Sebelum Terlambat, Ini yang Perlu Diketahui Tentang Kanker Payudara

kanker payudara

Terkena kanker payudara, berarti payudara harus diangkat? 

Tidak juga, karena dalam menangani kanker payudara dokter membutuhkan diagnosa terlebih dahulu. Ada 3 diagnosa yang digunakan, yaitu: 

  1. Diagnosa klinis, yaitu diagnosa yang dilakukan untuk melihat apakah pasien memang memiliki gejala kanker payudara atau tidak. 
  2. Diagnosa radiologis, yaitu diagnosa untuk melihat apa sebenarnya isi dari benjolan yang ditemukan pada tubuh pasien. Diagnosa ini biasanya diikuti dengan pemeriksaan USG, mamografi, rontgen dan lain-lain sehingga akan diketahui apa isi benjolan tersebut. Bila hanya berupa cairan, berarti itu disebut kista dan bukan kanker atau tumor.
  3. Diagnosa histopatologis, yaitu diagnosa yang dilakukan dengan mengangkat tumor dan memeriksanya di bawah mikroskop untuk mengetahui apakah tumor tersebut jinak atau ganas. Dalam diagnosa ini juga bisa ditentukan tumor tersebut ada di stadium berapa. Ini penting untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya, apakah kemoterapi dulu atau yang lainnya.

“Jadi gak benar kalau kanker payudara sudah pasti payudara diangkat, karena ada langkah-langkah pemeriksaannya,” tegas dr. Dewa. 

kanker payudara

Apakah ada makanan atau minuman khusus mencegah kanker? 

Banyak sekali hasil studi yang mengungkapkan bahwa sayuran dan buah-buahan bisa mencegah kanker, seperti brokoli, stroberi, tempe, susu kedelai dan edamame. Namun menurut dr. Dewa, semuanya harus tetap dikonsumsi dengan benar. “Kalau banyak makan sayur tapi sering tidur larut malam, itu gak sehat juga. Jadi, kembali saja pada pola makan dan pola hidup yang sehat,” jelasnya.

Apa perbedaan mamografi, USG dan braca? 

Sederhananya, bila pasien mengeluhkan ada rasa nyeri di sekitar payudara namun tak terlihat benjolan, maka pemeriksaan yang dilakukan adalah dengan menggunakan mamografi. Dan bila memang terdapat benjolan, pemeriksaan biasanya menggunakan USG. 

Sedangkan braca adalah salah satu indikator yang digunakan dokter untuk melihat adanya kelainan protein pada sel-sel kanker. Namun pemeriksaan dengan braca ini masih jarang ada di Indonesia karena biayanya yang sangat mahal dan sampai saat ini belum ditanggung BPJS Kesehatan.

Radiasi dan kemoterapi, apa bedanya?

Kemoterapi adalah tindakan memasukkan cairan yang bersifat mematikan sel dan biasanya dilakukan lewat infus atau obat. Sedangkan radiasi adalah tindakan penyinaran yang berfungsi memberikan energi untuk membunuh sel kanker. 

Setelah terkena kanker, bisakah rekonstruksi payudara? 

Dalam bidang Onkologi (bedah tumor) dipelajari juga ilmu yang mempelajari bagaimana rekonstruksi payudara. Tentu saja rekonstruksi bisa dilakukan, tapi harus melalui pemeriksaan dulu untuk memastikan aman atau tidaknya tindakan ini buat pasien dan perlu diketahui bahwa rekonstruksi payudara ini berbeda dengan bedah plastik.

Kenapa tumor bisa tumbuh lagi walaupun sudah dioperasi? 

Tumbuhnya tumor memang bisa terjadi meskipun sebelumnya sudah dilakukan operasi. Menurut dr. Dewa hal ini akan selalu terjadi selama faktor risiko masih ada, misalnya faktor genetik, pola makan yang salah dan pola hidup yang tidak teratur.

Apakah jamu bisa mencegah kanker? 

Menurut dr. Dewa, kita harus membedakan antara obat dan suplemen. Pada dasarnya, obat adalah untuk mengatasi penyakit, sedangkan suplemen bukan untuk mengatasi penyakit tapi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. “Jadi kalau sakit, sebaiknya minum obat, bukan minum suplemen,” terang dr. Dewa. 

Nah, dari penjelasan diatas, Sahabat Goodlife sebaiknya melakukan pencegahan kanker dari sekarang. Tentunya dengan memulai pola makan dan pola hidup sehat. 

Acara ini ditayangkan secara langsung di akun Instagram @_goodlifeid_, @rscarolusjakarta dan akun Youtube Rumah Sakit Saint Carolus dan bila Sahabat Goodlife ingin menyimak sesi menarik ini secara lengkap, bisa menontonnya di sini