Kenali Jenis Bantal yang Bikin Tidur Lebih Berkualitas

Bantal adalah barang yang wajib ada saat kita tidur. Namun, ternyata bantal bukan sekadar barang untuk meletakkan kepala di tempat tidur agar nyaman saat beristirahat. Beberapa jenis bantal bahkan dirancang secara khusus untuk membuat kualitas tidur yang lebih optimal.

Memilih jenis bantal penting untuk menjaga kesehatan dan kualitas tidur. Bantal yang baik bisa menjaga tulang belakang yang sehat, mengurangi tekanan dan menopang kepala serta leher sehingga kamu bisa tidur dengan nyaman.

Nah, berikut ini adalah beberapa jenis bantal yang dirancang khusus untuk kesehatan dan tidur yang lebih berkualitas:

Down Pillow

Down pillow berisi bulu angsa atau yang sangat lembut. Bulu angsa ini diambil dari bulu yang terletak paling dekat dengan kulit angsa sehingga tidak memiliki tulang. Ini juga sebabnya bantal down pillow dikaitkan dengan kenyamanan dan kemewahan.

  • Plus: Dapat dibentuk sesuai leher, lebih dingin dan terasa nyaman.
  • Minus: Cepat rata dan perlu mengganti isinya secara teratur untuk mempertahankan bentuknya. Down pillow juga membutuhkan pembersihan secara profesional dan tentu memerlukan biaya yang cukup besar.
Bantal bulu angsa yang identik dengan bantal yang lembut saat digunakan. (Foto: rumah123.com)

Bantal Microfiber

Bantal microfiber adalah versi sintetis dari bantal bulu angsa. Dibuat dengan teknologi canggih, serat microfiber 7-10 kali lebih tipis dari silikon yang sengaja dirancang menyerupai bulu halus angsa. Microfiber bersifat hypoallergenic alias tidak menimbulkan risiko alergi.

  • Plus: Mudah dirawat, dicuci dan dibersihkan, harga terjangkau
  • Minus: Memiliki masa pakai sehingga harus diganti setiap beberapa tahun.
Bantal microfiber yang lebih nyaman dari bantal bulu angsa. (Foto: pixabay.com)

Bantal Memory Foam

Bantal memory foam berbahan busa polyurethane ini memiliki sifat bentuk yang tidak akan kembali ke bentuk semula dengan segera. Bagi kamu yang memiliki masalah otot leher kaku dan tegang, disarankan menggunakan bantal memory foam karena bentuknya bisa menyesuaikan dengan kepala, leher, dan bahu.

  • Plus: Mudah dirawat dan tahan lama.
  • Minus: Bahan isian tidak bisa ‘bernapas’ sehingga terasa panas dan kaku.
Bantal memory foam yang mengikuti bentuk kepala. (Foto: bp-guide.id)

Bantal Dacron

Dacron terbuat dari serat sintetis yang memiliki karakteristik lembut dan mengikuti bentuk kepala dan leher. Dan yang paling penting, bantal dacron memiliki sifat anti tungau dan tidak menimbulkan alergi.

  • Plus: Awet dan tahan lama serta bentuknya tidak cepat berubah meski sering dicuci.
  • Minus: Kesalahan cara mencuci membuat bantal dacron langsung menggumpal.
Bantal dacron yang anti tungau dan tidak menimbulkan alergi. (Foto: pillowpeople.co.id)

Bantal Lateks

Bantal lateks mirip dengan bantal memory foam namun lebih cepat kembali ke bentuk semula setelah dipakai. Bantal lateks juga cenderung lebih dingin sehingga nyaman dipakai sepanjang malam tanpa harus kembali ke sisi bantal yang lebih dingin.

Lateks terbuat dari getah pohon karet. Namun ada juga lateks sintetis. Rongga-rongga kecil di busa lateks ini membuat bantal ini terasa kenyal dan nyaman.

  • Plus: Bebas tungau, alergi, dan debu. Bentuk tidak akan menggumpal dan tahan lama.
  • Minus: Barganya cukup mahal.
Bantal lateks terkesan mirip dengan bantal dacron, namun terasa lebih lentur dan lebih dingin. (Foto: pixabay.com)

Bantal Kapuk

Masyarakat Indonesia sangat familiar dengan bantal jenis ini. Seperti namanya, isi bantal ini berasal dari buah kapuk. Bantal kapuk cenderung terasa panas jika sudah lama digunakan.

  • Plus: Harganya murah
  • Minus: Sering menjadi sarang tungau dan debu. Penderita asma tidak disarankan menggunakan bantal jenis ini.
Kapuk yang sering dijadikan isian bantal. (Foto: pixabay.com)

Bantal Soba

Selain kapuk, ada juga bahan alami yang menjadi isian bantal, yaitu kulit biji soba (buckwheat). Bantal soba ini memiliki tekstur seperti microbead dan menyesuaikan dengan bentuk kepala.

  • Plus: Bantal alami dan sustainable.
  • Minus: Berisik karena kulit soba yang saling bergesekan ketika kepala kita bergerak.
Bahan soba atau buckwheat yang bisa menyesuaikan dengan bentuk kepala. (Foto: pixabay.com)

Bantal Air

Seperti namanya, bantal ini berisi air. Ketika digunakan, bantal ini langsung menyesuaikan diri dengan bentuk leher dan kepala kamu.

  • Plus: Dapat disesuaikan, ditambah atau dikurangi isi airnya, anti tungau dan debu.
  • Minus: Berisiko bocor.
Bantal air yang lebioh lentur dan nyaman di kepala. (Foto: pixabay.com)

Jenis bantal memang berbeda-beda dan semuanya dirancang untuk sesuai dengan kenyamanan dan kebutuhan yang juga berbeda. Pastikan kamu memilih jenis bantal yang memang sesuai dengan kebutuhan agar tidur bisa lebih berkualitas dan bisa merasakan dampaknya buat kesehatan.