Anak Disuruh Jadi Vegan, Memangnya Sehat?

membiasakan anak makan sayur

Tren hidup sehat dan ramah lingkungan membuat banyak orang dewasa memilih jadi vegan. Tapi, bagaimana kalau anak-anak juga disuruh ikut pola makan vegan?

Apakah lebih sehat? Atau justru bisa membahayakan tumbuh kembang mereka?

Di tengah meningkatnya kesadaran akan pola makan sehat dan keberlanjutan lingkungan, tren diet vegan tidak hanya diadopsi oleh orang dewasa, tetapi juga mulai diterapkan pada anak-anak. Masalahnya, apakah diet vegan aman dan sehat untuk anak? Apakah keputusan menjadikan anak vegan bisa memenuhi semua kebutuhan nutrisinya?

Vegan adalah gaya makan yang tidak memakan semua produk hewani, mulai dari daging, ikan, telur, susu, sampai madu pun dihindari. Semua makanannya dari tumbuhan: sayur, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, dan olahan nabati lainnya.

Kedengarannya sehat, ya. Tapi untuk anak-anak, ceritanya bisa beda.

Intinya, anak membutuhkan nutrisi yang lengkap (Foto: Pexels)

Sponsored Links

Yang Dibutuhkan Anak untuk Tumbuh Sehat

Masa kanak-kanak adalah waktu di mana tubuh dan otak berkembang pesat. Nutrisi yang dibutuhkan anak tidak main-main! Ini daftar yang sebaiknya wajib ada di menu hariannya:

  • Protein: buat otot dan sel tubuh
  • Kalsium & Vitamin D: sangat untuk tulang dan gigi
  • Zat Besi: mencegah anak lemas dan membantu perkembangan otak
  • Vitamin B12: supaya saraf dan darah tetap sehat
  • Omega-3 (DHA): buat otak dan penglihatan anak
  • Zinc & iodium: bantu sistem kekebalan dan hormon

Jadi, apakah menjadi vegan aman buat kesehatan anak? Jawabannya: bisa aman, tapi harus direncanakan dengan serius.

Beberapa lembaga kesehatan dunia, seperti American Academy of Pediatrics dan British Dietetic Association, menegaskan kalau diet vegan buat anak boleh-boleh saja, asalkan lengkap gizinya dan diawasi oleh dokter atau ahli gizi.

Keuntungan anak yang diet vegan:

  • Banyak makan buah dan sayur, otomatis kaya serat dan vitamin
  • Lemak jahat lebih sedikit, bagus buat jantung di masa depan
  • Biasanya pola makan anak jadi lebih sehat secara keseluruhan

Tapi, menerapkan diet vegan pada anak juga punya resiko, seperti:

  • Kurang vitamin dan mineral penting: terutama B12, zat besi, kalsium, dan omega-3
  • Sulit dapat cukup kalori dan protein: bisa bikin anak lemas atau pertumbuhannya lambat
  • Berisiko gangguan tumbuh kembang kalau asal vegan dan tidak diawasi

Namun kalau kamu tetap mau anak makan vegan, pastikan kebutuhan gizinya tetap terpenuhi. Ini beberapa sumber pentingnya:

  • Protein: dari tempe, tahu, kacang-kacangan, lentil, dan susu kedelai
  • Zat besi: dari bayam, kacang merah, tahu – tambah vitamin C biar serapannya maksimal
  • Kalsium: dari susu nabati yang difortifikasi (kayak susu kedelai), brokoli, dan tahu
  • B12 dan Vitamin D: perlu dari suplemen atau makanan yang difortifikasi
  • Omega-3: dari chia seed, flaxseed, kenari, atau suplemen berbahan dasar alga

Dan jangan lupa, tetap cek pertumbuhan dan kesehatannya ke dokter secara rutin

Anak jadi vegan sebetulnya boleh-boleh aja, asal gizi lengkap dan seimbang tetap jadi prioritas utama. Jangan asal ikut tren, karena kebutuhan anak beda dari orang dewasa. Kalau nggak direncanakan dengan baik, diet vegan bisa bikin anak kekurangan gizi dan menghambat tumbuh kembangnya.

Kalau kamu ragu atau bingung, lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter anak atau ahli gizi, supaya si kecil tetap sehat dan tumbuh optimal