10 Tempat Liburan di Bali Buat yang Sudah Kangen Alam Bebas

wisata alam bali

Bali masih menjadi destinasi favorit untuk menikmati liburan. Selain infrastruktur pariwisata yang sudah sangat baik, Bali juga menawarkan wisata yang beragam, terutama untuk di masa pandemi yang berangsur mereda ini, yaitu wisata di alam terbuka. Tak hanya pantai, wisata alam di Bali juga menawarkan petualangan di bukit-bukit hijau hingga padang rumput yang hijau.

Pandemi melahirkan tren baru dalam berlibur, yaitu wisata di tempat-tempat terbuka yang dianggap lebih aman dari risiko penularan virus Covid-19. Nah, kamu bisa menemukan banyak lokasi menarik untuk bisa lebih dekat dengan alam selama liburan di Bali, seperti tempat-tempat berikut ini:

1. Campuhan Ridge Walk

Lokasi yang populer di media sosial ini berupa jalur setapak yang berada di puncak bukit dan dikelilingi pemandangan hijau yang menyegarkan. Untuk mendaki ke puncak bukitnya juga tak sulit karena sudah ada jalur yang mudah untuk dilalui. Berlokasi di Ubud, Campuhan Ridge Walk cukup mudah diakses dari jalan raya utama. Dari tempat parkir kendaraan, kamu hanya perlu jalan kaki melalui beberapa pura dan lereng bukit selama sekitar 20 menit. 

Pastikan kamu membawa bekal minuman karena perjalanan yang terlihat sederhana ini cukup menguras tenaga karena harus melalui cukup banyak jalur menanjak. Pagi hari sekitar pukul 06:00 waktu setempat adalah waktu yang direkomendasikan untuk ke tempat ini karena sinar matahari belum terlalu panas dan kalau beruntung, kamu masih bisa melihat kabut pagi menyelimuti bukit.

  • Lokasi: Jalan Bangkiang Sidem, Gianyar.
  • Harga tiket: Gratis.
  • Waktu operasional: Setiap hari dan tidak ada batasan waktu.
Selain untuk bersantai, Campuhan Ridge Walk juga sering digunakan sebagai tempat berolahraga. (Foto: Pexels)

2. Air Terjun Kanto Lampo

Biasanya, air terjun berada di perbukitan yang harus dicapai dengan menapaki jalur naik turun yang melelahkan. Tapi Kanto Lampo menawarkan rute yang tidak terlalu menguras tenaga. Namun ada beberapa anak tangga yang cukup curam saat memasuki pintu masuknya. Buat kamu yang datang membawa anak, tentu harus hati-hati dan mengawasi langkah mereka. 

Kanto Lampo sendiri merupakan air terjun yang bertingkat dan tidak terlalu tinggi, yaitu hanya sekitar 15 meter. Namun struktur bebatuan yang membentuk air terjun inilah yang membuat Kanto Lampo menjadi menarik untuk dilihat atau difoto. Kanto Lampo berada seperti tersembunyi di antara pepohonan rimbun yang ada di sekitarnya. Kamu bisa bersantai menikmati pemandangan, berendam di sungai atau menikmati derasnya siraman air terjun sambil menyegarkan diri di sini.

  • Lokasi: Desa Beng, Gianyar.
  • Harga tiket: Rp 20.000.
  • Waktu operasional: Setiap hari pukul 07:00 hingga 18:00.
  • Instagram: @waterfall.kantolampo.
Struktur bebatuan di Kanto Lampo membuat air terjun ini menarik untuk difoto. (Foto: IG @waterfall.kantolampo, repost @msp.sapoetra)

3. Pantai Melasti

Pantai ini  berada di Bali Selatan dan menawarkan sensasi perjalanan berkelok menyusuri tebing batu kapur untuk mencapai lokasinya. Ombak di pantai ini juga tak begitu besar, jadi rasanya cukup aman kalau berlibur ke sini bersama anak. Lokasinya yang berada di bukit kapur juga membuat kamu tak hanya bisa bermain di pantai saja, tapi juga bisa menyusuri tebing kapur untuk berfoto-foto. 

  • Lokasi: Desa Ungasan, Kuta Selatan.
  • Harga tiket:
    • Dewasa: Rp 8.000
    • Anak: Rp 3.000
    • Parkir mobil: Rp 5.000
    • Parkir motor: Rp 2.000
  • Waktu operasional: Setiap hari pukul 07:00 hingga 19:00.
Pemandangan tebing kapur di sekitar Pantai Melasti, cocok untuk berfoto-foto. (Foto: Pixabay)

4. Bukit Mende

Buat kamu yang suka mendaki gunung, namun tak ingin terlalu repot dengan persiapan peralatan dan fisik, saatnya untuk mengarahkan perjalanan ke Bukit Mende. Tempat ini memang masih terasa asri dan masih jarang terdapat akomodasi modern seperti di kawasan lainnya. Akses menuju ke tempat ini juga belum terlalu nyaman, artinya kamu masih harus melalui jalan berkelok yang naik turun dan kadang tidak rata.

Namun, pemandangan dari atas bukit memang menakjubkan. Dengan tingkat kemiringan bukit yang mencapai sekitar 60% dan pemandangan bukit hijau di sekitarnya, rasanya tempat ini layak kamu agendakan untuk melepas rindu pada alam bebas.

  • Lokasi: Desa Subaya, Buleleng.
  • Harga tiket: Gratis.
  • Waktu operasional: Setiap hari dan tidak ada batasan waktu.
  • Instagram: @bukitmende
Selain menawarkan pemandangan alam bebas, tempat ini juga menantang buat kamu yang suka naik gunung dan foto-foto. (Foto: IG @bukitmende)

5. Savana Tianyar

Selain pantai, Bali ternyata juga punya savana atau padang rumput yang indah. Di sini kamu bisa menikmati pemandangan lapang dengan pepohonan yang mengitari padang rumput. Yang membuat tempat ini istimewa adalah Gunung Agung yang menjadi latar belakang pemandangan di sini.

Kamu juga aman menjelajahi tempat ini karena tidak ada hewan buas yang berkeliaran. Di musim kemarau, padang rumput akan berubah warna menjadi kecokelatan karena rumput yang mulai kering. Kalau kamu lebih suka pemandangan yang menyejukkan mata, datanglah di musim hujan, antara bulan November hingga Maret dimana semua rumput di sini akan berubah warna menjadi hijau.

  • Lokasi: Kecamatan Kubu, Karangasem.
  • Harga tiket: Gratis.
  • Waktu operasional: Setiap hari dan tidak ada batasan waktu.
  • Instagram: @savana_tianyar
Gunung Agung menjadi latar menarik di Savana Tianyar. (Foto: IG @savana_tianyar, repost @aiupuspa, fotografer @ajungwigi )

6. Desa Pinggan

Kalau kamu suka dengan pemandangan matahari terbit, Desa Pinggan adalah tempat yang harus kamu kunjungi. Desa Pinggan menawarkan dataran tinggi dengan pemandangan sawah dan pedesaan yang terhampar indah di bawahnya.

Datanglah ke sini sekitar pukul 05:30 waktu setempat karena bila cuaca cerah, sinar matahari akan mulai menerobos kabut pagi yang masih menutupi tempat ini pada sekitar pukul 06:00. Ini adalah momen dimana kamu bisa menyaksikan golden hour atau waktu terbaik untuk menyaksikan pemandangan di sini.

Dari Denpasar, perjalanan menuju ke tempat ini memakan waktu sekitar 2 jam 15 menit. Jadi, pastikan kamu mengatur waktu dengan baik kalau tidak ingin kehilangan momen pemandangan matahari terbit di tempat ini.

  • Lokasi: Desa Pinggan, Kintamani.
  • Harga tiket: Gratis.
  • Waktu operasional: Setiap hari dan tidak ada batasan waktu.
Pagi hari adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Desa Pinggan. (Foto: IG @_lanmelali)

7. Belayu Florist

Buat kamu yang ingin berfoto romantis bersama pasangan, bisa mengagendakan perjalanan ke Belayu Florist. Agrowisata ini lokasinya tidak begitu jauh dari Denpasar dan merupakan tempat wisata yang menawarkan perkebunan bunga berwarna-warni. 

Belayu Florist sendiri sudah beroperasi sejak 2018 dan awalnya bukan dibuat untuk keperluan wisata, namun sebagai pemasok bunga di daerah tersebut. Namun, tempat ini mulai populer berkat foto-foto pengunjung yang ada di media sosial. 

Melihat besarnya minat wisatawan mengunjungi tempat ini, akhirnya pihak pengelola melengkapinya dengan berbagai fasilitas pariwisata, seperti tempat-tempat yang dirancang  instagramable untuk memudahkan pengunjung untuk foto-foto.

  • Lokasi: Jalan Wisnu Marga, Banjar Batanyuh, Tabanan.
  • Harga tiket: Rp 5.000
  • Waktu operasional: setiap hari, pukul 08:00 – 19:00
  • Instagram: @belayu.florist
Di Belayu Florist kamu bisa berfoto sambil menikmati warna-warni bunga yang cantik. (Foto: IG @belayu.florist)

8. Terasering Jatiluwih 

Yang satu ini memang jadi salah satu ciri khas di Bali, yaitu sawah terasering yang dibuat bertingkat dengan kontur tanah yang berbukit. Selain menawarkan pemandangan sawah yang hijau, tempat ini juga memanjakan kamu dengan pemandangan Gunung Agung di kejauhan. Selain untuk relaksasi, di sini kamu juga melihat langsung para petani yang bekerja dengan peralatan tradisional. 

Karena Jatiluwih sudah merupakan tempat yang wisata yang cukup populer, maka kamu tidak perlu khawatir dengan fasilitas. Disini sudah tersedia toilet, tempat makan, tempat parkir yang luas hingga akomodasi di sekitar lokasi. Kalau ingin duduk-duduk santai sambil menikmati pemandangan, ada juga gazebo yang disiapkan khusus untuk wisatawan.

Menikmati keindahan sawah terasering khas Bali di Jatiluwih. (Foto: IG @infojatiluwih)

9. Bukit Teletubbies Nusa Penida

Film seri anak-anak berjudul “Teletubbies” yang pernah populer di awal tahun 2000-an menginspirasi para wisatawan untuk memberi nama kawasan di Pulau Nusa Penida ini sebagai Bukit Teletubbies. Pasalnya, karena kawasan ini memiliki bukit-bukit kecil mirip dengan latar serial tersebut. Padahal, sebelumnya kawasan ini dikenal warga setempat dengan nama Bukit Pohon Gamal karena banyak terdapat pohon gamal yang sering dijadikan makanan ternak.

Meskipun sudah mulai populer, tempat ini belum menyediakan fasilitas yang sangat lengkap. Setidaknya kamu disarankan untuk membawa bekal minuman dan makanan sendiri mengingat tempat ini belum terlalu banyak menyediakan tempat makan. Di sini, kamu bisa menjelajahi lokasi sekitar sambil berfoto-foto dengan pengan pemandangan bukit-bukit hijau sebagai latar belakang.

Untuk pemandangan yang lebih optimal, sebaiknya kamu datang ke sini di saat musim hujan (November – Maret), karena bukit-bukit di sini akan terlihat berwarna hijau sepenuhnya.

  • Lokasi: Desa Julingan, Nusa Penida.
  • Harga tiket: Rp 5.000.
  • Waktu operasional: Setiap hari.
Pemandangan bukit-bukit yang mirip dengan serial Teletubbies. (Foto: IG @otw_melali)

10. Desa Temukus

Yang menjadikan tempat ini ramai dikunjungi wisatawan adalah karena adanya beberapa taman bunga yang sering dijadikan latar untuk berfoto, yaitu Taman Bunga Kasna yang dipenuhi oleh bunga kasna berwarna putih dan Taman Bunga Gemitir yang dipenuhi bunga gemitir berwarna oranye. Kedua taman bunga ini dikelola oleh warga setempat untuk kepentingan ibadah, karena kedua bunga ini merupakan bagian dari ritual doa umat Hindu setempat.

Memang sebetulnya taman-taman bunga ini tidak dikelola untuk kepentingan industri pariwisata yang masif dan bersifat lahan pribadi. Namun kamu bisa meminta izin pada pengelolanya untuk sekadar berfoto-foto dan bersantai. Tapi perlu diingat untuk tidak merusak atau meninggalkan sampah apapun di tempat ini.

  • Lokasi: Desa Temukus, Karangasem.
  • Harga tiket: Gratis.
  • Waktu operasional: Bisa dikunjungi setiap hari dari pagi hingga sore hari (tergantung izin dari pengelola).
Taman bunga di Desa Temukus yang dikelola oleh warga setempat. (Foto: IG @godestinationvillage)

Peraturan untuk beraktivitas kini sudah berangsur pulih kembali, termasuk juga untuk berwisata. Namun kamu juga harus pastikan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan selama liburan dan memastikan peraturan kesehatan untuk melakukan perjalanan seperti penerbangan.