Perayaan kemerdekaan RI tidak hanya upacara dan pengibaran bendera. Setiap tanggal 17 Agustus, masyarakat Indonesia juga merayakannya dengan menyediakan berbagai makanan khas yang biasanya disantap ramai-ramai.
Sebagai rasa syukur atas kemerdekaan, masyarakat biasanya mengadakan berbagai acara. Selain aneka lomba, banyak pula yang menggelar acara makan bersama di lingkungan tetangga.
Biasanya, syukuran makan bersama ini semua menu makanannya disajikan secara bersama-sama oleh warga untuk kemudian semua makanan dihidangkan lalu disantap bersama.
Nah, berikut ini makanan-makanan khas yang biasanya selalu tersaji saat perayaan kemerdekaan:
1. Tumpeng
Rasanya, inilah hidangan utama yang sangat khas dan selalu tersedia di saat makan bersama di acara yang dianggap istimewa seperti 17 Agustusan. Tumpeng, yang biasanya terbuat dari nasi kuning ini dihidangkan beserta lauk pauknya yang diletakkan mengelilingi tumpeng.
Dalam satu porsi nasi tumpeng (nasi kuning) mengandung sekitar 150 kalori, di mana 90% nya adalah karbohidrat, 2% lemak, dan 8% protein. Biasanya nasi kuning untuk membuat tumpeng juga dimasak menggunakan santan. Oleh karena itu, sebaiknya batasi konsumsi nasi tumpeng.
Apalagi jika mengingat makan nasi tumpeng tentu beserta lauk pauknya, di antaranya ayam goreng atau ayam suwir, tempe, perkedel, telur, hingga sambal goreng kentang dan ati.
2. Bubur merah putih
Jika dilihat, bubur merah putih memang tidak benar-benar berwarna merah dan putih tetapi putih dan cokelat. Bubur ini memiliki rasa yang gurih dan manis, yang ketika disantap akan semakin nikmat.
Rasa gurih berasal dari bubur yang berwarna putih, yang dimasak dari beras dan santan. Sedangkan bubur yang berwarna cokelat, berasal dari beras yang dicampur dengan gula merah atau gula aren.
Meski bubur merah putih sangat lezat, sebaiknya cukup konsumsi bubur ini dengan porsi yang sewajarnya, misalnya satu mangkuk atau piring kecil saja.
Dalam satu mangkuk, bubur merah putih mengandung 72 kalori dengan rincian 1% lemak, 91% karbohidrat, dan 7% protein.
3. Klepon
Kue tradisional ini juga kerap muncul saat perayaan HUT RI. Namun beberapa orang mengganti warna hijau pada klepon dengan warna merah, sesuai dengan tema bendera Merah Putih.
Namun isi bahan dan isi klepon tetap sama, yaitu tepung ketan sebagai bahan utama, dengan irisan gula merah sebagai isi. Sesaat setelah direbus dan masak, klepon akan dibaluri dengan kelapa yang sudah diparut.
Dalam 100 gram kue klepon, terdapat energi 215 kilo kalori, lemak total 3,7 gram, protein 3,7 gram, karbohidrat total 3,70 gram, dan serat pangan 1 gram.
4. Kerupuk putih
Kerupuk putih biasanya disajikan sebagai pelengkap makan nasi tumpeng beserta lauknya dan juga sebagai salah satu makanan yang selalu dilombakan di perayaan kemerdekaan RI.
Kerupuk putih terbuat dari campuran tepung terigu dan tepung tapioka yang kemudian dicampur sedikit air, garam, bawang putih yang dihaluskan, dan penyedap rasa. Proses pembuatan kerupuk putih dari adonan hingga siap disantap cukup panjang, seperti dikukus, dikeringkan dan dijemur di bawah matahari, lalu digoreng dengan minyak panas.
Dalam satu keping kerupuk putih terdapat kalori sebanyak 65 kilo kalori dengan rincian kandungan 2.11 gram lemak, 10.4 gram karbohidrat, dan 0.83 gram protein. Bisa dibilang, kerupuk putih ini sebetulnya minim kandungan gizi baiknya. Oleh karena itu, sebaiknya batasi menyantap kerupuk putih.
5. Telok pindang
Kuliner asal Palembang ini merupakan telur rebus yang dimasak dengan campuran air yang berisi daun salam, daun jambu biji, kulit bawang dan kecap. Di daerah asalnya, menjelang 17 Agustus, penjual telok pindang banyak ditemui di pinggir jalan atau warung tradisional.
Dalam satu butir telok pindang berukuran sedang, mengandung protein, lemak, serta vitamin, dan mineral seperti asam amino esensial, besi fosfor, kalium, dan vitamin B kompleks.
6. Nasi tiwul
Nasi tiwul terbuat dari singkong yang dihaluskan dengan cara digiling atau ditumbuk lalu dikukus dan ditambahkan rasa sesuai selera. Jika ingin manis, biasanya ditambahkan gula merah atau gula aren.
Nasi tiwul menjadi makanan khas ketika merayakan kemerdekaan RI karena mengingatkan masa penjajahan dimana masyarakat Indonesia tidak mampu membeli beras dan memilih makan tiwul.
Sebagai makanan pokok pengganti nasi, tiwul memiliki kandungan kalori yang lebih rendah dibanding beras.
Dalam 100 gram tiwul mengandung 147 kalori, 0.26 gram lemak, 35.08 karbohidrat, 1.25 protein serta kalsium, fosfor, zat besi, dan vitamin B1.
7. Nasi jagung
Sama seperti nasi tiwul, nasi jagung juga disantap masyarakat Indonesia pada zaman penjajahan sebagai pengganti nasi putih.
Nasi jagung atau nasi ampok juga merupakan makanan favorit Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.
Makanan tradisional ini terbuat dari jagung yang dipipil, dikeringkan, lalu dihaluskan kemudian dikukus. Kamu bisa menyantap nasi jagung dengan lauk seperti tahu, tempe, ikan asin, urap sayur, dan sambal.
Kandungan kalori nasi jagung juga lebih rendah dibanding dengan nasi putih dari beras, yaitu 150 kalori per 100 gram. Nasi jagung juga mengandung 3,99 gram lemak, 26,14 gram karbohidrat, dan 2,67 gram protein dalam takaran 100 gram.
Selain itu, nasi jagung juga mengandung serat, kalium, fosfor, zat besi, vitamin C, vitamin B, serta antioksidan seperti asam fenolat dan lutein.
Kemerdekaan RI memang layaknya dirayakan dengan penuh rasa syukur. Meski begitu, bukan berarti kamu bisa bebas menyantap semua makanan khas saat 17 Agustusan. Menikmatinya tetap dalam porsi yang wajar saja.