Serupa Tapi Tak Sama, Bell’s Palsy Sering Dikira Stroke

sakit bell's palsy

Sepintas gejala bell’s palsy memang mirip dengan stroke sehingga penderitanya sering dikira menderita stroke. Padahal bell’s palsy sama sekali berbeda dengan stroke dan tidak saling berhubungan.

Bell’s palsy sendiri adalah kondisi melemahnya otot di salah satu sisi wajah dan bersifat sementara. Sepintas penderita bell’s palsy akan terlihat sebagian wajahnya seperti melorot atau turun dan tidak bisa bergerak. Memang mirip dengan penderita stroke.

Tapi, berbeda dengan stroke, bell’s palsy yang umumnya menyerang dengan tiba-tiba ini juga akan membaik dengan sendirinya dalam hitungan minggu. Penderita gangguan ini biasanya adalah wanita hamil, penderita diabetes dan penderita HIV.

Saraf otot yang melemah pada wajah ini juga akan mempengaruhi indera perasa dan sistem produksi air ludah serta air mata. Bagian wajah yang terkena bell’s palsy biasanya tidak bisa digunakan untuk tersenyum dan mengedipkan mata.

Kenapa Bell’s Palsy Bisa Terjadi

Dunia medis sendiri sampai saat ini belum bisa memastikan apa yang menjadi penyebab pasti dari bell’s palsy. Tapi secara teknis bell’s palsy terjadi karena saraf yang mengendalikan otot wajah mengalami gangguan sehingga otot pada sebagian wajah tidak bisa berfungsi sebagaimana harusnya.

sakit kepala
Bell’s palsy bisa dipicu stress (Foto: Pexels)

Bell’s palsy sendiri sebetulnya tidak terkait sama sekali dengan serangan stroke. Kalau stroke dipastikan penyebabnya adalah gangguan pada pembuluh darah. Bell’s palsy sendiri meskipun belum dipastikan penyebab utamanya, namun beberapa penelitian menduga keterkaitan bell’s palsy dengan beberapa virus, seperti:

  • Herpes simpleks
  • Cacar air dan herpes zoster
  • Mononukleosis menular
  • Sitomegalovirus
  • Adenovirus
  • Rubela
  • Virus gondong

Pemicu lainnya yang bisa menyebabkan bell’s palsy adalah stress berkepanjangan, trauma fisik, kurang tidur dalam waktu lama, 

Gejala yang Dirasakan

Meskipun gejala utamanya adalah sama, yaitu kelumpuhan pada sebagian wajah, namun area kelumpuhan tiap orang bisa berbeda-beda. Selain itu tingkat kelumpuhannya juga berbeda-beda:

  • Kelumpuhan sebagian dengan kelemahan otot ringan
  • Kelumpuhan total dengan mengakibatkan bagian wajah sama sekali tidak bisa bergerak

Gejala-gejala umum yang perlu kamu ketahui dari bell’s palsy adalah:

  • Nyeri telinga pada sisi wajah yang lumpuh
  • Telinga yang mengalami kelumpuhan akan lebih sensitif pada suara
  • Telinga terasa berdenging
  • Penurunan indera perasa
  • Salah satu bagian mulut akan mudah berliur
  • Sakit pada rahang
  • Sulit berbiacara, makan dan minum

Namun begitu bell’s palsy tidak menyerang saraf otak sehingga otak kamu masih bisa berfungsi dengan normal.

Umumnya, bell’s palsy tidak membutuhkan pengobatan khusus kecuali pada tingkat yang cukup parah. Pengobatan biasanya dilakukan dengan minum obat, fisioterapi dan bahkan operasi. Bell’s palsy juga tidak bisa dicegah karena akan terjadi begitu saja. Namun risiko terjadinya gangguan ini bisa dikurangi, yaitu dengan mengawasi penyakit yang terkait dengan bell’s palsy dan menghindari sering terpapar udara dingin.