Meatless Monday Indonesia Ajak Remaja Jalani Gaya Hidup Sehat, Caranya Sederhana

Remaja Indonesia punya peran penting dalam mencapai visi besar Indonesia Emas 2045, terutama melalui peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan.

Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan menjalani gaya hidup sehat sekaligus berkontribusi untuk menjaga lingkungan.

Salah satu cara konkret yang bisa dilakukan adalah dengan ikut gerakan global seperti Meatless Monday Indonesia (MMI). Gerakan ini bertujuan mendorong masyarakat, khususnya kalangan urban dan produktif, untuk mengurangi konsumsi daging demi kesehatan pribadi sekaligus keberlanjutan bumi.

Dian Rosdiana, Executive Director Jalin Foundation, menyampaikan pentingnya kontribusi remaja dalam gaya hidup berkelanjutan ini. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam acara Parara Youth World Month, Rabu (28/8) di Parara Ethical Store & Café, Kemang, Jakarta Selatan.

Sponsored Links

Sudah Dijalankan di 40 Negara

Acara bertema “Solidaritas Antar-Generasi: Nusantara Berkelanjutan” tersebut merupakan kolaborasi antara Jalin Foundation dan Konsorsium Panen Raya Nusantara (Parara). Dian menjelaskan, melalui acara ini, para peserta diajak untuk lebih memahami gerakan Meatless Monday di Indonesia serta rencana dan program ke depan. Ia juga menambahkan bahwa gerakan ini, yang sudah ada di lebih dari 40 negara, sangat relevan untuk diikuti oleh remaja yang ingin hidup sehat sekaligus berkelanjutan.

Meatless Monday Indonesia dalam forum Solidaritas Antar-Generasi: Nusantara Berkelanjutan

Dalam acara yang didukung oleh 50 lembaga ini, digelar talkshow bertajuk “Pentingnya Transformasi Sistem Pangan untuk Generasi Muda”. Andi Reski, mewakili MMI sebagai pembicara, menjelaskan bahwa inti dari gerakan ini adalah mendorong masyarakat untuk mengurangi konsumsi daging merah, unggas, seafood, dan produk susu, dan lebih banyak mengonsumsi sayur, buah, dan kacang-kacangan. “Hari Senin dipilih karena dianggap sebagai waktu yang tepat untuk memulai perubahan kebiasaan baru,” jelas Andi.

Andi juga menegaskan bahwa MMI berbeda dari pola makan vegetarian atau vegan. “Kami tidak bertujuan menghilangkan konsumsi daging sepenuhnya, hanya mengurangi pada satu hari dalam seminggu,” ujarnya.

Gerakan ini memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti menurunkan kolesterol, memperbaiki pencernaan, mengontrol berat badan, memperkuat imunitas, serta menurunkan risiko penyakit tidak menular (PTM). Selain itu, MMI juga berperan dalam melestarikan sumber daya alam dan membantu memerangi perubahan iklim.

Selain kesehatan tubuh, Andi berharap MMI juga dapat mendorong masyarakat untuk lebih mengenal dan memanfaatkan pangan nabati lokal sebagai bagian dari gaya hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Visited 47 times, 1 visit(s) today