Sepotong wagyu steak lezatnya memang kebangetan, tapi harganya juga bisa bikin kamu nangis. Yuk, cari tahu kenapa wagyu bisa menjadi daging termahal.
Buat pecinta steak, wagyu banyak jadi pilihan favorit karena tekstur dagingnya terasa lembut meleleh di mulut. Saking lezatnya, warga asli Jepang justru lebih suka menyantap wagyu tanpa campuran saus apapun, cukup dipanggang dan ditaburi sedikit garam.
Sayangnya harga wagyu mahal banget, bahkan dijuluki daging termahal di dunia. Harga per kilogramnya bisa mencapai Rp. 6 juta. Sedangkan harga seekor sapi wagyu dibanderol kira-kira Rp. 50 juta.
Kenapa bisa mahal banget? Yuk, cari tahu asal usul daging wagyu, Sahabat Goodlife.
Wagyu Artinya…
Wagyu berarti sapi Jepang (“wa” artinya Jepang, “gyu” artinya sapi). Ada empat jenis sapi yang disebut wagyu, yaitu Japanese Black, Japanese Polled, Japanese Brown, dan Japanese Shorthorn.
Karena empat jenis sapi ini masih otentik, pemerintah Jepang sangat ketat memberikan regulasi atas produksi daging sapi tersebut. Bahkan sempat beredar larangan ekspor daging wagyu karena dianggap harta kekayaan negara. Namun pada akhirnya di tahun 1970-an wagyu ini diekspor dan dikembangbiakkan di Amerika Serikat dan Australia.
Rutin Dipijat
Sapi khusus wagyu diberi makanan istimewa berupa campuran rumput, jerami, barley, kedelai dan gandum. Agar dagingnya makin lembut, bisa juga diberi makan zaitun, dan rumput gandum.
Sapi diberi makan tiga kali sehari selama 2 tahun hingga tubuhnya memiliki 50 persen lemak. Selain itu, sapi juga rutin dipijat bahkan diperdengarkan musik lembut agar otot-ototnya rileks dan tidak stres.
Treatment khusus ini membuat sapi lebih sehat dan tekstur dagingnya lebih lembut dengan warna merah muda dan intensitas marbling tinggi. Marbling yang terlihat seperti garis-garis putih adalah lemak otot dalam sapi yang bersatu dengan daging dan menyebar rata di seluruh ototnya. Kandungan lemak marbling tinggi omega-3 dan omega-6.
Tingkat Kualitas
Ternyata wagyu juga punya tingkatan kualitas (grading). Semakin tinggi tingkat kualitas wagyu, semakin mahal harganya. Dan penentuan tingkat kualitas ini dilakukan oleh Japanese Meat Grading Association (JMGA).
Ada dua penilaian mendasar bagi kualitas wagyu. Pertama, jumlah daging yang dihasilkan (Grade A, B, C). Kedua, penilaian marbling, warna daging, teksur serta kualitas lemak (Grade 1, 2, 3, 4, 5). Wagyu paling tinggi kelasnya adalah A5.
Wah, pantas saja wagyu mahal banget, ya, Sahabat Goodlife. Sepadan dengan biaya perawatannya. Ah, jadi kepengin mencicipi lezatnya wagyu!