Di Balik Rasa Gurihnya yang Lezat, Ini Bahaya Kebanyakan Makan Telur Asin

telur asin

Menyantap telur asin sudah menjadi bagian dari budaya kuliner Indonesia. Telur asin yang berasal dari telur bebek ini sering dijadikan lauk atau penyedap masakan agar terasa lebih gurih. Tapi di balik rasa gurihnya yang lezat, telur asin juga punya dampak buruk bagi kesehatan kalau disantap berlebihan.

Disebut telur asin karena proses pembuatannya adalah dengan merendam telur bebek ke dalam air garam selama 14 hari hingga sebulan sehingga menjadikan bagian putih telurnya terasa asin dan bagian kuningnya menjadi lebih berminyak namun rasanya tak begitu asin.

Kandungan Gizi Telur Asin

Dalam takaran per 100 gram, telur asin mengandung:

  • 179 kkal energi
  • 13,6 gram protein
  • 13,3 gram lemak
  • 4,4 gram karbohidrat
  • 120 milligram kalsium
  • 157 miligram fosfor
  • 1,8 milligram zat besi
  • 483 milligram natrium
  • 140 milligram kalium
  • 253 mikrogram vitamin A
  • 13 mikrogram beta karoten

Dengan kandungan gizinya tersebut, sebetulnya banyak juga manfaat yang diberikan telur asin bagi kesehatan tubuh, seperti: 

Mencegah osteoporosis

Kandungan kalsium dan fosfor pada telur asin berguna untuk pertumbuhan tulang dan gigi sehingga makanan ini juga baik untuk dikonsumsi oleh anak-anak di masa pertumbuhan. Selain itu ada juga kalium yang fungsinya untuk membantu penyerapan kalsium pada tulang. Pada usia dewasa, penyerapan ini bisa bermanfaat untuk menghindari osteoporosis. Kalium juga diketahui berguna untuk membantu menjaga kepadatan mineral tulang.

Menjaga kesehatan janin

Tingginya kandungan kalsium pada telur asin juga bisa membantu pertumbuhan tulang pada janin dalam kandungan. Selain itu, kandungan asam lemak omega-3 yang ada dalam telur asin diketahui juga bisa membantu perkembangan otak pada bayi dan menurunkan risiko kelahiran prematur.

Sumber energi dan pengganti jaringan rusak

Kandungan protein yang cukup tinggi dalam telur asin berguna untuk membangun sel baru dan memperbaiki sel serta jaringan tubuh yang sudah rusak. Kandungan ini juga diketahui bisa membantu perkembangan otot, kulit dan rambut. Selain itu ada juga kandungan karbohidrat dan lemak yang berguna sebagai penghasil energi.

Bahaya Makan Telur Asin Terlalu Banyak

Meskipun kaya akan nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tapi kalau makan telur asin berlebihan maka akan timbulkan gangguan pada kesehatan, seperti:

Natrium berlebihan

Proses pembuatan telur asin yang menggunakan garam membuat telur asin punya kadar natrium yang tinggi. Natrium sendiri adalah mineral yang fungsinya adalah sebagai elektrolit yang mengontrol kadar air dalam tubuh dan sebagai penunjang kerja otot dan syaraf. Namun bila mengkonsumsi banyak garam dan tubuh menjadi kelebihan elektrolit maka bisa terjadi risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan stroke.

Kementerian Kesehatan RI juga sudah menetapkan batas asupan natrium dalam sehari adalah 1.500 miligram. Sedangkan dalam 100 gram telur asin, kandungan natriumnya sudah mencapai 483 miligram atau sepertiga dari batas kecukupan gizi. Nah, pastikan supaya Sahabat Goodlife tidak makan terlalu banyak ya.

Naiknya kadar kolesterol

Kandungan kolesterol pada sebutir telur asin diketahui mencapai 300 hingga 600 miligram tergantung proses pembuatannya. Padahal rekomendasi kandungan kolesterol yang boleh dikonsumsi per harinya adalah sebanyak 300 miligram. Risiko terkena penyakit kolesterol tinggi bisa berakibat timbulnya penyakit lain akibat komplikasi, seperti serangan jantung dan stroke.

telur asin

Makan Telur Asin Tetap Enak dan Sehat, Caranya?

Menyantap telur asin memang lezat, apalagi disajikan sebagai pendamping hidangan utama. Tapi di balik rasa yang lezat, perhatikan juga risiko yang bisa ditimbulkannya. Nah, bagi Sahabat Goodlife yang menyukai telur asin, sebaiknya memperhatikan hal berikut agar kandungannya tidak mengganggu kesehatan tubuh:

  • Sebaiknya tidak menyantap makanan yang banyak mengandung garam sebagai hidangan lainnya kalau sudah ada telur asin sebagai pelengkapnya.
  • Bila memang harus menambahkan garam pada makanan yang lainnya, tambahkan sedikit saja agar tidak terlalu banyak unsur garam yang ada pada porsi menu yang kita makan.
  • Perbanyak juga sayuran sebagai pelengkap hidangan karena sayuran mengandung natrium yang rendah.