Sebagian orang berpikir bahwa sebutan ‘jomblo’ bikin kita merasa insecure. Benarkah begitu?
Menjadi jomblo karena gak punya pasangan atau gagal saat mencoba peruntungan dalam menjalin hubungan kadang membuat risih. Bahkan, pada saat kumpul bersama dengan teman atau keluarga, kadang ada saja yang bertanya tentang hubungan kita.
Saking risihnya, sebagian orang merasa bahwa jomblo adalah suatu kata yang dianggap sangat sensitif atau gak enak didengar. Bahkan kadang bisa berdampak pada mental orang tersebut.
Penilaian Terhadap Diri Sendiri
“Sebetulnya tergantung persepsi orang tersebut terhadap kata ‘jomblo.’ Ada orang yang disebut ‘jomblo’ malah tertawa dan berterima kasih kepada yang menyebutnya ‘jomblo.’ Mereka bilang, ‘Untung gue jomblo, kalau nggak, bisa-bisa udah cerai kayak elu..,’” kata Reynitta Poerwito, Bach. Of Psych., M.Psi., psikolog klinis dari Eka Hospital BSD.
Respon seseorang terhadap kata ‘jomblo’ yang disematkan kepadanya juga tergantung kepada penilaiannya terhadap dirinya sendiri. Seberapa besar dia menghargai dirinya sendiri, serta seberapa puas dia terhadap dirinya sendiri.
“Kalau penghargaan atau kepuasan terhadap diri sendiri rendah, mau dibilang apa juga pasti tersinggung dan jadi negatif,” lanjut Reynitta.
Sebetulnya kita tidak perlu melakukan apa-apa untuk merasa diterima oleh orang lain. Kalaupun kita harus melakukan sesuatu, itu memang demi kepentingan kita, bukan demi orang lain.
Reynitta Poerwito, Bach. Of Psych., M.Psi.
“Jadi, walaupun pacaran atau menikah, itu juga karena memang kemauan dan keputusan kita. Bukan karena tak mau dibilang ‘jomblo’,” tambah Reynitta.
Lalu, perlukah kita menghindar dari orang-orang yang suka menyebut kita ‘jomblo’?
“Mungkin benar juga kalau ada yang bilang, toxic people itu harus dihindari,” kata Reynitta. Pasalnya, meskipun kuat, tapi kalau setiap hari berada di lingkungan yang negatif, benteng kita lama-lama akan runtuh juga.
Bagaimana Cara Menyikapinya?
Tentunya yang jadi kunci penting dalam menghadapi masalah seperti ini adalah keputusan pribadi masing-masing. Sebaiknya, tanyakan dulu pada diri sendiri apakah keputusan tersebut merugikan atau justru menguntungkan.
Kemudian, tidak perlu ambil pusing dan coba anggap saja kalau sebutan ‘jomblo’ itu bukan buat kamu. Atau mungkin orang hanya menyebut itu untuk dirinya sendiri atau bahkan bercanda. Jadi kamu tidak perlu stress karena memikirkan apa yang dikatakan mereka.
Nah, semoga Sahabat Goodlife bisa memutuskan dengan bijaksana ya cara menghadapi sebutan-sebutan ‘jomblo’ yang dirasa mengganggu. Pertimbangkan cara terbaik untuk menghadapinya. Jangan sampai rugi karena keputusan sendiri ya. Kita gak perlu memikirkan semua apa kata orang karena masih banyak kok hal penting yang perlu kita pikirkan dan kita kerjakan.