Awas! 10 Profesi ini Ternyata Rawan Perselingkuhan

kerja pasangan

Perselingkuhan bisa terjadi di mana saja dan oleh siapa saja. Namun beberapa profesi pekerjaan lebih rentan melakukan perselingkuhan. Menurut riset, berikut ini profesi yang rentan perselingkuhan.

Pembahasan soal perselingkuhan tampaknya tak akan ada habisnya. Fenomena perselingkuhan selalu saja ada dan bisa dialami oleh siapapun.

Seseorang selingkuh dari pasangannya bisa disebabkan oleh banyak faktor. Namun apapun itu, tetap saja selingkuh tidak bisa dibenarkan.

Dampak perselingkuhan pun bisa memberikan efek negatif yang signifikan, baik pada kondisi psikis dan fisik, seperti trauma, depresi, gangguan kecemasan, menurunnya tingkat kepercayaan diri, insomnia, tekanan darah, gangguan pencernaan, dan penyakit jantung.

Bukan hanya korban, efek negatif perselingkuhan juga bisa dirasakan oleh anggota keluarga lain seperti anak dan orang tua. Meski sudah banyak contoh dampak negatif perselingkuhan, tetap saja ada sejumlah individu yang nekat menjalin hubungan terlarang.

Profesi yang Rentan Perselingkuhan

Dilansir dari The HR Director survei yang dilakukan oleh Rant Casino terhadap 3.800 orang dewasa di Inggris menunjukkan hampir setengah dari mereka atau sekitar 1.644 responden mengaku sudah berselingkuh.

Sekitar 85% perselingkuhan itu dimulai di tempat kerja. Satu dari 5 karyawan pun mengaku tidak setia dan menjalin hubungan terlarang dengan rekan kerjanya.

Perselingkuhan di tempat kerja masih sering terjadi (Foto: Pexels)

Berikut ini profesi yang rentan perselingkuhan menurut survei pada akhir tahun 2023:

  1. Sales (14,5%)
  2. Guru, pelatih, profesi di pendidikan (13,7%)
  3. Kesehatan (12,5%)
  4. Transportasi dan logistik (9,8%)
  5. Manajemen perhotelan dan event (7,7%)
  6. Teknik dan manufaktur (6,6%)
  7. Properti dan konstruksi (5,5%)
  8. Akuntansi, perbankan, dan keuangan (5,4%)
  9. Teknologi Informasi (4,6%)
  10. Tentara (4%)

Perselingkuhan di kantor dimulai dengan hal sepele seperti saling mengolok-olok santai, rehat minum kopi bersama, komunikasi lewat pesan singkat, panggilan telepon dan saling berbalas komentar atau direct message di media sosial hingga pertemuan-pertemuan di acara kantor atau networking.

Survei itu juga menunjukkan bahwa perasaan romantis berkembang karena mereka cenderung untuk curhat kepada rekan kantor dibanding pada pasangan mereka sendiri. Lalu, mereka merasakan mendapat perhatian dan empati sehingga kebutuhan emosionalnya terpenuhi.

Tips Mencegah Bibit Perselingkuhan di Kantor

Melihat tingginya angka perselingkuhan yang terjadi di tempat kerja, kamu bisa mencoba tips berkut untuk mencegah timbulnya bibit-bibit perselingkuhan di kantor.

Tetapkan batasan

Tetap menjaga profesionalitas kerja dalam percakapan atau berkirim pesan. Hindari komunikasi di luar jam kantor dan curhat tentang masalah pribadi.

Selalu makan siang atau istirahat secara berkelompok, jangan berduaan saja

Jika sudah terlalu akrab atau merasakan ketertarikan secara emosional dengan rekan kerja, segera jaga jarak dan hindari interaksi di luar urusan pekerjaan. Hindari juga situasi yang membuat kamu berduaan dengan rekan kerja.

Hindari sentuhan fisik

Selain verbal, sentuhan fisik meski sebatas menepuk punggung atau mengusap kepala juga bisa membangun keintiman dengan rekan kerja. Untuk itu, sebaiknya menahan diri untuk tidak saling menggoda.

Tingkatkan komunikasi dengan pasangan

Ketika muncul konflik dengan pasangan, sebaiknya segera mengatasi masalah itu bersama dengan komunikasi yang terbuka dan jujur. Jangan menyimpan keluhan-keluhan terhadap pasangan dan justru menceritakannya pada teman kerja. Penting juga membatasi pembahasan soal pribadi kepada rekan kerja.

Habiskan waktu dengan pasangan

Biasakan untuk berbagi cerita dengan pasangan tentang aktivitas dan perasaan kamu hari itu. Bicarakan juga keinginan dan goal yang ingin kamu capai sehingga pasangan bisa memberikan dukungan. Hal itu akan semakin memperkuat hubunganmu dan pasangan. 

Bila perlu, carilah aktivitas di luar rutinitas, yang bisa kamu dan pasangan lakukan dan nikmati bersama. Sebenarnya sudah banyak contoh di mana perselingkuhan bukan saja musak karier dan keluarga tetapi juga merusak kehidupan secara keseluruhan. 

Yang perlu disadari adalah perselingkuhan tak akan membawa pelakunya merasa lebih baik dan justru mempertaruhkan segala hal baik yang sudah ia miliki sekarang.