Apakah Kamu Salah Satu Pelaku Diet Yo-Yo? Ini Dampaknya Buat Kesehatan

makan

Diet yo-yo, atau yang dikenal juga sebagai weight cycling, adalah pola diet di mana kamu mengalami penurunan berat badan secara signifikan, kemudian diikuti oleh kenaikan berat badan kembali.

Istilah “yo-yo” digunakan karena berat badan kamu naik-turun seperti mainan yo-yo yang bergerak naik turun. Biasanya, pola ini terjadi karena kamu melakukan diet ketat untuk menurunkan berat badan dengan cepat, namun kemudian kembali ke kebiasaan makan yang lama setelah mencapai berat badan yang diinginkan. Lalu, apakah diet yo-yo ini baik untuk kesehatan tubuh?

Sponsored Links

Dampak Negatif Diet Yo-Yo pada Kesehatan

Metabolisme Terganggu
Diet yo-yo dapat mengganggu metabolisme tubuh kamu. Ketika kamu melakukan diet ketat, tubuh akan menurunkan laju metabolisme untuk menghemat energi. Namun, ketika kamu kembali makan seperti biasa, metabolisme yang lambat ini akan menyebabkan penumpukan lemak yang lebih cepat, sehingga berat badan naik kembali. Akibatnya, upaya untuk menurunkan berat badan di masa depan menjadi lebih sulit.

Risiko Penyakit Jantung
Penelitian menunjukkan bahwa diet yo-yo dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Naik-turunnya berat badan secara drastis dapat menyebabkan stres pada sistem kardiovaskular, meningkatkan tekanan darah, kolesterol, dan menimbulkan peradangan yang dapat berkontribusi pada penyakit jantung.

Kehilangan Massa Otot
Setiap kali kamu menurunkan berat badan dengan cepat, bukan hanya lemak yang hilang tetapi juga massa otot. Ketika berat badan naik kembali, seringkali yang bertambah adalah lemak, bukan otot. Kehilangan massa otot ini dapat menurunkan kekuatan fisik dan memperlambat metabolisme, yang selanjutnya membuat proses penurunan berat badan menjadi lebih sulit.

makan
Diet yo-yo pengaruhi mental dan akhirnya justru gagal diet (Foto: Pexels)

Masalah Psikologis
Diet yo-yo juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental kamu. Frustrasi karena gagal menjaga berat badan ideal dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. Selain itu, perubahan drastis dalam berat badan dapat mengganggu citra tubuh dan harga diri.

Alternatif yang Lebih Sehat

Alih-alih terjebak dalam siklus diet yo-yo, ada beberapa pendekatan yang lebih sehat dan berkelanjutan untuk mengelola berat badan kamu:

  1. Pola Makan Seimbang
    Fokuslah pada pola makan seimbang yang mencakup semua kelompok makanan dalam porsi yang tepat. Hindari diet ketat yang membatasi jenis makanan tertentu, karena ini seringkali tidak berkelanjutan dan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi.
  2. Olahraga Teratur
    Aktivitas fisik yang teratur membantu membakar kalori dan mempertahankan massa otot. Olahraga juga bermanfaat untuk kesehatan jantung dan mental kamu. Temukan aktivitas yang kamu nikmati agar kamu bisa melakukannya secara konsisten.
  3. Perubahan Gaya Hidup
    Membuat perubahan kecil namun signifikan dalam gaya hidup sehari-hari dapat membantu mengelola berat badan dalam jangka panjang. Misalnya, mengganti camilan tinggi kalori dengan buah-buahan atau sayuran, mengurangi porsi makan, dan lebih banyak bergerak sepanjang hari.
  4. Dukungan Sosial
    Mendapatkan dukungan dari teman, keluarga, atau komunitas bisa sangat membantu. Dukungan ini dapat memberikan motivasi dan dorongan agar kamu tetap konsisten dengan tujuan kesehatan kamu.

Diet yo-yo mungkin menjanjikan penurunan berat badan cepat, tetapi dampaknya terhadap kesehatan tubuh tidak dapat diabaikan. Risiko gangguan metabolisme, penyakit jantung, kehilangan massa otot, dan masalah psikologis adalah beberapa dari banyak alasan mengapa kamu sebaiknya menghindari pola diet ini.

Sebaliknya, fokuslah pada pendekatan yang lebih sehat dan berkelanjutan untuk menjaga berat badan ideal dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Ingat, perubahan kecil dalam gaya hidup dapat membawa hasil besar dalam jangka panjang.

Visited 34 times, 1 visit(s) today