Tanpa Disadari, Perilaku Toxic ini Ternyata Sering Kita Lakukan

kerja stres

Kita sering melontarkan istilah “toxic” pada hal atau orang lain di sekitar kita. Padahal, sebetulnya tanpa disadari kita sendiri sering melakukan hal-hal yang sebetulnya juga toxic.

Perilaku toxic sering dijadikan tudingan untuk orang-orang dengan perilakunya yang tidak kita sukai. Namun, sifat toxic ini sebetulnya juga bisa terjadi pada diri sendiri tanpa kita sadari,

Toxic yang kita lakukan sendiri bisa dibilang lebih berbahaya, karena sifat ini ada dalam diri kita dan kita tidak menyadarinya sama sekali. Beberapa sifat toxic yang sebetulnya sering kita lakukan adalah:

1. Suka membandingkan diri dengan orang lain

Manusia adalah makhluk yang unik pada tiap individunya, sehingga perbedaan merupakan hal yang lumrah ditemui pada tiap diri manusia. Namun, hal ini juga yang kadang mendorong kita untuk membandingkan diri dengan orang lain.

Kita suka sibuk sendiri dengan keberhasilan orang lain dan menudingnya dengan berbagai alasan yang belum tentu benar. Padahal masing-masing dari kita memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Daripada membandingkan diri dengan orang lain, lebih baik kita fokus pada kelebihan yang kita miliki dan mengembangkannya untuk menjadi orang yang lebih baik.

2. Meremehkan perasaan sedih orang lain

Ketika seseorang menceritakan tentang perasaan mereka, terutama perasaan negatif, terkadang kita menunjukkan seolah-olah perasaan tersebut dialami oleh semua orang dan bukan apa-apa. Hal tersebut dapat membuat kita secara tidak sadar telah menginvalidasi perasaan lawan bicara kita dan tentu inimerupakan sifat yang toxic.

Contoh dari sifat ini adalah dengan mengucapkan kata-kata seperti “Sudahlah, semua ada hikmahnya”, “Ini yang terbaik, ikhlas saja”, atau “Orang lain juga banyak yang masalahnya lebih berat.”

Jangan mengabaikan perasaan negatif lawan bicaramu dan tunjukkan empati terhadap ada yang telah dialami oleh orang tersebut. Jangan berlagak menghakimi atau menjadi “tuhan” di hadapan orang yang mengalami kesedihan. Berikan mereka waktu untuk mengungkapkan kesedihannya, karena kadang mereka hanya ingin didengarkan.

3. Sering menunda pekerjaan

Sifat yang sering disebut sebagai procrastinating oleh generasi sekarang ini ternyata juga merupakan sifat toxic yang sering tertanam dalam diri kita. Jangan hanya karena malas dan menganggap suatu pekerjaan terlalu remeh kita menunda-nunda pekerjaan tersebut. Kebiasaan procrastinating hanya akan menumbuhkan kebiasaan buruk yang akan menyusahkan kita di masa depan.

senang kerja
Suka menunda pekerjaan adalah salah satu sifat toxic yang tidak kita sadari (Foto: Pexels)

Tak hanya soal pekerjaan di kantor, sifat ini juga kerap muncul untuk urusan pribadi, seperti misalnya menunda packing menjelang perjalanan. Karena menganggap packing itu mudah, jadi dengan gampang ditunda-tunda. Begitu sudah mendekat waktu keberangkatan baru packing dengan terburu-buru sehingga menjadi panik dan mudah menyalahkan orang lain.

4. Tidak ada saat dibutuhkan orang lain

Ketika sedang dalam posisi yang sulit dan membutuhkan bantuan maupun kehadiran orang lain untuk mendukung kita, kita pasti akan merasa senang dan diperhatikan bila ada yang mau menemani atau menolong kita. Jangan menghilang begitu saja ketika ada orang lain yang membutuhkan kehadiran atau bantuan kita. Bantulah dan berikanlah kepedulian semampu kita, dan orang yang kita pedulikan pasti akan menghargai apa yang kita berikan kepada mereka.

5. Menjadi people pleaser

Di sisi lain, terlalu memprioritaskan orang lain juga merupakan perilaku yang toxic bagi diri kita sendiri. Meskipun terlihat baik di mata orang lain, terlalu berusaha menyenangkan orang lain dapat membuat kita kehilangan jati diri dan mudah dimanipulasi oleh orang lain.

Hal ini tentu dapat membuat kita merasa tidak bahagia. Boleh membantu atau membuat orang lain senang, namun jangan lupakan juga kebutuhan diri kita sendiri.

People pleaser sering terjadi pada dunia kerja di perkantoran, dimana karyawan akan cenderung mengiyakan semua omongan atasan demi mengamankan posisinya. Pada akhirnya, kondisi ini justru akan membuat kamu sering dimanfaatkan atasan dan berujung pada stres.

6. Marah secara tidak langsung

Marah dengan melontarkan kalimat sindiran atau lelucon yang terselubung dapat membuat orang lain kehilangan rasa percaya diri ataupun sakit hati karena kalimat atau lelucon sindiran yang kita lontarkan terlalu berlebihan.

Ekspresikan rasa marahmu dengan lebih sehat yaitu tunggu hingga kita menjadi lebih tenang dan sampaikan rasa kesal dan marah dengan langsung tanpa dibumbui hal-hal yang dapat membuat seseorang merasa menjadi lebih sakit hati.

Menjadi toxic ternyata sangat mudah terjadi pada diri kita sendiri. Pasalnya, sikap buruk ini sering tidak terdeteksi dan kita menganggapnya hal biasa saja. Jadi, sebelum kita menghakimi orang lain dengan kata “toxic”, nilai dulu diri sendiri apakah kita juga toxic atau tidak.