Rasanya enak dan cocok diseruput di musim hujan untuk menghangatkan badan. Tapi kenapa, kok, disebut minuman sampah?
Sudah pernah mencoba wedang uwuh? Minuman tradisional khas Yogyakarta ini terbuat dari rempah-rempah segar yang aroma dan rasanya khas.
Bukan cuma rasanya yang nggak biasa, namanya pun unik. Ternyata kata “uwuh” berarti “sampah.” Dinamai demikian karena minuman alami sejak zaman raja-raja Mataram ini terbuat dari beragam tumbuhan yang dicampur menjadi satu sehingga terlihat seperti sampah.
Ramuan “Tidak Sengaja”
Kisah wedang uwuh berawal ketika Sultan Agung, Raja Mataram beserta pengawalnya mencari tempat untuk dijadikan pemakaman keluarga raja. Singkat cerita dipilihlah lokasi Bukit Merak Imogiri, Bantul.
Namun sebelum benar-benar memutuskan, raja memantapkan hati dengan semedi di sana. Malam harinya sangat dingin, raja minta dibuatkan minuman penghangat tubuh. Pengawal membuatkan wedang secang dan diletakkan di bawah pohon. Tanpa sengaja, daun dan ranting pohon diterbangkan angin dan masuk ke dalam minuman tersebut.
Keesokan harinya, raja minta dibuatkan minuman yang persis sama dengan kemarin. Kata raja, minuman tersebut berbeda dan sangat enak untuk menghangatkan tubuh. Pengawal pun merasa penasaran lalu mengambil bekas wadah minum raja. Ternyata, ia menemukan banyak daun kering dan ranting yang tidak ia masukkan sebelumnya.
Dari situlah muncul asal nama wedang uwuh, yang kemudian menjadi minuman favorit penghangat tubuh keluarga kerajaan hingga masyarakat biasa.
Campuran Ragam Rempah
Ingin tahu apa saja, sih, campuran rempah dalam wedang uwuh yang bikin raja ketagihan? Cukup banyak memang, yaitu serutan kayu secang kering, jahe yang dimemarkan, daun kayu manis kering, daun cengkeh kering, daun pala kering, serta butiran cengkih atau batang cengkeh kering.
Semua dicampur dan diaduk menjadi satu dengan air dan gula batu. Lalu didihkan hingga 15-20 menit, dan siap disajikan. Untuk menikmatinya, kamu enggak perlu menyaring wedang uwuh. Cukup diamkan beberapa saat hingga semua rempah mengendap dan seruput hangat-hangat. Rasanya jauh lebih mantap, lho.
Tak Hanya Menghangatkan
Wedang uwuh memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Di antaranya, mengatasi rasa pegal-pegal, perut kembung, masuk angin, batuk ringan, melancarkan aliran darah, hingga meningkatkan kekebalan tubuh.
Manfaat tersebut didapatkan dari aneka rempah yang masing-masing memiliki kandungan nutrisi tertentu yang baik bagi tubuh.
Kayu secang, meningkatkan kekebalan tubuh karena sifatnya yang anti radang dan anti bakteri, terutama bakteri penyebab diare dan gangguan pencernaan lainnya.
Jahe, bermanfaat untuk detoksifikasi dan menurunkan berat badan. Kandungan phenolic-nya meredakan iritasi pencernaan, mengeluarkan gas berlebih pada sistem pencernaan, mengatasi kolik dan mual.
Kayu manis, memiliki sifat antijamur, anti radang, dan antiseptik. Bisa mengatasi penyakit flu, diare, hipertensi, batuk asma, hingga menurunkan gula darah pada penderita diabetes. Bahkan kayu manis yang berefek detoks dan kaya antioksidan bisa bermanfaat untuk menurunkan berat badan.
Cengkih, mengandung vitamin antioksidan dan mineral yang melindungi tubuh dari penyakit-penyakit seperti hipertensi, mag, kram perut, diare, hingga menjaga kesehatan tulang.
Pala, mengandung senyawa myristicin dan macelignan yang menjaga kesehatan otak. Selain itu seratnya menyehatkan organ pencernaan dan mengatasi keluhan seperti sembelit dan diare.
Nah, melihat cuaca yang semakin sering mendung dan hujan, cocok banget, nih, mengonsumsi wedang uwuh untuk menemani aktivitas kamu. Selain enak, juga bikin tubuh sehat dan segar. Wedang uwuh biasanya dijual di tempat-tempat makan seperti angkringan atau kafe yang menyediakan menu tradisional. Tapi jika kamu kesulitan memperoleh bahan-bahannya, kini wedang uwuh instan sudah banyak yang menjual di pasaran, lho.