Hasil Test Pack Positif tapi Palsu? Mungkin ini Sebabnya

hamil

Hasil test pack yang menunjukkan garis positif memang bisa memicu harapan, namun penting memahami bahwa terkadang sinyal tersebut bukan tanda kehamilan sesungguhnya.

Test pack kehamilan dikenal sebagai alat praktis dan cepat untuk mendeteksi keberadaan hormon hCG di dalam urine. Namun, meski tingkat akurasinya tinggi, hasil positif palsu tetap bisa terjadi. Kondisi ini menimbulkan kebingungan dan kecemasan, terutama ketika harapan atau rencana sudah terbentuk. Memahami penyebabnya dapat membantu mengambil langkah medis yang tepat.

Hormon hCG (human chorionic gonadotropin) adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta sesaat setelah sel telur yang dibuahi menempel di dinding rahim.

Pada awal kehamilan, kadar hCG meningkat cukup cepat dan inilah yang dideteksi oleh test pack. Hormon ini berfungsi menjaga kehamilan pada tahap awal dengan membantu mempertahankan produksi progesteron, yang penting untuk menopang perkembangan embrio.

1. Kesalahan Teknis Saat Penggunaan

Kesalahan sederhana dapat memengaruhi hasil test pack:

  • Membaca hasil terlalu lama dari waktu yang dianjurkan, sehingga garis “evaporasi” muncul dan tampak seperti positif.
  • Menggunakan test pack yang sudah kedaluwarsa.
  • Tidak mengikuti petunjuk, seperti jumlah waktu pencelupan atau durasi membaca hasil.

Tips: Pastikan menggunakan alat dalam masa pakai, baca hasil sesuai petunjuk, dan lakukan tes menggunakan urine pertama di pagi hari untuk konsentrasi hCG terbaik.

2. Pengaruh Obat Tertentu

Beberapa jenis obat dapat memicu terbentuknya hormon hCG atau mengganggu pembacaan test pack.
Yang paling sering memengaruhi adalah:

  • Obat kesuburan yang mengandung hCG.
  • Obat penenang, antikejang, atau diuretik tertentu dalam kasus tertentu.

Jika sedang menjalani program fertilitas atau mengonsumsi obat rutin, konsultasikan dengan tenaga medis sebelum menguji kehamilan.

Jeruk Lemon, Obat-obatan
Konsumsi obat rutin bisa sebabkan gangguan saat test pack membaca hormon (Foto: pexels)

3. Kondisi Hormon yang Tidak Stabil

Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan peningkatan kadar hCG meski tidak ada kehamilan. Fenomena ini dapat terjadi pada:

  • Kista ovarium tertentu.
  • Kelainan hormon pasca keguguran yang belum pulih sepenuhnya.
  • Sisa hormon hCG setelah prosedur medis tertentu.

Penanganan biasanya memerlukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan kondisi sistem reproduksi.

4. Kehamilan Kimiawi

Ini adalah kondisi ketika pembuahan terjadi, namun tidak berkembang menjadi kehamilan berlanjut. Hormon hCG sempat diproduksi tetapi kemudian menurun kembali. Akibatnya, test pack dapat menunjukkan positif, tetapi beberapa hari kemudian berubah menjadi negatif atau diikuti menstruasi. Kehamilan kimiawi umum terjadi dan sering tidak disadari bila seseorang tidak melakukan test pack sangat dini.

5. Infeksi atau Kondisi Medis Tertentu

Pada kasus jarang, infeksi saluran kemih atau penyakit tertentu dapat menyebabkan hasil positif palsu. Selain itu, tumor yang memproduksi hCG (meski sangat jarang) juga bisa memengaruhi tes. Jika hasil positif tidak konsisten dengan gejala, pemeriksaan medis menjadi langkah penting.

6. Kontaminasi Sampel Urine

Sampel urine yang tercampur deterjen, sabun, atau cairan lain dapat mengubah hasil. Hal ini bisa terjadi bila menggunakan wadah yang tidak bersih atau menyentuh area reaktif test pack dengan tangan basah. Pastikan alat dan sampel dalam kondisi benar-benar bersih dan steril.

Jika hasil test pack positif tetapi muncul keraguan, misalnya tidak ada gejala, menstruasi tetap datang, atau hasil berbeda pada tes berikutnya, segera lakukan pemeriksaan lanjutan seperti tes darah atau USG. Pemeriksaan medis memberikan kepastian dan mencegah kesalahan interpretasi yang bisa berdampak pada kondisi emosional maupun kesehatan.

Hasil positif palsu bukan hal yang mustahil. Memahami faktor penyebabnya dapat membantu mengambil keputusan yang tepat. Test pack memang alat awal yang mudah digunakan, tetapi kepastian tetap membutuhkan evaluasi medis. Selalu lakukan tes sesuai prosedur dan jangan ragu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan bila hasil terasa membingungkan.