Terpapar Gas Air Mata? Lakukan Langkah ini untuk Mengatasinya

demonstrasi

Kita tidak akan pernah menduga akan menghadapi hal seperti apa. Misalnya saat ada demonstrasi dan berpotensi terjadi kericuhan, biasanya petugas keamanan akan menembakkan gas air mata. Selain akan mengganggu kondisi mata, gas ini juga akan berdampak pada pernapasan.

Gas air mata yang sering dijadikan alat untuk mengendalikan kerusuhan, adalah gas yang dibuat dari campuran beberapa bahan kimia, seperti chloroacetophenone (CN) dan chlorobenzylidene malononitrile (CS). 

Kalau kamu terpapar gas ini biasanya akan mengalami beberapa gejala, seperti:

  • Iritasi pada mata dan menjadi merah
  • Mata berair
  • Mata terasa perih
  • Rasa terbakar pada kulit
  • Susah bernapas
  • Mual hingga muntal
  • Bercak pada kulit
Gas air mata mengandung beberapa partikel bahan kimia (Foto: Pixabay)

Terpapar gas air mata biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam waktu sekitar 45 menit, namun ini tergantung juga pada kondisi di sekitar. Sebaiknya kamu segera mencari tempat yang aman dan udaranya bersih untuk memulihkan diri dari paparan gas air mata.

Gas air mata memang sengaja dirancang untuk tindakan keamanan dan orang yang terpapar biasanya akan pulih dengan sendirinya. Namun kalau kamu menghirup gas air mata terlalu banyak juga bisa sangat berbahaya dan pada beberapa kasus, kondisi ini bisa mengakibatkan kematian.

Cara Efektif Atasi Dampak Gas Air Mata

Namanya juga gas air mata, orang yang terkena dampaknya bisa jadi berjarak cukup jauh dari lokasi ditembakkannya gas ini, namun karena terbawa angin, komponen gas air mata bisa berdampak pada orang yang jaraknya cukup jauh.

Beberapa hal berikut bisa kamu lakukan kalau kamu secara tak sengaja terpapar gas air mata:

Tutup hidung dan mata

Segera tutup hidung dan mata untuk mengurangi terhirupnya gas. Segera mencari tempat yang lebih aman dan kalau bisa yang lebih tinggi untuk menghindari penyebaran gas. Bahan kimia pada gas air mata pada dasarnya memiliki berat jenis yang lebih berat dari udara, sehingga gas ini akan menyebar dan bertahan lebih lama di tempat yang lebih rendah.

Meskipun begitu, angin bisa membawa gas ini menyebar lebih jauh. Agar lebih aman, kamu bisa melindungi mata dan hidung dengan kain basah. Air dalam pori-pori kain bisa berguna menghambat atau setidaknya memperlambat masuknya gas ke hidung dan mata.

Membilas wajah dengan air bersih

Kalau kondisi sekeliling kamu sudah aman, cari tempat untuk bisa membasuh wajah. Usaplah mata hingga terasa lebih segar dan rasa perih berkurang. Air akan membersihkan sisa-sisa komponen gas air mata yang menempel di wajah. Ini juga akan mengurangi dampak gas untuk pernapasan.

cuci muka
Cuci wajah untuk hilangkan efek gas air mata (Foto: Xframe)

Mengecek kondisi tubuh

Saat kondisi mulai lebih tenang, cek kondisi tubuh secara keseluruhan, seperti apakah ada ruam pada kulit atau mata bengkak, susah nafas dan lain-lain. Bila gangguan pada tubuh seperti mata, hidung dan pernafasan tidak hilang atau berkurang dalam waktu lebih dari 45 menit, periksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Ganti pakaian

Ganti sesegera mungkin pakaian yang kamu kenakan karena [artikel dari zat kimia pada gas air mata bisa menempel pada baju. Berhati-hatilah kalau kamu harus mengganti baju melalui kepala. Usahakan agar kain baju tidak harus menempel pada wajah. Pisahkan baju yang terpapar gas air mata dan jangan dicuci bersamaan dengan pakaian yang lain. 

Partikel kimia dari gas air mata bisa menempel pada pakaian (Foto: Pixabay)

Mandi

Bersihkan dir kamu secara menyeluruh. Cara yang paling efektif adalah dengan mandi. Kamu bisa bilas kembali bagian wajah dengan sabun muka dan jangan lupa untuk keramas agar partikel kimia di rambut juga bisa hilang.

Hindari mandi dengan cara berendam karena partikel kimia yang masih menempel di tubuh bisa bercampur pada air di bak mandi.

Umumnya dampak dari gas air mata memang tidak berefek panjang dan menimbulkan gangguan serius. Namun kalau hal ini menimpa anak-anak dibawah umur atau orang yang mengalami gangguan pernapasan seperti asma, maka ini akan menjadi sangat berbahaya.

Bahkan pada orang yang memiliki penyakit jantung bisa menyebabkan naiknya tekanan darah dan memicu risiko serangan jantung.

Kondisi keramaian yang tak terkendali sehingga petugas keamanan harus menembakkan gas air mata memang tidak sering terjadi. Namun ada baiknya kamu bermawas diri dengan memahami benar apa yang harus dilakukan apabila tiba-tiba kamu terkena tembakan gas air mata.