Kamu Perlu Tahu, ini Fakta dan Mitos Seputar Makanan Sehat

Salah satu cara untuk menjaga kesehatan adalah dengan melakukan pola makan sehat. Namun kadang karena kurangnya informasi, kita jadi salah memilih makanan mana yang sebetulnya lebih sehat. Beberapa memang fakta, tapi ada juga yang ternyata hanya mitos.

Pengertian makanan sehat pada umumnya adalah makanan yang mengandung beragam nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Namun memahami makanan sehat juga bisa dipahami secara lebih rinci. Menurut tim ahli gizi Rumah Sakit St Carolus Jakarta, RR Dwi Agustine, ada 2 hal yang bisa digunakan untuk mengetahui sebetulnya seperti apa itu makanan sehat. 

  1. Makanan bisa dikatakan sehat bila tidak terkontaminasi kuman atau pada saat proses pengolahan hingga tersaji sebagai hidangan tidak terpapar zat kimia tambahan. Jadi makanan itu tetap bersih dan higienis dari awal hingga disajikan.
  2. Makanan dikatakan sehat bila kandungan gizinya lengkap, baik zat gizi makro maupun mikro. Jadi ada kandungan karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.
Makanan sehat adalah makanan yang kebersihannya terjaga dan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh (Foto: Pexels)

Dalam hal ini, penambahan bumbu untuk penyedap masak, seperti garam, merica, bawang dan lain-lain masih bisa ditolerir untuk sebuah makanan sehat. “Justru masing-masing bumbu itu sebetulnya punya fungsi masing-masing, seperti fungsi antioksidan dan lain-lain,” terang Dwi saat berbincang dengan Goodlife.

Teknik memasak pada makanan yang dikatakan sehat sebetulnya tidak terlalu membawa dampak. “Pada dasarnya teknik masak itu tidak ada masalah pada makanan sehat, namun sampai sejauh mana teknik yang digunakan itu bisa menjaga nutrisi sebuah makanan, ini perlu diperhatikan,” kata Dwi.

Sementara itu Theodosia Dwita Natalia, SPV Distribusi dan Rawat Inap Rumah Sakit St. Carolus Jakarta juga menambahkan bahwa makanan bisa dikatakan makanan sehat juga tergantung dari bagaimana cara penyimpanannya. “Ini sering dilupakan orang, seperti makanan segar itu bagaimana cara simpannya agar nutrisinya terjaga,” jelas Theo.

Ada banyak jenis makanan sehat yang sering ditawarkan setiap hari. Tapi kadang ada beberapa informasi yang mungkin tidak berdasar dan membuat kita bingung apakah hal ini hanya merupakan mitos atau benar-benar fakta, seperti beberapa hal berikut ini:

Makanan organik itu lebih baik dari anorganik

Hal ini bisa dibilang sebagai fakta, karena pada dasarnya makanan yang organik dikembangkan dengan tanpa menggunakan pestisida dan zat kimia lainnya. Berbeda dengan makanan anorganik yang umumnya memasukkan bahan kimia lain agar bahan makanan jadi lebih besar dan menarik.

“Misalnya daging ayam organik itu ayamnya tidak diberikan bahan kimia apapun, seperti formalin atau ayamnya tidak disuntik hormon agar cepat kelihatan besar. Tentu ini lebih baik,” terang Theo.

Karbohidrat itu buruk

Menurut Theo, hal ini jelas merupakan mitos karena pada dasarnya manusia membutuhkan energi dan karbohidrat itu fungsinya adalah sebagai sumber energi. “Sebetulnya makanan dari hewani juga bisa jadi karbohidrat, tapi itu bukan fungsinya dia sebagai sumber energi,” terang Theo. “Makanan hewani itu fungsinya lebih ke sumber protein,” tambahnya.

nasi putih
Karbohidrat dibutuhkan tubuh kita karena merupakan sumber energi (Foto: Pixabay)

Namun yang perlu kamu ketahui adalah karbohidrat secara umum dibagi menjadi 2, yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana. “Karbohidrat sederhana itu contohnya adalah gula. Ini bisa dengan mudah diserap oleh tubuh,” terang Theo. “Sedangkan karbohidrat kompleks itu contohnya ada pada gandum dan nasi merah. Diserap oleh tubuh lebih lama,” lanjutnya.

Konsumsi karbohidrat sebetulnya tergantung dari individunya sendiri. Bila terlalu banyak pasti akan berbahaya untuk kesehatan, namun bukan berarti secara umum karbohidrat itu buruk. 

Theo juga mencontohkan bahwa orang yang mengalami pingsan biasanya diberi minuman teh manis atau air gula (karbohidrat sederhana) setelah sadar. ”Dalam kondisi ini otak butuh asupan glukosa untuk bisa bekerja lagi dengan normal dan kandungan itu terdapat pada gula,” terang Theo.

Menurut Theo, karbohidrat mungkin dianggap buruk karena kurangnya informasi pada individu sehingga menjadikan orang mengkonsumsinya secara berlebihan tanpa disadari.

Makan semangka dengan gula sebabkan kematian

Ini adalah mitos. Namun begitu memang makan semangka yang dipadukan dengan gula sebaiknya tidak dilakukan. Mengingat semangka sendiri sebetulnya sudah mengandung gula sebanyak 28 kilo kalori per 100 gram. “Bila ditambah lagi dengan gula seperti pada minuman jus, ini bisa jadi kelebihan karbohidrat,” terang Theo.

Jadi, semangka dan gula memang tidak secara langsung sebabkan kematian, namun bisa memicu penyakit akibat kelebihan asupan gula.

Gluten itu buruk

Ini bisa dibilang sebagai mitos. Gluten adalah protein yang terdapat pada padi, gandum dan biji-bijian. Sebetulnya, gluten sendiri tidak berdampak buruk bagi kesehatan, namun menurut Dwi memang ada beberapa orang yang tidak bisa mencerna gluten dengan baik. 

“Masalahnya biasanya karena faktor keturunan atau memang terlahir dengan kondisi yang tidak bisa mencerna gluten,” terang Dwi. “Jadi, masalahnya bukan pada gluten, tapi sistem pencernaan pada sebagian orang,” tegasnya.

buat kue
Kue-kue kering mengandung gluten (Foto: Pixabay)

Makanan rendah lemak lebih baik

Dalam kondisi saat ini, bisa dibilang ini adalah fakta. “Ini kita lihat dari fakta bahwa penyakit degeneratif saat ini banyak diderita oleh usia muda yang suka makan sembarangan,” terang Theo. penyakit degeneratif adalah penyakit yang terjadi akibat perubahan sel dalam tubuh yang biasanya terjadi pada lansia.

Menurut Theo, lemak adalah zat ketiga yang penting dalam tubuh, setelah karbohidrat dan protein. Namun kebutuhan tubuh akan lemak sebetulnya hanya sekitar 25% hingga 30% saja dari total energi. Kebiasaan pola hidup yang tidak menjaga asupan makanan membuat anak-anak muda sekarang sering kelebihan lemak dan akibatnya timbul penyakit degeneratif di usia dini. Itu sebabnya disarankan untuk memilih makanan yang mengandung lemak lebih sedikit.

Telur bisa bikin bisul

Dalam beberapa hal ini mungkin bisa jadi fakta, karena ada sebagian orang yang alergi dan tidak bisa mengkonsumsi telur. “Jadi ada orang-orang yang memang kalau makan telur beberapa butir sehari bisa menimbulkan bisul dan jerawat,” terang Dwi.

Namun, sebetulnya ini semua kembali kepada individunya masing-masing. Telur pada umumnya adalah salah satu sumber protein yang bagus, dan tergantung pada kita bagaimana pola mengkonsumsinya.

Roti gandum lebih sehat dari roti tawar

Ini adalah fakta dan roti gandum memang nyatanya lebih sehat dari roti tawar biasa, karena kandungan nutrisi dan seratnya yang lebih bagus. “Roti gandum memiliki serat 60% lebih tinggi dari roti tawar,” terang Dwi. “Serat ini juga bermanfaat untuk banyak hal seperti melunakkan makanan dalam pencernaan,” lanjutnya. Selain itu roti tawar juga mengandung karbohidrat yang lebih tinggi daripada roti gandum.

Roti
Roti tawar mengandung kalori lebih banyak dari roti gandum (Foto: Pixabay)

Vegetarian bisa turunkan berat badan

Faktanya memang bisa jadi seperti itu. Menurut Theo, pola makan vegetarian yang banyak mengandalkan protein nabati juga bisa membuat perut lebih cepat kenyang jadi tidak perlu makan sampai banyak. “Selain itu makanan nabati umumnya rendah kalori, jadi bagus untuk turunkan berat badan,” terang Theo.

Namun menurut Dwi, yang perlu diperhatikan saat ingin menurunkan berat badan adalah bukan sekadar menjadi vegetarian saja. “Jadi vegetarian sebaiknya didampingi ahli gizi, karena ini menyangkut nutrisi. Kalau mencoba-coba sendiri bisa jadi nanti justru kekurangan gizi,” terang Dwi.

Begitu banyak informasi yang menyatakan makanan mana yang dianggap sehat dan tidak. Untuk menjalani hidup yang sehat, kamu perlu mencari informasi yang benar terkait makanan sehat untuk menghindari salah mengkonsumsi makanan.