Kemajuan teknologi membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Sayangnya, jika tidak dimanfaatkan dengan bijak, teknologi di era digital bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental manusia.
Memang tidak bisa dipungkiri jika era digital, di mana alat canggih hasil dari kemajuan teknologi memberikan kita banyak kemudahan, mulai dari alat-alat canggih di dunia kesehatan yang membantu kita mengontrol dan mengobati berbagai penyakit, kemudahan informasi, hingga kemajuan transportasi.
Belum lagi gadget yang kita pakai secara pribadi seperti laptop, tablet, atau ponsel selalu berada di sekeliling kita, setiap hari, setiap saat.
Sayangnya, pemakaian alat teknologi yang sering kali tidak bijaksana, bisa menimbulkan gangguan pada kesehatan. Misalnya hampir setiap saat memakai gadget dan menatap layar ponsel, tanpa kita sadari, membuat kita tidak banyak bersosialisasi secara langsung dengan orang lain, semakin sedikit terkoneksi dengan alam, dan membuat kita malas bergerak.
Kondisi-kondisi tadi, tentu saja akan memberikan dampak pada kesehatan, baik fisik maupun mental.
Agar kamu bisa waspadai, berikut ini gangguan kesehatan yang bisa ditimbulkan teknologi.
1. Masalah Tulang, Sendi, Otot, dan Saraf
Menunduk menatap gadget dalam waktu lama dapat menyebabkan nyeri leher, punggung, siku, dan pergelangan tangan. Penggunaan komputer yang terlalu lama juga bisa menyebabkan postur tubuh menjadi bungkuk. Selain itu, tak sedikit yang melaporkan terlalu sering menulis teks di gadget membuat ibu jari kram atau terasa kesemutan.
Untuk meminimalkan masalah tulang, sendi, oto, dan saraf, pastikan untuk:
- Menyesuaikan postur tubuh selama menggunakan gadget
- Daripada memegang ponsel di pangkuan, lebih disarankan memposisikan ponsel di depan wajah sehingga tidak akan membuat leher pegal
- Pertimbangkan untuk menggunakan meja yang tingginya setingkat dengan mata saat kamu duduk sehingga membantu terhindar dari postur tubuh yang buruk
- Jika ibu jari sudah mengalami nyeri, pertimbangkan menulis teks menggunakan stylus atau jari lain
- Pastikan untuk istirahat dari menatap layar setiap 15-20 menit sekali. Selama istirahat, kamu bisa melakukan peregangan, berjalan-jalan, atau berdiri.
2. Kelelahan Mata
Paparan sinar biru dari layar gadget secara terus-menerus dapat membahayakan mata kita. Kelelahan mata akibat gadget adalah yang paling sering dikeluhkan banyak orang.
Gejala kelelahan mata sendi seperti mata kering, perih, penglihatan kabur, terasa gatal, atau kemerahan di sekitar mata.
Cara mengurangi kelelahan mata:
- Terapkan aturan 20-20-20 untuk penggunaan perangkat digital yang sehat, yitu beristirahatlah selama 20 detik dari menatap layar setiap 20 menit dan lihatlah sesuatu yang berjarak 20 kaki atau 6 meter.
- Kurangi atau redupkan cahaya layar untuk mengurangi silau (hampir semua ponsel memiliki pengaturan cahaya yang ramah mata)
- Tingkatkan ukuran atau font huruf pada ponsel sehingga lebih nyaman untuk dilihat
- Pastikan untuk berkedip lebih sering. Saat menatap layar ponsel, kita akan berkedip lebih jarang dan hal itu membuat mata menjadi kering. Kamu juga bisa menggunakan tetes mata untuk membantu melembapkan mata.
- Lakukan pemeriksaan mata secara rutin agar kamu mendapat resep atau saran dari dokter untuk mencegah penglihatan yang buruk.
3. Kualitas Tidur Menurun
Penggunaan ponsel, laptop, atau tablet yang tidak bijaksana hingga sampai malam menjelang waktu tidur dapat menurunkan kualitas tidur. Hal ini karena cahaya biru dari layar gadget dapat menstimulasi dan meningkatkan kewaspadaan sehingga akan mengganggu jam biologis dan membuat kita tidak siap untuk tidur.
Cara menghindari gangguan tidur:
- Hindari penggunaan gadget setidaknya satu jam sebelum waktu tidur malam
- Jikamemungkinkan, jadikan ruang tidur sebagai area yang bebas gadget
4. Menimbulkan gaya hidup sedentary (tidak banyak bergerak)
Terlalu sering menggunakan gadget membuat kita banyak duduk dan tidak banyak bergerak. Hal itu tentu pada akhirnya akan mengganggu kesehatan seperti penambahan berat badan, mengalami masalah jantung, dan diabetes.
Cara agar tetap aktif bergerak:
- Bangun dan lakukan peregangan setiap 20 menit. Gunakan untuk peregangan seperti berjalan ke dapur atau toilet. Hal itu akan membantu memompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh
- Lakukan olahraga rutin yang kamu sukai, misalnya bersepeda, berenang, dan berjalan kaki, setidaknya 30 menit setiap hari.
5. Depresi dan Kecemasan
Terlalu sering scrolling media sosial dan melihat kehidupan orang lain yang terlihat mewah atau bahagia, kerap membuat kita membandingkan dengan kehidupan kita sendiri. Hal itu tak jarang membuat seseorang mengalami depresi.
Ketika seseorang tidak membalas pesan kita atau terus-menerus memeriksa feed media sosial untuk melihat berapa banyak jumlah like yang diterima pada postingan terakhir, akan membuat seseorang mengalami kecemasan berlebih.
Cara meminimalkan dampak psikologis:
- Batasi jumlah waktu yang kamu habisakan untuk scrolling media sosial. Kamu dapat menggunakan pengatur waktu atau aplikasi untuk melacak sudah berapa lama kamu menghabiskan waktu di media sosial
- Perbanyak aktivitas di dunia nyata untuk membantu kamu tetap terkoneksi dengan alam dan lingkungan sosial sekitar.
- Ingatlah selalu bahwa media sosial bukanlah cerminan sejati dari realitas. Apa yang mereka tampilkan di media sosial bisa dikurasi dan hanya menampilkan sebagian kecil dari kehidupan nyata mereka.
6. Gangguan Pendengaran
Fungsi pendengaran yang menurun, kerap kali kurang disadari oleh banyak orang di era digital seperti saat ini. Penggunaan earphone, headphone, atau earbud dalam jangka waktu yang lama dengan volume yang tinggi, dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada 1,1 miliar anak muda di seluruh dunia berisiko mengalami gangguan pendengaran akibat terlalu lama menggunakan earphone, headphone, atau earbud.
Cara meminimalkan dampak pada pendengaran:
- Sangat disarankan untuk menggunakan headphone luar telinga karena tidak menyalurkan suara musik langsung ke gendang telinga. Headphone di luar telinga menyediakan ruang antara musik dan lubang telinga.
- Para ahli menyarankan untuk mendengarkan suara pada tingkat kebisingan tidak lebih dari 85 desibel selama tidak lebih dari 8 jam sehari.
Teknologi tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Dengan hadirnya teknologi di era digital berpotensi meningkatkan kehidupan, namun tetap dengan penggunaannya yang bijaksana.