Jangan Disepelekan, Ini Bahaya Polusi Udara Untuk Kesehatan!

Polusi udara menjadi salah satu masalah lingkungan paling serius yang dihadapi saat ini. Bahaya polusi udara untuk kesehatan pun tak main-main, mulai dari infeksi saluran pernapasan hingga kanker.

Polusi udara dapat didefinisikan sebagai adanya bahan kimia atau senyawa beracun di udara, pada tingkat yang dapat menimbulkan risiko bahaya pada kesehatan manusia dan lingkungan.

Dilansir dari laman resmi World Health Organization (WHO), hampir seluruh populasi global (99%) menghirup udara yang mengandung polutan tinggi. WHO juga memaparkan data  bahwa terjadi 4,2 juta kematian setiap tahun akibat dari paparan polusi udara.

Sebagian besar polusi udara berasal dari penggunaan dan produksi energi seperti kendaraan bermotor, fasilitas industri, pembakaran hutan untuk pembukaan lahan, aktivitas rumah tangga seperti sampah sisa makanan, dan asap rokok.

Polusi udara banyak disebabkan karena asap pembuangan kendaraan bermotor (Foto: Pexels)
Sponsored Links

Kualitas Udara Kota Jakarta yang Tidak Sehat

Sayangnya, bagi kita yang hidup di kota-kota besar, terutama Jakarta, menghirup udara yang terkontaminasi polutan menjadi santapan sehari-hari.

Seperti yang dikutip dari Detik.com kualitas udara di Jakarta bahkan sempat tercatat sebagai yang terburuk di dunia. Saking tingginya angka polutan, kadang pencemaran udara di Jakarta bisa terlihat secara kasat mata, yaitu seperti udara berkabut.

Polusi udara di Jakarta berasal dari sumber lokal, seperti transportasi dan residensial, maupun dari sumber regional seperti polusi kawasan industri.

Bahaya Polusi Udara Bagi Kesehatan

Efek polusi udara bagi kesehatan manusia bervariasi, tergantung pada jenis polutan dan tingkat serta lama paparannya. Orang-orang dengan penyakit paru-paru, asma, lansia, dan anak-anak memiliki risiko yang lebih besar dari polusi udara.

Berikut ini bahaya polusi udara bagi kesehatan:

1.       Kanker paru-paru

Dilansir dari Klikdokter Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) pada tahun 2013 telah mengklasifikasikan polusi udara sebagai karsinogen alias penyebab kanker. Partikel terkecil di dalam udara yang dikenal dengan sebutan PM10 dan PM 2.5 menjadi salah satu penyebab kanker paru-paru.

gerd atau sakit jantung
Polusi udara bisa sebabkan kanker paru (Foto: Xframe)

2.       Serangan asma

Zat-zat polutan yang berukuran kecil terhirup dan masuk ke jaringan paru-paru, menumpuk di sana dan lama-kelamaan dapat merusak paru-paru dan menyebabkan serangan asma yang lebih sering bagi penderita asma.

3.       Bronkitis kronis

Bronkitis adalah peradangan atau pembengkakan saluran bronkus (saluran udara antara mulut), hidung, dan paru-paru. Salah satu penyebab bronkitis adalah asap dari knalpot kendaraan bermotor yang mencemari udara. Penyakit ini biasanya menyebabkan batuk berlendir, sesak nafas, dan nyeri dada.

Polusi udara bisa picu beberapa penyakit kronis (Foto: Xframe)

4.       Penyakit jantung

Polusi udara dapat meningkatkan risiko serangan jantung, detak jantung tidak teratur (aritmia), gagal jantung, dan stroke. Hal ini karena partikel kecil polutan dalam udara bisa masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan peradangan sehingga risiko terkena penyakit jantung lebih besar.

5.       Keguguran

Partikel polutan dalam udara meningkatkan risiko keguguran pada trimester pertama kehamilan. Hal ini karena partikel polutan tadi bisa menyebabkan peradangan di sekitar plasenta sehingga membuat janin mengalami keguguran.

6.       Kelahiran prematur

Polusi udara juga bisa menekan sistem kekebalan wanita hamil dan meningkatkan kadar bahan kimia beracun dalam darah. Kondisi ini bisa melemahkan plasenta dan menyebabkan kelahiran dini atau prematur.

7.       Iritasi mata dan hidung

Bisa dibilang, iritasi mata dan hidung adalah bahaya dari polusi udara yang paling cepat dirasakan. Partikel polutan tadi akan membuat jaringan lunak di mata dan hidung yang pada akhirnya menyebabkan iritasi.

Untuk meminimalisasi terpapar polusi udara sebaiknya kurangi aktivitas di luar ruangan, atau jika tidak memungkinkan, kenakan masker jika keluar ruangan maupun ketika di dalam ruangan, kurangi bepergian ke daerah ramai kendaraan, dan bisa juga memasang air purifier di dalam ruangan.

Jika kamu sering terpapar polusi udara dan mengalami gejala tertentu seperti batuk, sesak nafas, sakit kepala, atau mudah terserang flu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Visited 15 times, 1 visit(s) today