Stress adalah bagian alami dari kehidupan sehari-hari yang disebabkan oleh proses tubuh merespon kondisi yang ada di sekitarnya. Ada banyak cara untuk meredakan stress, salah satunya dengan konsumsi makanan berbasis nabati atau plant-based.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pola hidup sehat, diet plant-based semakin banyak dilakukan masyarakat. Pola makan plant-based adalah pola makan yang mengkonsumsi makanan yang berasal dari tumbuhan dengan sedikit atau tanpa bahan yang berasal dari hewan.
Pola makan plant-based juga sangat mengedepankan proses makanan yang minimal hingga mentah untuk menghindari intervensi bahan-bahan kimia buatan yang banyak digunakan dalam proses bahan makanan.
Contoh makanan plant-based adalah semua jenis sayur-sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, polong-polongan, dan buah-buahan.
Manfaat Pola Makan Plant Based
Dilansir dari klikdokter, menerapkan pola makan plant-based memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh, seperti menjaga kesehatan jantung, mencegah diabetes tipe 2, menjaga berat badan tetap stabil, serta membantu meningkatkan sistem imun tubuh.
Selain manfaat tadi, makan makanan plant-based ternyata juga mampu membantu meredakan stress. Saat sedang stress, produksi hormon kortisol, atau yang dikenal sebagai hormon stress, di dalam tubuh melonjak tinggi.
Intervensi dari pola makan yang sehat, yaitu makanan plant-based bisa sangat efektif untuk meredakan stress. Hal ini karena kandungan makanan nabati utuh, seperti magnesium, kalsium, potassium, vitamin, dan mineral membantu kesehatan sistem saraf dan tubuh dapat menggunakannya dengan lebih mudah untuk melawan stress.
Makanan Plant-Based Pereda Stress
1. Pisang
Pisang mengandung kombinasi yang sempurna seperti magnesium, vitamin B6, serat, gula alami dan kalium. Pisang juga kaya asam amino triptofan yang membantu menurunkan stress, mengurangi kecemasan, dan memperbaiki suasana hati.
2. Bayam
Sebenarnya bukan hanya bayam, tetapi semua sayuran yang berwarna hijau gelap mengandung klorofil yang tinggi yang bisa membantu menghilangkan racun dari hati akibat kortisol. Bayam juga kaya kalsium, magnesium, potassium, vitamin A dan B, serta zat besi, nutris yang bisa membantu menenangkan dan meningkatkan energi.
3. Ubi jalar
Seperti pisang, ubi jalar juga sumber asam amino triptofan yang baik, yang bisa membantu menurunkan stress dan meredakan kecemasan. Kandungan magnesium dan potasium dalam ubi jalar juga membantu mengurangi tingkat tekanan darah, faktor umum yang mempengaruhi stress. Cara terbaik mengolah ubi jalar adalah dengan direbus atau dikukus.
4. Buah beri
Buah beri sangat kaya akan vitamin C dan antioksidan, terutama antosianin yang bisa melindungi fungsi otak dan meningkatkan suasana hati. Kamu bisa menambahkan buah beri ke dalam mangkung oatmeal dan yogurt untuk variasi konsumsi agar lebih menarik.
5. Chia seed
Chia seed adalah sumber magnesium, potassium, vitamin B, kalsium, serta zat besi yang sangat baik sehingga bisa meredakan stress, sekaligus meningkatkan kesehatan jantung. Cara makannya bisa dengan menaburkan 1 sendok makan chia seed di atas oatmeal, yogurt, atau smoothie yang segar.
6. Makanan fermentasi
Makanan hasil fermentasi seperti tempe, kimchi, kombucha, dan miso adalah sumber bakteri baik yang bisa meningkatkan fungsi usus yang sehat, mengurangi kecemasan dan stress. Proses fermentasi akan menghasilkan isoflavon yaitu antioksidan yang bisa mengatasi efek stress.
7. Kacang-kacangan dan biji-bijian
Kacang-kacangan dan biji-bijian terkenal karena kandungan lemak sehatnya, protein yang tinggi, zinc, magnesium, zat besi, dan omega-3 yang membantu fungsi otak jadi optimal. Ketika otak dalam keadaan sehat, peradangan dapat berkurang dan tingkat stress juga menurun.
Stress memang bisa menyerang kapan saja. Itu sebabnya peduli kesehatan mental dengan cara mengelola stress harus kamu ketahui dengan baik, termasuk dengan mulai konsumsi makanan berbasis nabati.
Tapi, jangan lupa bahwa cara ini bukanlah satu-satunya cara untuk meredakan stress. Selain menerapkan pola makan plant-based, kamu juga sebaiknya melakukan olahraga teratur dan tidur yang cukup untuk menurunkan tingkat stress.
