Kenali Jenis-Jenis Fobia ini, Siapa Tahu Kamu Mengidapnya Juga

Pernah merasa takut pada sesuatu yang spesifik, seperti ruang gelap, ruang sempit, atau bahkan pada jenis hewan tertentu? Nah, mungkin kamu mengidap fobia atau reaksi ketakutan yang berlebihan pada suatu benda atau kondisi tertentu. 

Mungkin terlihat mirip dengan rasa takut biasa, namun sebetulnya fobia memiliki perbedaan. Menurut Hellosehat, rasa takut biasanya bisa diatasi saat itu juga ketika seseorang berhadapan dengan sumber rasa takutnya, namun tidak dengan fobia. Fobia biasanya berlangsung cukup lama hingga bertahun-tahun dan orang bisa merasakan ketakutannya meskipun sumber rasa takutnya terletak jauh dari hadapannya.

Begitu takutnya terhadap suatu hal, penderita fobia juga mengalami beberapa gejala berikut apabila rasa takutnya mulai muncul:

  • Jantung berdebar
  • Sesak nafas
  • Pusing
  • Mual
  • Nyeri di dada
  • Sulit berbicara dengan jelas
  • Gemetar dan berkeringat
Fobia merujuk pada ketakutan akan suatu hal secara berlebihan. (Foto: Pixabay)

Beberapa hal yang menjadi pemicu terjadinya fobia adalah:

  • Trauma atau pengalaman buruk atas kondisi tertentu.
  • Gangguan mental, seperti skizofrenia (gangguan mental berupa halusinasi) dan depresi.
  • Perlakuan orang tua yang terlalu melindungi.
  • Memiliki anggota keluarga yang juga menderita fobia tertentu.
  • Tekanan atau stres dalam jangka waktu yang cukup lama.

Nah, fobia sendiri banyak juga jenisnya, bahkan menurut Halodoc, jenis-jenis fobia mencapai sekitar 100 jenis. Namun berikut ini adalah beberapa jenis fobia yang cukup sering ditemui:

Nomophobia

Jenis fobia yang takut melepaskan hubungan dengan ponsel ini mungkin sering ditemui saat ini, dimana hidup kita menjadi sangat tergantung pada teknologi ponsel. Penderita fobia ini tak pernah lepas dari ponselnya dalam aktivitas sehari-hari.

Agoraphobia

Merupakan fobia terhadap tempat terbuka dimana seseorang merasa terjebak dan tak bisa menghindar atau melarikan diri. Kata agoraphobia mengacu pada “takut di tempat terbuka.” Biasanya, rasa takut ini muncul saat berada di keramaian, naik angkutan massal, dan lain-lain.

Socialphobia

Fobia yang juga disebut sebagai gangguan kecemasan sosial ini merupakan kecemasan ekstrem terhadap situasi sosial tertentu, misalnya takut dipermalukan di depan umum, malu jadi pusat perhatian di keramaian, dan sebagainya yang melibatkan publik di sekitarnya. Penderita fobia ini bisa berujung tindakan yang cenderung pada isolasi diri. 

Arachnophobia

Ini adalah fobia yang takut pada jenis hewan tertentu, yaitu laba-laba. Saking takutnya, penderita fobia ini bahkan tak sanggup untuk membunuh laba-laba bila melihatnya. Tak hanya dengan laba-laba sungguhan, fobia ini juga berlaku saat penderitanya hanya melihat gambar atau replika laba-laba saja.

Arachnophobia menimbulkan rasa takut berlebihan pada laba-laba. (Foto: Pexels)

Glossophobia

Berasal dari bahasa Yunani “glossa” yang berarti lidah, dan “phobos” yang berarti takut, glossophobia merupakan ketakutan berbicara di depan umum. Biasanya ditandai dengan perasaan gugup, keluar keringat, dan bahkan kehilangan kata-kata saat harus berbicara di depan umum.

Acrophobia

Fobia ini merupakan takut pada ketinggian dimana penderitanya akan menghindari tempat-tempat yang tinggi dan lebih bersifat terbuka, seperti naik gunung, menaiki menara, berdiri di balkon bangunan yang tinggi atau melintasi jembatan beralas kaca yang kini banyak dibuat di tempat-tempat wisata. Gejalanya bisa berupa pusing, mual, rasa ngilu di bagian perut hingga ingin pingsan.

Claustrophobia

Merupakan rasa takut saat berada di ruang sempit atau ruang tertutup. Biasanya penderita fobia ini akan panik karena takut tidak bisa bernapas, kehabisan oksigen, dan lain-lain. Gejalanya antara lain berkeringat, susah bernafas, dan pusing. 

Dentophobia

Tentunya kamu pernah memeriksakan gigi ke dokter gigi. Namun buat penderita fobia, ini tampaknya akan sulit dilakukan, karena dentophobia adalah jenis fobia yang memiliki rasa takut berlebihan pada proses pemeriksaan gigi atau sosok dokter gigi. Biasanya disebabkan oleh trauma dengan pengalaman yang kurang menyenangkan saat pemeriksaan gigi.

Pengalaman buruk saat memeriksa kesehatan gigi bisa mengakibatkan dentophobia. (Foto: Pixabay)

Hemophobia

Ini adalah fobia yang memiliki rasa takut pada luka yang mengeluarkan darah. Seseorang yang mengalami hemophobia bahkan bisa pingsan saat mereka melihat atau menyentuh darah sendiri maupun darah orang lain. 

Cynophobia

Kamu takut pada anjing? Bisa jadi kamu mengalami cynophobia, yaitu takut berlebihan pada anjing. Sama seperti fobia pada binatang atau fobia lainnya, cynophobia biasanya dipicu pengalaman tak mengenakkan saat pernah berinteraksi dengan anjing.

Nyctophobia

Berbeda dengan claustrophobia yang merupakan ketakutan pada tempat sempit, nyctophobia merupakan ketakutan pada kegelapan atau takut keluar malam hari. Penyebabnya kebanyakan pengalaman mencekam saat kanak-kanak yang kemudian berlanjut hingga dewasa. 

Aviophobia

Dikenal juga dengan sebutan aerophobia alias takut terbang. Alasannya bisa beragam, mulai takut jatuh hingga pesawat meledak di udara. Fobia ini bisa sangat mengganggu, khususnya bagi mereka yang misalnya akan pergi berlibur menggunakan pesawat udara.

Lalu, bisakah fobia ini dicegah? Sampai saat ini sebetulnya belum ditemukan tindakan langsung yang bisa mencegah terjadinya fobia pada seseorang. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari trauma berkepanjangan yang bisa mengakibatkan fobia, yaitu:

  • Berbagi cerita pada keluarga, orang terdekat atau psikolog tentang sesuatu yang membuat kamu trauma dan cemas berlebihan.
  • Mengubah pola pikir menjadi sesuatu yang lebih positif tentang hal-hal yang selama ini kamu takuti atau cemaskan.

Nah, dari sekian banyak jenis phobia di atas, apakah kamu termasuk yang mengidap salah satunya?