Tren Dunia Kesehatan di 2022, Hidup Sehat Jadi Makin Mudah?

Dunia kesehatan menjadi perhatian dalam 2 tahun terakhir akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Kondisi ini memaksa semua orang untuk beradaptasi dengan banyak hal, termasuk urusan kesehatan. Apa saja yang mungkin menjadi tren baru di 2022?

Pandemi mengubah banyak hal, termasuk cara orang memperlakukan tubuhnya demi kesehatan yang lebih baik. Ini didukung dengan berkembangnya teknologi yang mendorong orang untuk lebih peduli dengan kesehatannya.

Itu sebabnya, 2022 bisa menjadi momen yang menarik bagi dunia kesehatan, karena setidaknya beberapa hal penting diprediksi akan menjadi pertimbangan utama, seperti menurunnya kasus Covid-19 secara global, pemahaman yang sudah lebih baik dan tindakan yang lebih tepat untuk menghalangi penyebaran virus.

Untuk itu, beberapa hal menarik diprediksi akan menjadi tren bagi dunia kesehatan di 2022, seperti:

Layanan medis digital

Pada Juli 2021, Kementerian Kesehatan mengumumkan beberapa aplikasi kesehatan yang berafiliasi dengan pemerintah untuk memberi layanan yang lebih mudah pada masyarakat terkait Covid-19. Selain lebih praktis, cara ini juga sangat membantu masyarakat karena biaya yang juga lebih murah. 

Awalnya memang difokuskan untuk penanganan Covid-19, namun dengan mengunduh aplikasi, masyarakat juga jadi lebih paham tentang layanan apa saja yang bisa disediakan oleh aplikasi kesehatan. Kondisi inilah yang diprediksi akan menjadi tren karena masyarakat sudah mulai menyadari betapa mudahnya berkonsultasi dengan dokter melalui teknologi aplikasi.

Layanan medis berbasis aplikasi semakin diminati karena mengurangi kontak langsung dan lebih praktis (Foto: Xframe)

Pantau kesehatan mandiri

Masih terkait teknologi. Dengan adanya pandemi, banyak orang mulai peduli untuk memantau kesehatannya secara mandiri, seperti menggunakan oximeter atau smartwatch sebagai panduan untuk olahraga.

Oximeter adalah alat untuk mengukur saturasi oksigen dalam darah, dimana standar saturasi normalnya adalah 95% hingga 100%. Bila hasil pengukuran menunjukkan angka di bawah 95%, maka itu artinya kemungkinan kesehatan kita menurun. Saat pandemi berlangsung, oximeter sempat menjadi salah satu alat yang wajib dimiliki, dan hal ini juga ternyata direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Sedangkan smartwatch juga dibutuhkan terutama untuk kamu yang suka olahraga. Smartwatch memang fungsi dasarnya sebagai penunjuk waktu, namun dengan fitur-fitur canggih yang dimiliki, smartwatch kini juga menjadi salah satu alat untuk memantau kesehatan.

Smartwatch juga memiliki fitur serupa dengan oximeter meskipun keakuratannya dianggap masih belum sebaik oximeter. Namun smartwatch juga memiliki berbagai fitur yang mendukung kesehatan, seperti pengukur detak jantung, pengukur jarak saat kita jogging dan fitur lainnya terkait olahraga. Dengan harga yang umumnya cukup terjangkau, fitur-fitur kesehatan pada smartwatch diprediksi menjadi salah satu tren kesehatan di 2022.

Kesehatan mental

Selain urusan fisik, kesehatan mental mulai mendapat perhatian, khususnya pada kaum muda. Kalau kesehatan fisik terkait dengan aktivitas olahraga, kesehatan mental lebih kepada aktivitas yang menenangkan hati, seperti melakukan meditasi.

Ada banyak cara untuk bisa melakukan meditasi dan tidak perlu harus datang ke kelas-kelas secara offline, karena saat ini cukup banyak akun media sosial yang menyediakan kelas meditasi secara daring. Beberapa bahkan menyediakan secara gratis.

Selain itu, kesehatan mental juga terkait dengan aktivitas yang menyenangkan dan bisa mengurangi stress, seperti melukis, bermain musik hingga berkebun. Aktivitas-aktivitas ini mulai diminati karena banyak orang lebih sering berada di rumah selama pandemi dan mencoba mengisi waktu dengan kegiatan yang bersifat santai dan menenangkan hati.

Meditasi jadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi (Foto: Pexels)

Waterless skincare

Penggunaan bahan perawatan kulit juga diprediksi mengalami tren baru yang dinilai lebih sehat untuk kulit selain juga lebih ramah lingkungan. Beberapa brand kosmetik mulai mengembangkan produk berkonsep waterless skincare, yaitu produk perawatan wajah dalam bentuk padat dan minim kandungan air. Produk ini bisa berupa shampoo batang, masker wajah hingga pasta gigi.

Keuntungan dari waterless skincare adalah pengguna hanya mendapatkan produk dalam bentuk konsentrat dan bisa mencampurnya sendiri dengan air sesuai dengan kebutuhan mereka. Bentuk konsentrat dinilai memiliki bahan yang lebih aktif sehingga lebih efektif dalam menjaga kesehatan kulit. 

Selain itu, minimnya kandungan air juga merupakan bentuk dari kesadaran lingkungan yang menyoroti semakin menipisnya persediaan air tanah saat ini. Dan dari sisi medis, semakin sedikitnya kandungan air, berarti semakin sedikit pula bahan pengawet yang digunakan pada produk tersebut dan ini berarti produk tersebut juga memiliki masa simpan yang lebih lama.

Makanan dan minuman dari hibiscus

Hibiscus dikenal sebagai kembang sepatu. Tanaman yang satu ini ternyata bisa menjadi racikan kuliner baik makanan maupun minuman, dan salah satu yang mulai populer adalah teh hibiscus. Untuk makanan, hibiscus biasanya dijadikan salah satu campuran salad.

Menurut Alodokter, kembang sepatu atau hibiscus diketahui memiliki beberapa manfaat bagi tubuh, seperti mencegah kanker karena kaya antioksidan dan mengontrol gula darah karena merangsang produksi insulin. 

Teh hibiscus menjadi salah satu minuman herbal yang mulai populer (Foto: Pexels)

Minuman kombucha

Kombucha adalah teh yang dibuat dari hasil fermentasi larutan teh, ragi dan gula. Teh ini mengandung berbagai nutrisi yang diketahui baik untuk tubuh, seperti asam asetat, asam folat, asam amino esensial, vitamin B, dan vitamin C.

Kombucha sering dibilang sebagai “teh jamur” tapi bukan berarti dibuat dari jamur, namun karena proses pembuatannya yang membiarkan teh ini menjamur karena proses fermentasi.

Kombucha mulai populer karena diketahui bermanfaat bagi tubuh, seperti bisa menangkal radikal bebas berkat sifat antioksidan yang dimilikinya, bisa menjaga kesehatan pencernaan hingga bisa meningkatkan imun.

Pandemi Covid-19 memang belum usai dan timbulnya varian-varian baru masih terus menjadi ancaman di tahun mendatang. Namun, kini banyak orang yang sudah mulai beradaptasi dengan kondisi yang serba tidak pasti, terutama untuk mulai peduli dengan menjaga dan meningkatkan kesehatan diri sendiri.