Pandemi Covid-19 dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) semakin membuat masyarakat beralih ke transaksi online untuk memenuhi kebutuhan hidup, termasuk membeli sayuran dan bahan pokok lainnya.
Salah satu aplikasi belanja sayur online yang merasakan lonjakan pembelian adalah TukangSayur.co. “Selama masa pandemi ini, TukangSayur.co mengalami peningkatan jumlah yang mendownload aplikasi ini hampir 300%,” kata Fajar Taufik Hidayatullah, Head of Business Development TukangSayur.co saat dihubungi Goodlife.
Lonjakan jumlah pen-download itu juga secara otomatis mempengaruhi jumlah pembelian aneka item yang tersedia di aplikasi ini mulai dari beras, daging, sayuran, buah-buahan, hingga makanan siap saji produk dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bermitra dengan TukangSayur.co.
Menurut Fajar, hampir semua jenis item aneka sayuran mengalami lonjakan pembelian. Namun yang paling banyak antara lain sayur-sayuran, beras, daging. “Produk UMKM yang berupa makanan siap saji dalam kemasakan juga naik 2-3 kali lipat dari hari-hari biasanya.”
Melihat permintaan yang overload, TukangSayur.co menggandeng mitranya di setiap wilayah untuk berbagi tugas mencari mitra baru dalam waktu singkat agar memenuhi permintaan konsumen.
Selama pandemi, belanja sayur online menjadi salah satu pilihan untuk belanja kebutuhan pokok yang aman. Masyarakat tidak perlu keluar rumah hingga berisiko tertular Virus Covid-19 ini.
Fajar Taufik Hidayatullah
Dari segi pengantaran barang belanjaan ke tangan konsumen, TukangSayur.co juga menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. “Salah satunya dengan kemasan yang sudah kita semprotkan dengan disinfektan yang foodgrade. Tak lupa kita juga mengingatkan ke konsumen supaya dibersihkan kembali kemasannya ketika sudah sampai di tangan mereka,” kata Fajar.
Dari segi metode pembayaran, aplikasi ini juga menambahkan fitur cashless dengan metode pembayaran e-money.
“Selain untuk mengurangi kontak fisik, e-money juga mengurangi adanya delay refund. Misalnya dari 20 item list pembelian, ada 1-2 item yang tidak ada maka konsumen bisa langsung membayar sejumlah item yang diterima saja, tinggal scan barcode di tempat. Mereka tidak membayar di muka semua list pesanannya sehingga mengurangi risiko harus refund uang jika barangnya tidak ada,” jelas Fajar sambil menambahkan selama pandemi, TukangSayur.co juga expand pelayanannya di 7 kota besar di luar pulau Jawa, seperti Samarinda, Makassar, Manado.
“Jadi total ada 28 kota besar di Indonesia dan untuk wilayah Jabodetabek sudah hampir 90% kita cover semua. Di masing-masing area yang sebelumnya hanya dilayani 1 mitra kini bertambah menjadi 7 mitra di setiap area. Hal ini untuk memenuhi permintaan konsumen,” ujarnya.
Menurut Fajar, selama masa pandemi ini, TukangSayur.co bisa mengakomodasi kepentingan konsumen dan juga penjual sayur tradisional dengan cara yang praktis dan aman.
Karena secara ekosistem, TukangSayur.co tidak memutus rantai makanan dari petani langsung ke konsumen. Mitra utama kita justru pedagang sayur pasar tradisional, petani dan UMKM.
Fajar Taufik Hidayatullah
Dalam kesempatan terpisah, Chelly Triwibowo, Founder & CEO TukangSayur.co juga menyebutkan kelebihan lain belanja sayur lewat aplikasi ini.
“Aplikasi ini seperti memberi fasilitas pada tukang sayur keliling dan penjual sayur di pasar tradisional untuk menjangkau market yang lebih luas. Kita melestarikan pasar tradisional dan meningkatkan pendapatan mereka. Di TukangSayur.co ini kamu seperti belanja di pasar tradisional karena satu pasar tradisional, semua ada di sini,” kata Chelly.
Instagram@tukangsayur.co