Kenali Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi

kondom

Banyak orang melihat alat kontrasepsi sebagai salah satu elemen pendukung pornografi. Padahal dalam dunia medis, alat kontrasepsi punya tujuan yang jauh lebih mulia untuk kesehatan dan kesejahteraan keluarga.

Penting bagi setiap individu, baik wanita maupun pria, untuk memahami berbagai jenis alat kontrasepsi yang tersedia di pasaran. Dalam dunia modern ini, pengetahuan mengenai metode kontrasepsi sangatlah penting, tidak hanya untuk merencanakan keluarga, tetapi juga untuk menjaga kesehatan dan kehidupan seksual yang aman dan sehat.

Dengan mengenal beragam jenis alat kontrasepsi yang ada, kita dapat membuat keputusan yang cerdas dan sesuai dengan kebutuhan serta preferensi, sehingga menjadikan pengalaman berhubungan intim menjadi lebih aman, nyaman, dan terencana.

Berikut adalah alat-alat kontrasepsi yang umum digunakan beserta kelebihan dan kekurangannya.

Kondom

Kondom adalah alat kontrasepsi paling umum yang terbuat dari lateks atau poliuretan. Kondom dipasang pada penis pria yang sedang ereksi untuk menghalangi sperma keluar dan mencapai sel telur.

Kelebihan:

  • Dapat mencegah infeksi menular seksual (IMS)
  • Harga terjangkau dan mudah diperoleh
  • Praktis dan mudah untuk digunakan
  • Tidak memengaruhi hormon

Kekurangan:

  • Dapat robek dan terlepas bila tidak digunakan dengan benar
  • Hanya sekali pakai
  • Dapat memicu reaksi alergi pada penderita alergi lateks
Kondom yang mudah digunakan namun berisiko sobek atau terlepas bila salah memakainya (Foto: Pexels)

Pil KB

Pil KB adalah alat kontrasepsi paling umum lainnya yang digunakan secara oral oleh wanita. Terdapat 2 jenis pil KB, yaitu pil yang mengandung hormon estrogen dan progestin, serta pil yang hanya mengandung hormon progestin saja. 

Pil KB biasanya berjumlah 21-35 tablet dan harus dikonsumsi setiap hari dalam jam yang sama secara berkelanjutan.

Kelebihan:

  • Sangat efektif (persentase kegagalan 8%)
  • Melancarkan dan mengurangi kram saat haid

Kekurangan:

  • Tidak mencegah penyebaran IMS
  • Dapat menyebabkan efek samping seperti tekanan darah naik, darah membeku, keluar flek dan payudara mengeras.
  • Tidak dapat diminum oleh wanita dengan kondisi medis tertentu (contohnya sakit jantung, gangguan hati, kanker payudara dan rahim, migrain, dan hipertensi)

Suntik KB

Suntik KB terbuat dari hormon progestin sintesis dan dapat menghambat ovulasi. Terdapat 2 jenis suntik KB, yaitu suntik KB 1 bulan dan 3 bulan. 

Kelebihan:

  • Tingkat kegagalan suntik KB 1 bulan hanya 1% jika digunakan dengan benar
  • Dapat bertahan hingga 3 bulan
  • Lebih praktis daripada pil KB

Kekurangan:

  • Harga cukup mahal
  • Perlu kunjungan rutin ke tenaga medis yang bersangkutan
  • Dapat menyebabkan efek samping seperti keluar flek dan siklus menstruasi kacau.
  • Tidak dianjurkan dipakai oleh wanita dengan kondisi atau riwayat medis tertentu (contohnya migrain, diabetes, sirosis, stroke, dan serangan jantung)

KB Implan

KB implan merupakan alat kontrasepsi berbentuk susuk yang ditanamkan pada bagian bawah kulit wanita, umumnya lengan bagian atas dan akan mengeluarkan hormon progestin secara perlahan untuk mencegah kehamilan.

Kelebihan:

  • Tingkat kegagalan kurang dari 1%
  • Tahan lama (hingga 3 tahun)
  • Tidak mengganggu hubungan intim

Kekurangan:

  • Harga cukup mahal
  • Siklus menstruasi bisa kacau
  • Dapat menyebabkan memar dan bengkak pada kulit ketika baru dipasang
  • Tidak mencegah penyebaran IMS
  • Harus ke dokter untuk memasang dan melepasnya
KB implan cukup efektif namun harus dengan bantuan dokter untuk memasang dan melepasnya (Foto: Pexels)

Intrauterine Device (IUD)

IUD adalah alat berbentuk T yang terbuat dari plastik dan tembaga atau mengandung hormon progesteron. Alat ini dipasang di dalam rahim untuk menghalangi sperma menuju sel telur dan juga melepaskan hormon secara bertahap untuk mencegah kehamilan pada jenis yang mengandung hormon.

Kelebihan:

  • Tahan lama (10 tahun untuk IUD dari plastik dan tembaga, 5 tahun untuk IUD dengan hormon)
  • Tidak membutuhkan perawatan rumit

Kekurangan:

  • IUD dari tembaga dapat membuat haid tidak lancar
  • Risiko pendarahan atau flek
  • Risiko alat bergeser atau keluar dari tempat yang seharusnya
  • Harga cukup mahal

Spermisida

Spermisida adalah produk berupa jel, krim, membran, atau busa dengan bahan kimia yang dapat membunuh sperma. Produk ini dioleskan dalam vagina sebelum berhubungan intim.

Kelebihan:

  • Harga terjangkau
  • Mudah digunakan

Kekurangan:

  • Perlu diaplikasikan 30 menit sebelum melakukan hubungan intim
  • Risiko menyebabkan iritasi pada organ intim bila sering dipakai
  • Harus digunakan bersama alat kontrasepsi lain
  • Tingkat kegagalan cukup tinggi mencapai 29%

Diafragma

Diafragma adalah alat kontrasepsi berbentuk kubah kecil yang terbuat dari karet atau silikon lembut untuk menghalangi sperma dan sel telur. Alat ini diletakkan di dekat serviks dan biasanya digunakan bersama spermisida. Setelah melakukan hubungan intim, alat ini harus tetap berada di dalam vagina selama 6 jam.

Kelebihan:

  • Dapat digunakan berulang kali
  • Bila dirawat dengan baik dapat bertahan hingga 2 tahun

Kekurangan:

  • Membutuhkan latihan untuk menggunakannya
  • Tingkat kegagalan cukup tinggi bila pemakaian tidak benar (hingga 16%)
  • Tidak boleh digunakan lebih dari 24 jam

Cervical Cap

Cervical cap memiliki bentuk yang mirip seperti diafragma, namun ukurannya lebih kecil dan juga digunakan bersama spermisida.

Kelebihan:

  • Harga terjangkau
  • Dapat digunakan 2 kali

Kekurangan:

  • Kurang efektif, tingkat kegagalan hingga 30% bagi wanita yang sudah melahirkan dan 15% bagi wanita yang belum pernah melahirkan.
  • Tidak memberikan perlindungan terhadap IMS
Cervical caps punya risiko gagal yang cukup tinggi (Foto: Pexels)

Cincin Kontrasepsi

Cincin kontrasepsi adalah alat kontrasepsi berbentuk cincin plastik yang fleksibel dan dipasang di dalam vagina selama 3 minggu. Cincin ini akan melepaskan hormon estrogen dan progestogen. 

Kelebihan:

  • Dapat dilepas dan dipasang sendiri
  • Memiliki sedikit efek samping
  • Tidak memengaruhi kesuburan

Koyo Ortho Evra

Koyo khusus ini dapat melepaskan hormon yang sama seperti dalam pil KB dan pemakaiannya cukup ditempelkan pada kulit selama 3 minggu dan menggantinya tiap seminggu sekali.

Kelebihan:

  • Tidak ribet
  • Haid lebih lancar dan tidak sakit 

Kekurangan:

  • Harga mahal
  • Tidak melindungi dari IMS
  • Memiliki efek samping yang mirip dengan pil KB

Sterilisasi

Sterilisasi adalah cara melakukan kontrasepsi secara permanen dengan memotong saluran dari testis ke vesikula seminalis (vasektomi) pada pria, atau mengikat, memotong, atau memblokir tuba falopi (tubektomi) pada wanita.

Kelebihan:

  • Tidak berpengaruh pada fungsi seksual maupun libido
  • Tidak perlu melakukan kontrasepsi lainnya
  • Efektifitas 100%

Kekurangan:

  • Tidak dapat melindungi dari IMS
  • Tidak dapat mengembalikan kemampuan bereproduksi seperti semula

Ada banyak jenis kontrasepsi yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan. Perlu diketahui bahwa pada dasarnya ragam alat kontrasepsi ditujukan untuk kehidupan rumah tangga yang lebih sehat dan harmonis. Itu sebabnya peredaran alat kontrasepsi termasuk di bawah pengawasan medis.

Untuk memilih yang sesuai, tidak ada salahnya kamu juga berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis alat kontrasepsi apa yangs ebetulnya kamu butuhkan.