Jika diperhatikan, hampir setiap hari pasti ada saja rambut kita yang rontok. Itu adalah hal yang wajar. Yang harus kamu waspadai adalah jika rambut rontok sudah berlebihan. Apa tandanya dan bagaimana mengatasi rambut yang rontok berlebihan?
Secara medis, rambut rontok masih bisa dikatakan normal jika helai yang rontok per hari kurang dari sekitar 100 helai. Rambut rontok yang ditemukan ketika kita keramas atau menyisir juga sebetulnya masih bisa dikatakan normal dan tidak akan menyebabkan kebotakan karena rambut baru akan tumbuh menggantikan rambut yang rontok tadi.
Yang harus kamu waspadai adalah jika rambut terus rontok saat tidak sedang keramas atau menyisir rambut, atau tiba-tiba rambut rontok begitu saja dalam jumlah banyak meski kamu tidak sedang menyentuh atau menyisir rambut.
Rambut rontok berlebihan ini juga bisa dicek dengan cara menyisir rambut menggunakan jari. Jika rambut yang rontok cukup banyak atau bahkan seperti gumpalan, sudah bisa dipastikan kamu mengalami rambut rontok yang sudah berlebihan.
Lalu apakah rambut rontok yang berlebihan itu berbahaya? Rambut rontok yang berlebihan patut diwaspadai karena bisa menjadi tanda ada yang tidak beres di dalam tubuh atau dengan kata lain adanya suatu penyakit.
Penyakit yang Ditandai dengan Rambut Rontok
1. Telogen effluvium
Telogen effluvium adalah kondisi rambut rontok berlebihan yang bersifat sementara. Kondisi ini biasanya dipicu oleh stress, hamil, pasca melahirkan, diet ketat, hingga peristiwa traumatik.
2. Hipotiroidisme
Tiroid adalah hormon yang mengatur sistem metabolisme tubuh, mendistribusikan oksigen dan nutrisi ke kulit, kuku, dan rambut. Hipotiroidisme adalah kondisi dimana tubuh kurang memproduksi hormon tiroid sehingga rambut akan mengalami kerontokan berlebihan karena tidak cukup mendapat energi dan nutrisi.
3. Anemia
Anemia atau kondisi dimana tubuh kekurangan zat besi yang akan menyebabkan jumlah sel darah merah menurun. Hal ini akan mempengaruhi pendistribusian oksigen ke seluruh tubuh oleh sel darah merah, termasuk ke kulit kepala.
ketika sampai di kulit kepala, oksigen yang diangkut oleh sel darah merah sudah jauh berkurang, bahkan habis sehingga menyebabkan rambut mudah rontok karena tidak kebagian oksigen.
4. Lupus
Lupus adalah penyakit autoimun kronis, dimana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat tubuh. Penderita penyakit lupus akan merasakan inflamasi kulit, terutama di wajah dan di kulit kepala yang membuat rambut mudah rontok dan menjadi tipis.
5. Alopecia Areata
Alopecia areata merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan imun tubuh menyerang folikel rambut atau senyawa yang berfungsi memperkuat rambut. Ketika mengalami penyakit ini, penderita akan mengalami rambut rontok berlebihan hingga menyebabkan spot-spot botak di kepala. Sayangnya, kondisi kerontokan rambut berlebihan ini umumnya akan terjadi permanen.
Cara Alami Mengatasi Rambut Rontok
Selain tanda suatu penyakit, rambut rontok berlebihan juga bisa terjadi karena menggunakan sampo yang tidak cocok, penggunaan produk perawatan rambut berbahan keras seperti cat rambut, bleaching rambut, atau terlalu sering menggunakan pemanas rambut (hair dryer).
Berikut cara mengatasi rambut rontok berlebihan menggunakan bahan alami:
– Minyak kelapa dan minyak zaitun
Minyak kelapa dan minyak zaitun mengandung banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk kesehatan akar dan batang rambut, seperti vitamin A, vitamin C, hingga vitamin K, zat besi, dan kalsium.
Cara menggunakannya cukup oleskan minyak kelapa atau minyak zaitun ke seluruh permukaan kulit kepala lalu lakukan pemijatan lembut selama kurang lebih 15 menit, lalu bilas hingga bersih. Kamu bisa lakukan cara ini sebanyak 2 hingga 3 kali seminggu untuk mengatasi kerontokan rambut berlebih.
– Lidah buaya
Lidah buaya terkenal ampuh mengatasi rambut rontok, merangsang pertumbuhan rambut baru, dan membuat rambut tumbuh lebih lebat. Selain itu, kandungan vitamin dan mineral pada gel lidah buaya juga bisa menghitamkan rambut.
Oleskan gel lidah buaya langsung ke kulit kepala secara merata lalu diamkan sekitar 30 menit, lalu bilas rambut hingga bersih. Untuk kamu yang mengalami rambut rontok berlebihan, bisa melakukannya 2 kali dalam seminggu.
– Teh hijau dan seledri
Teh hijau dan seledri mengandung senyawa antioksidan, vitamin A dan B yang bisa untuk menguatkan akar rambut. Untuk hasil maksimal, kamu bisa gunakan 2 bahan tersebut sekaligus.
Caranya, seduh teh hijau dan seledri secara bersamaanl Lalu oleskan air seduhan tadi saat masih hangat ke kulit kepala. Diamkan hingga sekitar 15 menit, lalu bilas hingga bersih. Lakukan aktivitas ini sebanyak setidaknya 2 kali dalam seminggu.
– Daun urang-aring
Daun urang-aring biasanya tumbuh subur secara liar. Tanaman dengan daun berbentuk panjang dan bunga kecil berwarna putih ini bisa mengobati kerontokan rambut hingga membuat rambut lebih lebat dan hitam berkat kandungan vitamin E yang dimilikinya. Vitamin E dikenal memiliki molekul antioksidan yang bisa melawan radikal bebas yang menyebabkan kerontokan rambut.
Caranya, ambil segenggam daun urang-aring segar lalu remas-remas atau haluskan hingga mengeluarkan getah. Oleskan getah daun urang-aring ke kulit kepala hingga rata, lalu diamkan sekitar 10 menit, kemudian cuci rambut hingga bersih. Lakukan cara ini sebanyak 1 kali dalam seminggu untuk mengatasi rambut rontok.
– Minyak kemiri
Minyak kemiri bisa ditemukan dengan mudah di pasaran dan kamu bisa membelinya dengan mudah. Tapi, pastikan kamu membelinya dengan label yang sudah resmi dari BPOM agar aman saat digunakan.
Cara menggunakannya juga mudah, yaitu oleskan minyak kemiri ke kulit kepala. Diamkan selama sekitar 30 menit lalu bilas hingga bersih. Kamu bisa melakukan cara ini setidaknya 3 kali dalam seminggu.
Selain dengan bahan alami tadi, kamu juga bisa mencegah rambut rontok dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan seperti:
– Mengikat rambut dalam keadaan basah
– Mengikat atau menguncir rambut terlalu kencang
– Mengikat rambut sepanjang hari
– Terlalu kencang menggosok rambut saat keramas
Kerontokan rambut jangan disepelekan, karena tanpa disadari ini bisa menyebabkan kebotakan atau bahkan gejala dari suatu penyakit yang berbahaya. Itu sebabnya tak ada salahnya kalau kamu juga konsultasikan gejala ini dengan tenaga kesehatan terkait.