Halo Sahabat Goodlife, tahukah kamu bahwa berbagai upaya dilakukan manusia untuk bisa menjalani hidup secara sehat? Caranya pun bermacam-macam, seperti melalui pengaturan asupan makanan dan minuman serta kegiatan lain yang mengarah ke hidup sehat.
Beruntungnya kita tinggal di Indonesia, negara agraris yang kaya akan rempah-rempah. Seperti yang kita tahu, rempah-rempah mempunyai khasiat dapat merawat serta meningkatkan kesehatan yang bisa kita konsumsi dalam bentuk jamu. Jamu itu sendiri merupakan warisan budaya bangsa yang memiliki nilai luhur, untuk menyehatkan tubuh.
Berdasarkan pemikiran itu, tiga sosok yang cinta jamu, Nova Dewi (Pendiri dan pemilik kafe dan produsen jamu Suwe Ora Jamu), Enrico Halim (Rico, pendiri Yayasan Pikir Buat Nusantara), dan Sari Wulandari (Iwul, Pendiri Yayasan Negeri Rempah), mendirikan jamuuu.com, sebagai wadah yang membahas serba serbi jamu dan mempopulerkan jamu untuk seluruh masyarakat Indonesia yang berbasis digital.
Awal Mula jamuuu.com
Sari Wulandari yang akrab disapa Iwul mengemukakan gagasan didirikannya platfrom jamuuu.com ini dimulai saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan dunia.
Pendirian jamuuu.com diawali dengan semangat saat masa karantina dan melakukan kerja dari rumah atau Work From Home (WFH), kala itu kita semua masih awam dengan apa itu Virus Corona, pandemic, wabah Covid-19, dan sebagainya.
Para ahli juga gencar menginformasikan bahwa kita perlu mengkonsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Seketika itu juga, tiba-tiba vitamin jadi langka di pasaran, harganya pun menjadi mahal sekali. Salah satu jalan keluar mengatasi kelangkaan vitamin adalah dengan minum jamu.
Kebetulan kami memang sudah berteman bertiga, yaitu saya, Nova, dan Rico, lalu kami ngobrol. Berangan-angan untuk bisa membuat satu gerakan bagi masyarakat untuk minum jamu.
Iwul
Di situlah rencana gerakan tersebut dibuat dalam platform digital yang mempertemukan pembeli dan penjual jamu, juga dengan petani rempah. Semuanya bisa bertemu di platform digital ini.
Dari hasil diskusi tersebut, terbuatlah platform digital dengan nama jamuuu.com, di bawah Yayasan Pikir Buat Nusantara yang memang sudah berbentuk badan hukum. Diiringi dengan akun media sosial Instagram@jamuuukakaaa.
Postingan pertama di Instagram pada 23 April 2020, itulah tanggal ulang tahun jamuuu.com.
Nova Dewi
Hingga kini platform itu masih berupa konsolidasi menuju platform yang sudah berjalan dengan baik. Yang jelas secara perlahan, media digital ini akan menjadi wadah untuk mempopulerkan jamu.
Kini terdapat tujuh produsen jamu bergabung di platform jamuuu.com yang berkegiatan mempromosikan jamu. Dari gerakan ini terkumpul sekitar 20.000 nama diantaranya follower Instagram dan daftar yang dikirimkan melaui pesan-pesan email. Angka ini masih akan terus bergerak meningkat ke arah yang lebih banyak.
“Jamu Challenge” untuk 28 Hari
Sekarang ini saat diberlakukan New Normal, di mana karyawan-karyawan di perusahaan-perusahaan sudah diperbolehkan masuk tempat kerja dengan protokol kesehatan yang dikhususkan bagi penanggulangan Covid-19. Untuk itu alangkah baiknya jika karyawan tersebut atau siapa saja bisa mendapatkan informasi tentang jamu dan berkegiatan minum jamu secara teratur.
“Mereka masuk kantor kan berarti naik public transportation, atau terpapar udara bebas, bertemu orang-orang yang tidak dikenal, mungkin saja dalam jumlah banyak orang, sehingga daya tahan tubuh perlu ditingkatkan, lebih daripada di rumah saja. Berarti mereka perlu minum jamu,” ungkap Iwul.
Sebagai gerakan pertama atau yang disebut pilot project adalah Projek Jamu 28 Hari. Bertujuan untuk mendorong orang minum jamu secara rutin.
Kalau rutin kan berarti nggak cuma sekali trus udah. Jumlah 28 itu artinya setiap hari setiap bulan dengan 2 atau 3 hari libur minum jamu.
Iwul
Rincian Jamu 28 hari itu, menurut Nova, adalah pengenalan dahulu, sampai pada hari ke 6 dan ke 7 sudah mulai disusupi jamu pahitan. Jamu pahitan ini berguna untuk membuat badan kita bisa menerima sesuatu yang asing, setelah awalnya disediakan minuman jamu yang terasa manis.
Di minggu kedua untuk sifat recovery dan improvement diiringi dengan detoxing. Jamunya dipilih yang pahit, sehingga minggu ini bisa dibilang hardcore week. Minggu ketiga detox masih berlangsung. Sedangkan di minggu ke 4, merupakan jadwal jamu untuk stamina balance & enhancement.
“Memang pahit, tapi bisa saya minum, karena saya tahu bahwa jamu itu membuat badan saya sehat,” kata Tomoko Nishikawa, salah satu pelanggan yang mengkonsumsi Jamu 28 Hari.
Setelah memperkenalkan Jamu 28 Hari, sewaktu menjelang Lebaran, jamuuu.com memperkenalkan jamu 6 hari yang bisa menjadi hantaran Lebaran. Boleh dibilang ini merupakan pengganti parsel Lebaran yang biasanya berupa kue dan makanan lainnya.
Dalam platform jamuuu.com ini terdapat fasilitas untuk rekam medis yang bisa digunakan oleh pengunjung website sehingga hasilnya ketahuan dia sebaiknya mengkonsumsi jamu apa.
Kalau sekarang jamuuu.com hanya bisa diakses melalui browser, nantinya akan berupa aplikasi yang lebih memudahkan pengguna mengaksesnya. Sehingga perjalanan menuju harapan agar jamu bisa diterima oleh semua kalangan akan terwujud.(Tjatursari Oetoro)