Pakai Double Masker, Seberapa Besar Efektivitasnya?

Ada banyak hal yang mengharuskan kita beradaptasi dengan kondisi pandemi Covid-19. Salah satunya adalah dengan wajib memakai masker bila bepergian atau beraktivitas di luar rumah. Namun kini, memakai masker juga punya ketentuan baru, yaitu anjuran untuk menggunakan masker ganda.

Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Jepang, anjuran bermasker ganda sudah diterapkan. Bahkan menurut CDC (Centre for Disease Control and Prevention) di Amerika Serikat, cara ini ternyata lebih efektif untuk menahan lajunya penyebaran virus Covid-19. Lalu, bagaimana dengan di Indonesia? Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sendiri sudah mengeluarkan anjuran penggunaan masker ganda pada Februari 2021.

Nah, seberapa efektifkah sebetulnya penggunaan masker ganda ini?

Melindungi dan Terlindungi

Di Amerika Serikat sendiri, menurut dr. Ardeno Kristianto, SpPD, Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit St. Carolus Jakarta, CDC telah melakukan penelitian yang membuktikan bahwa pemakaian masker surgical tunggal bisa efektif menahan penularan virus sekitar 50% hingga 55%. Tapi dengan masker ganda, yaitu masker surgical dan masker kain 3 lapis, efektivitasnya bisa mencapai 80% sampai 84%. Sedangkan kalau pakai masker kain 3 lapis saja tanpa masker surgical, efektivitasnya hanya mencapai 20% sampai 30% saja.

Dr. Ardeno juga menjelaskan bahwa penggunaan masker ganda ini sebetulnya bukan berfungsi untuk filtrasi, tapi lebih kepada menekan masker surgical dengan masker kain di lapisan luarnya. Penekanan ini membuat masker lebih efektif menutup area hidung dan mulut sesuai kontur wajah.

“Jadi penggunaan double masker ini dilakukan dengan urutan masker surgical dipakai lebih dulu dan kemudian diikuti dengan masker kain tiga lapis,” terang dr. Ardeno.

Tapi, tak semua orang nyaman dengan penggunaan masker ganda seperti ini. Bentuk wajah bisa mempengaruhi kenyamanan para pengguna. Untuk hal ini, dr. Ardeno menyarankan untuk mengikat tali masker surgical sebelum dikaitkan ke telinga dan melipat bagian ujung masker agar lebih tertutup. “Setelah itu baru menggunakan masker kain 3 lapis untuk lebih memastikan tak ada celah,” terang dr. Ardeno. 

Berkaitan dengan masker ganda, dr. Ardeno juga mengingatkan kalau banyak yang masih salah paham dengan fungsi masker. Menurutnya, masker tunggal sebetulnya berfungsi untuk menahan droplet kita keluar dan berisiko menularkan virus kepada orang lain. “Jadi masker tunggal ini fungsinya lebih ke melindungi orang lain,” jelas dr. Ardeno. “Nah, dengan double masker, selain kita melindungi orang lain, kita juga terlindungi atau melindungi diri sendiri. Karena posisi masker lebih rapat dan lebih efektif menahan risiko virus yang masuk,” tambahnya.

Tapi, perlu diperhatikan bahwa penggunaan masker ganda juga bisa disesuaikan dengan kondisi kita berada. “Kalau kita bepergian ke tempat yang ramai, sebaiknya menggunakan double masker. Tapi kalau di tempat yang sepi atau jarak dengan orang lain cukup jauh, tidak masalah dengan masker tunggal surgical,” terang dr. Ardeno.

Memilih Masker yang Aman

Saat ini berbagai produk masker sangat banyak ditawarkan di pasaran. Mulai dari produk dengan harga yang sangat terjangkau hingga merek terkenal dengan harga lebih mahal. Lalu, apakah semuanya dijamin keamanannya? Bagaimana kita memilih masker yang baik?

Menurut dr. Ardeno, sebelum memilih masker kita harus memahami dulu perbedaan masker kain dengan masker surgical. “Salah satu yang membedakan adalah adanya lapisan non-woven,” terang dr. Ardeno. “Non-woven itu adalah kain yang proses pembuatannya tidak dijahit, tapi di-press. Itu sebabnya bahan non-woven ini tidak ada pori-pori,” tambahnya.

Mengacu pada ketetapan WHO, dr. Ardeno juga menjelaskan bahwa WHO merekomendasikan masker surgical yang baik adalah yang memiliki kriteria 40 kilopascal.

“Masalahnya adalah bagaimana kita mengukurnya? Bagaimana kita tahu ini 40 kilopascal?” kata dr. Ardeno. Untuk itu, bila ingin membeli masker, dr. Ardeno menyarankan hal-hal sebagai berikut:

  • Jangan membeli masker dengan harga yang terlalu murah atau terlalu mahal.
  • Jangan langsung membeli dalam jumlah banyak, tapi beli sedikit dulu dan lakukan tes sederhana, yaitu: tiup lilin yang sedang menyala sambil menggunakan masker. Bila api di lilin langsung mati, berarti kualitas masker kurang bagus. Namun bila api susah dipadamkan, berarti kualitas masker tersebut cukup baik dan bisa dibeli lagi.

“Kalau masker surgical peraturannya adalah 4 hingga 8 jam harus diganti. Ini ada penelitiannya pada 2006,” terang dr. Ardeno. “Tapi ini dengan catatan bahwa pemakainya tidak terkena partikel berbahaya dan beresiko penularan penyakit. Misalnya, masuk ke dalam area yang terinfeksi Covid-19 atau batuk. Itu harus langsung ganti masker,” tambahnya.

Foto: Ketut Subiyanto, Pexels

Melapisi Masker Kain dengan Tisu Tidak Efektif

Masker kain sendiri memiliki bahan dan kualitas yang berbeda-beda dan karena dibuat dengan proses menjahit, maka pada masker kain akan terdapat pori-pori. Semua masker kain yang dibuat dengan cara dijahit juga punya risiko semakin melar bila sering dicuci. “Ada masker kain yang kalau 10 kali dicuci harus diganti. Harus hati-hati karena bahan kain belum ada standarisasinya,” tegas dr. Ardeno.

Masker kain kini ada juga yang dibuat dengan 4 hingga 5 lapis kain. Tentu saja ini terlihat lebih efektif untuk menahan laju penyebaran virus, namun belum ada penelitian yang mengungkapkan seberapa besar efektivitasnya. 

Lalu, bagaimana bila melapisi masker kain dengan tisu? Apakah akan efektif? Meskipun tisu merupakan bahan non-woven, tapi menurut dr. Ardeno bahan pada tisu masih terlalu tipis dan tidak efektif untuk menahan virus.

Menyemprotkan cairan hand sanitizer pada masker untuk membunuh kuman juga jelas tidak direkomendasikan. “Kita tidak tahu berapa persen virus yang terbunuh dan kalau pakai masker kain, hand sanitizer juga tidak memberikan solusi pada masalah pori-pori kain,” kata dr. Ardeno.

Foto: Pixabay

“Yang perlu diingat adalah masalah double masker ini bukan soal berapa banyak lapisan maskernya, tapi seberapa baik kerapatannya pada tubuh kita,” terang dr. Ardeno.

Nah, buat Sahabat Goodlife yang cukup sering beraktivitas di luar rumah dengan kondisi yang ramai, ada baiknya untuk menggunakan masker ganda agar lebih aman.

Tetap sehat ya, Sahabat Goodlife.