Ada di Antara Kita, Kenali Ciri Toxic People dan Cara Menghadapinya

toxic people

Memiliki teman yang suportif dan selalu berpikiran positif sangat penting untuk kesehatan mental dan juga keberhasilan karirmu. Sebaliknya, berada di sekitar toxic people akan membuatmu lelah secara mental dan bisa menghambat pekerjaanmu.

Pada dasarnya toxic people adalah sebutan untuk orang yang sifatnya suka menyusahkan dan merugikan orang lain, baik secara fisik maupun emosional. Tapi pada perkembangannya yang dimaksud dengan toxic people adalah siapapun yang sering berperilaku negatif termasuk menebar pikiran negatif, membuat kesal dan stress ketika berhadapan dengannya. 

Sayangnya, terkadang kita harus bertemu dengan toxic people, baik di tempat kerja, sekolah, atau bahkan di lingkungan keluarga.

Jika sudah merasa orang tersebut membawa aura negatif, sebaiknya harus langsung dihindari. Toxic people, bukan hanya mengganggu kesehatan mental dan mengganggu pekerjaan, tetapi juga memberi dampak buruk lainnya seperti:

Mempengaruhi pikiran 

Toxic people tidak akan pernah mendukung apapun yang dilakukan orang lain. Ia akan selalu memberi nilai buruk terhadap hal apapun dan bersikeras pendapatnya yang paling benar. Bergaul dengan toxic people lama-lama juga akan mempengaruhi sikap kamu untuk ikut-ikutan selalu memandang negatif terhadap apapun.

Menguras energi 

Toxic people akan selalu membawa pikiran negatif dan pesimis terhadap banyak hal. Tentu ini akan merugikan saat kamu harus berhadapan dengannya karena energimu akan terkuras saat harus terus-terusan berdebat dengan mereka.

Tidak akan berkembang 

Berteman dengan toxic people akan membuat kamu berjalan di tempat dan sulit berkembang karena mereka tidak pernah mendukung orang lain untuk maju dan berhasil. Bahkan bagi toxic people mengalami perkembangan mungkin adalah sebuah hal yang sia-sia, jadi tidak perlu dilakukan. Mereka juga cenderung mengejek siapapun yang sedang mencoba atau berusaha untuk lebih sukses.

Merusak kredibilitas 

Ketika kamu bergaul dengan toxic people, orang lain akan menilai kamu sama seperti mereka. Kamu akan dinilai memiliki pemikiran yang sempit dan negatif sehingga orang lain akan ikut-ikutan menghindari kamu.

Merusak kesehatan mental

Pemikiran dan ucapan negatif pada dasarnya akan merusak kesehatan mental tanpa kamu sadari. Dan ini akan terjadi kalau kamu masih bergaul dengan orang-orang yang toxic. Kamu akan menjadi tidak termotivasi karena pengaruh orang-orang toxic di sekitar kamu. Bukan tidak mungkin kamu juga akan ikut-ikutan menganggap negatif semua hal dan akhirnya menjadi orang yang pesimis. 

Sikap negatif dari toxic people akan memberi pengaruh buruk pada orang lain. (Foto: Pexels)

Ciri-Ciri Toxic People

Berikut adalah ciri-ciri toxic people yang bisa kamu kenali ketika berinteraksi dengannya:

1.       Selalu punya penilaian buruk

Toxic people cenderung punya penilaian buruk terhadap apapun. Mereka juga berusaha mempengaruhi agar orang lain juga melihat sisi buruk terhadap semua hal.

2.       Senang menciptakan konflik

Umumnya, mereka cenderung bersemangat jika menemukan potensi konflik. Toxic people justru semakin senang ketika konflik bertambah besar.

3.       Selalu merasa jadi korban

Salah satu ciri yang mudah ditemui adalah selalu merasa menjadi korban dan selalu mencari kambing hitam untuk semua masalah. Toxic people cenderung berpikir bahwa semua masalah berasal dari orang lain, bukan dari dirinya sendiri.

4.       Selalu mengkritik

Toxic people cenderung suka mengkritik dan menilai orang lain. Karena menurutnya, tidak ada yang lebih baik selain dirinya sendiri. Mereka juga tak pernah puas terhadap apapun dan membuat mereka seperti tidak pernah merasa bahagia.

5.       Selalu mementingkan diri sendiri

Toxic people biasanya tidak mau mendengarkan keluh kesah atau cerita pencapaian sukses orang lain. Mereka hanya ingin semua perhatian orang tertuju padanya. Begitu pula dalam hal berpendapat, ia akan dengan keras kepala selalu berusaha agar suaranya yang didengar, bukan suara orang lain.

6.       Senang bergosip

Ini adalah tanda umum toxic people. Mereka seperti mendapat suntikan energi baru ketika membicarakan kejelekan orang lain. Ia akan semakin puas ketika orang lain juga ikut terhasut bergosip.

Selalu mengkritik dan senang bergosip adalah salah satu ciri toxic people. (Foto: Pexels)

Tips Menghadapi Toxic People

Sudah sangat jelas jika toxic people harus dijauhi demi kesehatan mental dan kehidupan yang lebih baik. Namun, terkadang kita tidak bisa langsung menjauhi toxic people karena suatu alasan, misalnya rekan satu tim kerja atau keluarga.

Namun kamu bisa menyiasati menghadapi toxic people dengan tips berikut ini:

1.       Berinteraksi seperlunya

Terkadang, kondisi dan keadaan mengharuskan kamu berinteraksi dengan toxic people setiap hari. Yang bisa kamu lakukan adalah minimalisasi interaksi dengannya dan lakukan percakapan seperlunya saja.

2.       Tetapkan batasan

Buat batasan untuk diri sendiri. Misalnya, kamu hanya akan berbicara dengannya soal pekerjaan. Jika di luar pekerjaan, kamu harus tegas menolaknya atau menghindarinya.

3.       Tunjukkan kamu tidak tertarik

Jika toxic people mulai membicarakan hal-hal negatif, tunjukkan bahwa kamu tidak tertarik. Misalnya dengan tidak memberi perhatian penuh dan kontak mata ketika ia berbicara.

Kamu juga bisa langsung memotong pembicaraannya, misalnya dengan berucap “maaf saya sedang banyak pekerjaan.”

Bicara seperlunya saja dan menolak pembicaraan negatif, adalah salah satu cara jaga jarak dengan toxic people. (Foto: Xframe)

4.       Bicarakan dengan mereka

Terkadang toxic people tidak menyadari jika sikap mereka memberikan pengaruh negatif bagi orang lain. Oleh karena itu, tidak ada salahnya langsung membicarakan hal ini. Beritahu mereka bahwa kamu tidak bisa menerima perilaku tersebut. Namun jangan berharap mereka bisa cepat berubah, jadi kamu harus bersabar saat berbicara dengan mereka.

5.       Dahulukan kesehatan mental diri sendiri

Jika toxic people ini sudah sangat mengganggu kesehatan mental, langkah tegas harus dilakukan, yaitu tutup semua akses komunikasi dan interaksi dengannya. Dahulukan kesehatan mentalmu sendiri daripada repot-repot tetap melayaninya.

Berkawan dengan siapa saja memang baik, apalagi dengan rekan kerja karena pekerjaan membutuhkan kerjasama yang solid dengan tim kerja. Namun, beberapa orang memang mungkin memberikan pengaruh buruk pada orang lain. Jadi, kamu harus bisa mengendalikan sampai sejauh mana kamu menjalin pertemanan dan bisa memilah mana teman yang memberikan pengaruh positif dan negatif.