Pesta Daging Bakar Saat Tahun Baru? Waspadai Bahayanya Buat Kesehatan

Saat malam tahun baru tiba, biasanya dirayakan bersama orang-orang terdekat dengan memasak barbekyu atau daging panggang. Meskipun terasa menyenangkan, daging yang dipanggang, seperti daging sapi, ayam atau hidangan laut sebetulnya memicu bahaya buat kesehatan kalau tidak diperhatikan porsi makannya.

Teknik memasak dengan memanggang ternyata memiliki beberapa pengaruh kurang baik untuk kesehatan. Ini disebabkan karena dalam memanggang, makanan dimasak dekat dengan sumber panas alami secara langsung. Ini berbeda dengan cara masak dengan oven yang menggunakan sumber panas dari listrik atau cara masak lainnya yang menggunakan wadah masak seperti wajan dan panci. 

Pada teknik panggang, makanan dimasak dengan suhu tinggi dan kadang juga langsung terkena api. Akibatnya, makanan akan mengalami perubahan senyawa yang bisa memicu berbagai macam penyakit, seperti:

Peradangan

Makanan yang dipanggang akan menghasilkan senyawa AGEs (advanced glycation end products). Ini terjadi akibat reaksi alami antara gula dan protein yang mengalami pemanasan berlebih. Kandungan AGEs yang berlebihan pada tubuh inilah yang kemudian bisa membuat peradangan dan berisiko menimbulkan berbagai penyakit kronis seperti diabetes dan jantung.

Makanan yang dipanggang bisa memicu berbagai penyakit kronis bila dimakan terlalu banyak (Foto: Xframe)

Kanker

Menurut Halodoc, pada saat memanggang makanan, akan menghasilkan 2 senyawa yang bisa jadi pemicu kanker, yaitu hidrokarbon polisiklik aromatik (PAH) dan amines heterosiklik (HAs). Kedua senyawa ini terbentuk pada asap panggangan dan menempel pada daging yang dipanggang. Dalam kondisi seperti ini kalau kamu Konsumsi daging panggang terlalu banyak, bisa memicu terjadinya risiko kanker pankreas hingga 60%.

Selain risiko penyakit dari teknik masak memanggang, tingkat kematangan daging juga diketahui bisa mempengaruhi kesehatan bila memakannya terlalu sering. 

Tingkat kematangan medium hingga medium rare

Biasanya ini adalah tingkat kematangan yang paling digemari oleh banyak orang karena menghasilkan tekstur yang empuk dan rasa yang lebih lezat, khususnya pada daging sapi. Tapi ada beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan pada tingkat kematangan ini. 

Umumnya, daging sapi yang dimasak dengan tingkat medium dan medium rare masih berwarna merah di bagian dalam dan mengeluarkan cairan berwarna merah dila ditekan. Keduanya sering dikira sebagai darah, padahal itu adalah myoglobin, yaitu protein yang menyimpan oksigen pada otot hewan mamalia. 

Sejauh ini, tingkat kematangan medium hingga medium rare umumnya memang masih aman untuk dikonsumsi. Tapi tidak semua daging sapi sebetulnya bisa dipanggang pada tingkat ini, karena tergantung dari kualitas daging tersebut. Ini artinya, kamu harus pastikan kalau daging memang kualitasnya bagus, yaitu masih dalam kondisi segar untuk menghindari bakteri berbahaya yang mungkin sudah berkembang dalam daging.

Tingkat kematangan pengaruhi kondisi daging dan efeknya untuk kesehatan (Foto: Pexels)

Tingkat kematangan well done

Banyak yang menganggap bahwa pada tingkat well done, daging sapi pasti lebih matang dan tidak lebih aman bagi kesehatan. Namun sebetulnya pada tingkat kematangan ini daging berisiko dimasak terlalu matang dan akibatnya mengandung senyawa pemicu kanker yaitu PAH  dan HAs. Semakin lama daging dipanggang, semakin tinggi kemungkinan kandungan senyawa ini.

Tapi bila kamu berencana membuat burger dan menggunakan daging giling, sebaiknya memang dimasak pada tingkat well done karena daging giling dibuat dengan proses penggilingan yang artinya daging sudah bersentuhan dengan alat giling yang digunakan untuk potongan daging yang lain. Proses ini berisiko mendatangkan bakteri berbahaya yang menempel pada daging. 

Berbeda dengan daging sapi, kalau kamu ingin memanggang daging unggas dan hidangan laut, sebaiknya panggang dengan tingkat kematangan well done namun jangan terlalu matang hingga menimbulkan bagian yang hangus. Ini untuk menghindari rusaknya kandungan nutrisi dan bagian hangus pada daging bisa memicu risiko kanker karena terdapat senyawa yang bisa timbulkan radikal bebas

Daging untuk burger yang sebaiknya dimasak di tingkat well done (Foto: Pexels)

Lalu, apakah memang tidak boleh menikmati daging panggang yang lezat? Tentu saja boleh. Namun agar kamu bisa menikmatinya dengan aman, ada baiknya kamu juga perhatikan hal berikut ini:

  1. Pilih daging yang tidak banyak mengandung lemak karena saat dipanggang, lemak akan mencair dan menetes ke api panggangan untuk kemudian menciptakan terjadinya asap yang mengandung zat karsinogen. Ini adalah zat yang bisa merusak sel-sel dalam tubuh dan memicu terjadinya kanker.
  2. Sebelum membakar daging, sebaiknya rendam dulu dalam bumbu selama minimal 30 menit. Ini berpeluang untuk menghambat terjadinya pembentukan zat karsinogen saat daging dibakar. 
  3. Kamu bisa merebus daging terlebih dahulu sebelum memanggangnya. Jadi, kamu tidak perlu memanggangnya terlalu lama dan memastikan bahwa kondisi daging benar-benar matang. Cara ini juga berguna untuk menghilangkan lemak sebelum daging kamu bakar.
  4. Jangan panggang daging dengan api yang terlalu besar dan waktu yang lama. Daging yang dipanggang terlalu lama, baik itu sapi, unggas maupun hidangan laut, berisiko mengandung zat karsinogen.
  5. Kamu bisa memotong daging menjadi potongan yang agak tipis untuk menghindari pemasakan yang terlalu lama agar benar-benar matang. Cara ini juga bisa membantu agar bumbu bisa meresap lebih mudah.
  6. Jangan lupa untuk membolak-balikkan daging saat kamu memanggangnya. Selain agar tingkat kematangannya merata, cara ini juga bisa menghindari sisi daging yang dimasak terlalu lama sehingga berisiko membentuk zat karsinogen.
  7. Setelah matang, sebaiknya singkirkan bagian yang berwarna hitam untuk dikonsumsi. Pada beberapa makanan, seperti sate ayam, bagian daging yang hitam seperti hangus ini memang bisa menambah sensasi rasa. Tapi di sisi lain, ini juga bisa memicu kerusakan sel tubuh dan mengakibatkan kanker.

Merayakan tahun baru dengan makan daging bakar bersama keluarga memang menyenangkan. Namun kamu juga harus perhatikan jumlah porsi yang kamu makan agar tidak berlebih dan jangan lupa sediakan juga hidangan pendamping berupa sayuran dan buah-buahan agar nutrisi yang kamu makan juga seimbang.