Minum Air Hujan, Amankah untuk Kesehatan?

hujan

Sebagian besar tubuh manusia mengandung cairan dan air memang merupakan komponen penting dalam tubuh. Itu sebabnya keberadaan air bersih yang layak dikonsumsi sangat penting untuk diperhatikan. Banyak sumber air yang kemudian dijadikan sumber asupan untuk manusia, salah satunya yang sering diperbincangkan adalah air hujan.

Beberapa orang berpendapat bahwa salah satu sumber air yang layak dikonsumsi adalah air hujan, dimana air hujan dianggap sebagai air yang alami dari alam dan bisa dikonsumsi dengan aman.

Sayangnya, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Air hujan sebetulnya tidak bisa begitu saja dikonsumsi, karena kandungannya yang justru dianggap bisa membahayakan kesehatan manusia.

Minum Air Hujan, Apakah Aman?

Beberapa komunitas di berbagai belahan dunia menjadikan air hujan sebagai sumber air sehari-hari. Namun ini sebetulnya juga bergantung pada banyak hal, seperti kondisi cuaca, teknik memanen air hingga kondisi polusi udara setempat.

Indonesia sendiri, khususnya kota besar seperti Jakarta memiliki tingkat polusi udara yang cukup berbahaya. Itu sebabnya di sini, air hujan sebaiknya tidak untuk dikonsumsi kecuali telah melalui penyaringan yang sangat ketat dan memang diawasi secara profesional.

Polusi di kota besar membuat air hujan ikut terpapar polusi (Foto: pexels)

Air hujan terutama di tempat yang polusi udaranya tinggi memiliki risiko terpapar parasit, bakteri dan virus yang semuanya amat berbahaya buat kesehatan. Konsumsi air hujan juga tidak bisa dengan menampung seperti biasa. Air hujan yang jatuh di tempat yang tercemar akan semakin memperparah kandungan air tersebut dan bisa saja tempat penampungan terpapar zat berbahaya termasuk bakteri dan kuman.

Beberapa zat berbahaya yang terdapat pada air hujan adalah mikroba e. coli, giardia, salmonella dan shigella yang semuanya bisa menyebabkan sakit perut, mual, kolera hingga demam tifoid.

Pada air hujan sendiri sebetulnya juga tidak ditemukan kandungan nutrisi yang baik buat kesehatan. Air hujan yang terdapat di daerah yang polusi udaranya tinggi juga berisiko mengandung asam yang tinggi dan ini bukan saja berbahaya buat kesehatan terutama pencernaan, tapi juga untuk kesehatan kulit.

Meskipun tidak disarankan untuk dikonsumsi buat kebutuhan sehari-hari, air hujan sebetulnya bisa dikonsumsi sebatas keperluan survival atau bertahan hidup di kondisi tertentu, misalnya tersesat di tengah hutan atau di gunung. Dalam kondisi ini kamu perlu bertahan hidup dengan menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Air hujan bisa dikonsumsi sebatas untuk keperluan survival (Foto: Pexels)

Namun dalam kondisi survival juga ada cara khusus untuk konsumsi air hujan, seperti menampungnya pada daun atau meminumnya dari batang pohon tertentu yang bisa menyimpan air hujan.

Di beberapa lokasi yang mengalami kekeringan juga diupayakan cara memanen air hujan. Cara ini tidak sederhana, karena ada proses dan peralatan tertentu yang harus kamu gunakan. 

Selain itu, kalau kamu ingin memanfaatkan air hujan sebetulnya juga tidak harus dengan mengonsumsinya. Kamu bisa menampung air hujan dengan cara biasa (menampungnya dalam wadah seperti ember atau baskom) dan kemudian digunakan untuk menyiram tanaman atau mencuci kendaraan kalau air yang tertampung cukup banyak.

Jadi, meskipun tidak disarankan keamanannya untuk diminum, kamu tetap masih bisa mengoptimalkan manfaat air hujan daripada membiarkannya begitu saja selama hujan berlangsung.