Perbedaan Intermittent Fasting dan Puasa Ramadan, Mana yang Lebih Sehat?

Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan telah meningkat, termasuk melalui metode pengaturan pola makan.

Salah satunya adalah praktik Intermittent Fasting (IF), yang mendapat banyak perhatian bersamaan dengan tradisi puasa Ramadan yang telah lama ada. Meskipun kedua praktik ini melibatkan periode abstain dari makanan dan minuman, terdapat beberapa perbedaan mendasar antara keduanya.

Apa Itu Intermittent Fasting?

Intermittent Fasting atau IF adalah metode pengaturan waktu makan yang bergantung pada siklus antara periode makan dan puasa. Tidak seperti diet konvensional yang menitikberatkan pada apa yang kamu makan, IF lebih fokus pada kapan kamu makan. Ada beberapa metode IF, namun yang paling populer adalah metode 16/8, yang melibatkan berpuasa selama 16 jam dan makan dalam jendela waktu 8 jam setiap hari.

Sedangkan puasa Ramadan adalah salah satu dari lima Rukun Islam, diwajibkan bagi umat Muslim yang sehat secara fisik dan mental. Selama bulan Ramadan, umat Islam di seluruh dunia berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam. Ini berarti abstain dari makan, minum, merokok, dan hubungan suami istri selama jam-jam tersebut, dengan tujuan meningkatkan ketakwaan dan disiplin spiritual.

makan
IF tidak melarang jenis makanan tertentu, hanya fokus pada waktu kapan boleh makan (Foto: Pexels)

Perbedaan Utama

Perbedaan utama antara Intermittent Fasting dan puasa Ramadan terletak pada tujuan, durasi, dan ketatnya aturan.

Tujuan yang berbeda

IF umumnya diterapkan dengan tujuan penurunan berat badan, peningkatan kesehatan metabolik, dan pencegahan penyakit tertentu. Sedangkan puasa Ramadan lebih difokuskan pada pembersihan jiwa, peningkatan empati terhadap yang kurang mampu, dan pengembangan disiplin spiritual.

Durasi dan waktu

IF bisa dilakukan setiap hari atau beberapa kali seminggu, tergantung pada metode yang dipilih, dan tidak terikat oleh waktu tertentu dalam setahun. Sementara itu, puasa Ramadan terjadi sekali dalam setahun, selama bulan Ramadan, dengan durasi dari fajar hingga matahari terbenam.

Aturan

IF lebih fleksibel dalam hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama periode makan. Di sisi lain, puasa Ramadan lebih ketat, dengan aturan spesifik mengenai abstain dari makan, minum, dan aktivitas fisik atau seksual lainnya selama jam puasa.

Mana yang Lebih Sehat?

Baik Intermittent Fasting maupun puasa Ramadan memiliki manfaat kesehatan masing-masing, tergantung pada bagaimana kamu melakukannya dan kondisi kesehatanmu. IF telah ditunjukkan dapat membantu dalam penurunan berat badan, peningkatan sensitivitas insulin, dan penurunan risiko beberapa penyakit kronis. Sementara itu, puasa Ramadan dapat membantu dalam detoksifikasi, peningkatan disiplin diri, dan peningkatan kesehatan spiritual.

Kesimpulannya, baik Intermittent Fasting maupun puasa Ramadan memiliki perbedaan dan manfaatnya masing-masing. Pilihan untuk mengikuti salah satunya atau keduanya tergantung pada tujuan individu, kondisi kesehatan, dan keyakinan spiritual. Penting untuk mendengarkan tubuhmu dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai praktik puasa apapun untuk memastikan itu aman dan sesuai dengan kebutuhan kesehatanmu.