Apakah Negative Thinking Termasuk dari Gangguan Mental? Ini Penjelasannya

Wanita Memegang Kepala

Istilah ‘negative thinking’ sering kita dengar dalam pergaulan sehari-hari, Tapi apakah sebetulnya pola pikir ini bisa dikategorikan sebagai sakit mental? Apa saja ciri orang yang negative thinking?

Negative thinking adalah pola pikir yang cenderung melihat segala hal dari sudut pandang negatif. Ini bisa mencakup berbagai jenis pikiran negatif seperti self-doubt, rasa takut, kekhawatiran, kecemasan, pesimisme, dan pikiran yang merendahkan diri sendiri.

Contohnya, seseorang dengan pola pikir negatif mungkin akan melihat kegagalan sebagai sesuatu yang menandakan kegagalan mereka sebagai individu, sedangkan seseorang dengan pola pikir positif mungkin akan melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh.

pola pikir negatif yang membuat stres (Foto: Pexels)

Ciri Orang yang Punya Pola Pikir Negatif

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri orang yang memiliki pola pikir negatif:

  1. Mudah merasa cemas, khawatir dan takut dalam situasi yang sebenarnya tidak membahayakan.
  2. Sering memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang dapat terjadi di masa depan, bahkan pada situasi yang sebenarnya tidak terlalu mengancam.
  3. Cenderung melihat segala hal dari sudut pandang negatif dan pesimistis, serta sulit untuk melihat sisi positif dari suatu situasi.
  4. Tidak percaya diri, merasa rendah diri, dan sering meremehkan diri sendiri.
  5. Cenderung menyalahkan diri sendiri atau orang lain atas kegagalan atau kesulitan yang dihadapi.
  6. Sering merasa frustasi dan putus asa dalam menghadapi masalah, sehingga sulit untuk mencari solusi dan tindakan yang efektif.
  7. Sulit menerima kritik atau masukan, dan sering merasa tersinggung atau merasa diserang ketika ada seseorang yang memberikan kritik atau saran.
  8. Sering merasa lelah, stres, atau cemas tanpa alasan yang jelas.
  9. Mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain karena cenderung memiliki sikap negatif dan kurang percaya diri.

Jika seseorang memiliki beberapa ciri-ciri di atas, maka mungkin mereka memiliki pola pikir yang negatif dan perlu mengubah pola pikir tersebut agar dapat hidup lebih positif dan bahagia.

Hubungannya dengan Gangguan Kesehatan Mental

Negative thinking sebetulnya bukanlah suatu gangguan mental yang terpisah, namun dapat menjadi gejala dari beberapa gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan kepribadian. Pola pikir negatif juga dapat menjadi faktor risiko untuk berkembangnya gangguan mental seperti gangguan kecemasan, gangguan stres pasca-trauma, dan gangguan makan.

Namun demikian, pola pikir negatif dapat dialami oleh siapa saja, bahkan orang yang sehat secara mental sekalipun. Seiring waktu, pola pikir negatif yang terus menerus dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang dan membuatnya lebih rentan terhadap gangguan mental.

Negative thinking dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan mental seseorang. Beberapa bahaya negative thinking untuk kesehatan mental adalah:

Depresi

Negative thinking dapat menjadi salah satu penyebab utama depresi. Orang yang memiliki pola pikir negatif cenderung memiliki perasaan yang rendah diri, putus asa, dan pesimis, yang dapat memperburuk gejala depresi.

Kecemasan

Pola pikir negatif dapat membuat seseorang merasa cemas, khawatir, dan tidak aman. Jika dibiarkan terus menerus, kecemasan dapat menjadi gangguan kecemasan yang serius.

Stres

Negative thinking dapat meningkatkan tingkat stres seseorang dan membuatnya sulit untuk mengatasi stres. Ini dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang dan meningkatkan risiko penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.

Isolasi sosial

Orang yang memiliki pola pikir negatif cenderung sulit untuk berinteraksi dengan orang lain, karena mereka merasa tidak aman dan tidak percaya diri. Hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan kehilangan dukungan sosial yang penting untuk kesehatan mental.

Rendahnya kualitas hidup

Pola pikir negatif dapat mengurangi kualitas hidup seseorang, karena mereka cenderung tidak dapat menikmati kebahagiaan dan kenikmatan hidup. Hal ini dapat membuat seseorang merasa tidak bahagia, kurang termotivasi, dan merasa tidak berarti.

Jika kamu merasa bahwa pola pikir negatif mereka mengganggu kesehatan mental dan kualitas hidup, penting untuk mencari bantuan profesional dari tenaga kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater, untuk mendapatkan bantuan dalam mengubah pola pikir dan mengelola gangguan mental yang mungkin terkait.