5 Tipe Orang yang Rentan Kena Krisis Identitas dan Cara Tepat Mengatasinya

stress

Dalam pergaulan sehari-hari kadang kita dengar istilah “krisis identitas’ untuk orang yang dianggap melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kepribadiannya. Apa sebetulnya yang dimaksud dengan krisis identitas? Siapa saja yang rentan terkena kondisi ini?

Krisis identitas adalah masa di mana seseorang merasa bingung atau tidak yakin tentang siapa mereka sebenarnya, apa yang mereka inginkan, atau apa tujuan hidup mereka. Hal ini bisa terjadi pada masa remaja, tetapi juga dapat terjadi pada masa dewasa di mana seseorang mengalami perubahan signifikan dalam hidupnya seperti pernikahan, perpindahan tempat tinggal, atau krisis pekerjaan. 

Selama krisis identitas, seseorang dapat merasa kehilangan, tidak tahu bagaimana menavigasi hidup mereka, atau merasa cemas dan tidak yakin tentang masa depan mereka. Krisis identitas bisa berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan bertahun-tahun, tergantung pada situasi dan keadaan individu tersebut.

Krisis identitas membuat orang tidak tahu tujuan hidupnya (Foto: Pexels)

Krisis Identitas dan Gangguan Mental

Krisis identitas bukanlah sebuah gangguan mental, melainkan sebuah proses alami yang dialami oleh banyak orang selama perkembangan diri mereka. 

Meskipun krisis identitas bukanlah sebuah gangguan mental, namun beberapa orang dapat mengalami kesulitan yang lebih besar dalam mengatasi krisis identitas dan membutuhkan bantuan profesional untuk mengatasinya. Hal ini dapat melibatkan psikoterapi atau konseling, yang dapat membantu individu untuk memahami diri mereka sendiri, memperkuat identitas mereka, dan memperbaiki kesehatan mental mereka.

Siapa yang Rentan Alami Krisis Identitas?

Kondisi ini pasti akan dialami oleh semua orang meskipun dengan tingkat beban yang berbeda-beda. Beberapa orang yang dianggap rentan punya risiko untuk mengalami krisis identitas antara lain:

  1. Remaja dan saat awal masuk usia dewasa. Krisis identitas sering terjadi selama masa remaja dan awal dewasa ketika seseorang mencoba untuk memahami dirinya sendiri dan menentukan identitas mereka.
  2. Orang yang tidak yakin akan masa depan. Jika kamu merasa tidak yakin tentang arah atau tujuan hidup kamu sendiri, kamu mungkin lebih rentan terhadap krisis identitas.
  3. Orang yang punya pengalaman hidup traumatis. Beberapa pengalaman hidup seperti perubahan besar dalam hidup, trauma, atau kegagalan parah, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami krisis identitas.
  4. Mengalami perubahan lingkungan sosial. Perubahan lingkungan sosial seperti pindah ke kota baru, kehilangan teman dekat, atau putus cinta dapat memicu krisis identitas meskipun biasanya hanya sementara.
  5. Orang yang tertekanan dari lingkungan. Jika kamu merasa tertekan untuk memenuhi harapan orang lain, kamu mungkin lebih rentan terhadap krisis identitas.
Usia remaja dan awal dewasa termasuk rentan mengalami krisis identitas (Foto: Xframe)

Dampak dari Krisis Identitas

Krisis identitas dapat berdampak pada kehidupan seseorang dalam berbagai cara. Beberapa dampak dari krisis identitas meliputi:

Kecenderungan untuk menjadi tidak stabil

Orang yang mengalami krisis identitas mungkin merasa tidak stabil atau tidak dapat memutuskan apa yang mereka inginkan atau siapa mereka sebenarnya. Hal ini dapat membuat mereka sulit untuk membuat keputusan yang penting dalam hidup mereka.

Perasaan tidak bahagia

Krisis identitas dapat menyebabkan perasaan tidak bahagia atau depresi. Orang yang tidak tahu siapa mereka sebenarnya atau apa yang mereka inginkan dalam hidup mereka, dapat merasa terisolasi dan kesepian.

Kesulitan dalam hubungan

Krisis identitas juga dapat mempengaruhi hubungan seseorang dengan orang lain. Orang yang mengalami krisis identitas mungkin sulit untuk terhubung dengan orang lain atau merasa sulit untuk mempertahankan hubungan yang stabil.

Kecemasan

Krisis identitas dapat menyebabkan kecemasan yang tinggi karena seseorang merasa tidak yakin tentang masa depan mereka. Mereka mungkin merasa cemas dan takut tidak memiliki kontrol atas hidup mereka.

Penyalahgunaan zat

Beberapa orang yang mengalami krisis identitas dapat mencoba untuk mengatasi perasaan tidak bahagia mereka dengan menggunakan obat-obatan atau alkohol.

Dampak krisis identitas yang tidak ditangani bisa berakibat ke obat-obatan terlarang (Foto: Xframe)

Cara Mengatasi Krisis Identitas

Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi krisis identitas:

Pertimbangkan nilai-nilai dan kepercayaan

Kamu dapat mulai dengan mengevaluasi nilai-nilai dan kepercayaan kamu. Pertimbangkan apa yang penting bagi kamu dan apa yang ingin kamu capai dalam hidup.

Temukan dukungan

Dukungan dari teman, keluarga, atau profesional seperti psikolog atau konselor dapat membantu kamu mengatasi krisis identitas. Mereka dapat membantu menemukan cara untuk mengatasi perasaan tidak bahagia dan mendukung kamu dalam mencari jati diri.

Jelajahi minat

Cobalah untuk mengeksplorasi minat dan coba berpartisipasi dalam kegiatan atau hobi yang kamu nikmati. Ini dapat membantu kamu menemukan tujuan dan arah dalam hidup.

Terlibat dalam aktivitas yang positif

Cobalah untuk terlibat dalam aktivitas yang positif seperti olahraga atau kegiatan sosial. Ini dapat membantu mengalihkan perhatian dari perasaan tidak bahagia dan membantu meningkatkan kesehatan mental kamu.

Menemukan hobi dan minat bisa atasi krisis identitas (Foto: Xframe)

Jangan takut untuk mencoba hal baru

Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru atau mengambil risiko dalam hidup kamu. Ini dapat membantu kamu menemukan arah dan tujuan yang baru dalam hidup.

Jangan terlalu keras pada diri sendiri

Ingatlah bahwa mengatasi krisis identitas membutuhkan waktu dan usaha. Jangan terlalu keras pada diri sendiri jika kamu dapat menyelesaikan semuanya sekaligus. Setiap langkah kecil dapat membantu kamumenuju ke arah yang benar.

Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional

Jika kamu merasa kesulitan mengatasi krisis identitas, kamu dapat berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental seperti psikolog atau konselor. Mereka dapat membantu mengevaluasi perasaan dan memberikan dukungan dan saran untuk membantu mengatasi krisis identitas.

Namun, penting untuk dicatat bahwa krisis identitas bukanlah kondisi yang permanen. Dengan dukungan dan pengembangan diri yang tepat, orang yang mengalami krisis identitas dapat mengatasi masalah mereka dan memperoleh stabilitas dan kebahagiaan yang diinginkan.