbul bercak cokelat, dan warna kulit yang tidak merata.

Keseringan luluran justru mengancam kesehatan kulit. (Foto: Freepik)

Lalu sebaiknya berapa kali dalam seminggu kita melakukan luluran atau scrubbing?

Sebetulnya, tidak ada jawaban pasti soal ini. Setiap dokter kulit dan ahli kecantikan pasti memiliki jawaban yang berbeda-beda. Namun kamu bisa menentukan frekuensi luluran dilihat dari jenis kulitmu. Jenis kulit terbagi dalam 3 kategori umum, yaitu kulit berminyak, kering, dan kombinasi.

Untuk jenis kulit berminyak, di mana memiliki kelebihan produksi sebum (zat berminyak yang dihasilkan oleh kelenjar minyak di kulit) yang menyebabkan penumpukan kotoran dan menyumbat pori-pori lebih sering, dan kamu bisa melakukan scrubbing 2 hingga 3 kali dalam seminggu.

Sementara untuk kulit kering, sebaiknya tidak melakukan eksfoliasi terlalu sering agar tidak kekurangan minyak alami dan kelembapan kulit tetap terjaga. Kamu bisa melakukan luluran 1 hingga 2 kali dalam seminggu.

Dan untuk kulit kombinasi, luluran bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Misalnya scrubbing di daerah kulit yang berminyak saja yang lebih sering, sementara daerah kulit yang terasa kering, jangan terlalu sering luluran.

Luluran dengan Hasil Optimal

Luluran juga ada teknik yang benar agar tidak merusak kondisi kulit. Memang terlihat mudah, namun perhatikan hal berikut agar kamu bisa mendapatkan manfaat optimal dari luluran:

  • Mandilah dengan air hangat sebelum luluran selama sekitar 5 menit, supaya kulit menjadi lebih kenyal dan lembut.
  • Usai mandi, mulailah scrub tubuh mulai dari kaki menuju ke tubuh bagian atas untuk melancarkan aliran darah.
  • Usap scrub dengan gerakan memutar dengan tidak terlalu pelan dan terlalu kencang, sesuaikan dengan kenyamanan tubuh.
  • Usai luluran, mandi dan bilas seluruh tubuh hingga bersih.
  • Keringkan tubuh dengan handuk yang lembut dan segera kenakan pelembab untuk menjaga kelembaban kulit.

Selain frekuensi, perhatikan juga bahan pembuat luluran. Beberapa scrub atau lulur terbuat dari bahan sintetis (manik-manik abrasif yang terbuat dari plastik) atau bahan kimia yang berbahaya untuk kulit.

Scrub atau lulur juga bisa dibuat sendiri dengan bahan-bahan alami. (Foto: Freepik)

Kamu juga bisa membuat scrub alami sendiri dengan cara yang sederhana, seperti berikut ini:

Lulur kopi

Bahan yang dibutuhkan:

  • ½ cangkir bubuk kopi
  • 2 sendok makan air panas
  • 1 sendok teh minyak kelapa yang dihangatkan

Cara membuatnya:

  • Campurkan bubuk kopi dengan air panas dan aduk hingga larut.
  • Tambahkan minyak kelapa dan aduk hingga tekstur yang diinginkan tercapai.

Lulur kunyit

Bahan yang dibutuhkan:

  • 1 cangkir bubuk kunyit
  • 2 sendok teh gula
  • 1.5 cangkir minyak kelapa

Cara membuatnya:

  • Campurkan gula dan kunyit hingga merata.
  • Campurkan minyak kelapa sedikit demi sedikit sampai membentuk adonan mirip pasta.

Lulur lemon dan gula

Bahan yang dibutuhkan:

  • 2 sendok makan gula
  • 1 sendok makan madu
  • 1 buah lemon utuh

Cara membuatnya:

  • Iris lemon dan peras jusnya.
  • Tambahkan gula dan madu, aduk hingga merata.
  • Tambahkan gula sedikit bila campuran kurang kental.

Dengan beberapa panduan diatas, Sahabat Goodlife bisa merawat kesehatan kulit sendiri secara alami agar kulit tampak lebih sehat dan cerah.