Pernah merasa semakin bertambah usia, kamu jadi lebih mudah tersulut emosi tanpa alasan yang jelas? Benarkah semakin tua kita semakin mudah emosi?
Pernah merasa semakin bertambah usia, kamu jadi lebih mudah tersulut emosi? Atau melihat orang tua di sekitarmu lebih sering marah dibanding dulu? Fenomena ini memang kerap terjadi, tetapi apa penyebabnya? Dari sudut pandang kesehatan mental, ada beberapa faktor yang bisa menjelaskan mengapa seiring bertambahnya usia, seseorang mungkin lebih sering mengalami kemarahan.
1. Perubahan Fisiologis Otak
Seiring bertambahnya usia, otak mengalami perubahan, terutama di bagian prefrontal cortex yang berperan dalam pengendalian emosi. Fungsi otak yang menurun bisa membuat seseorang lebih sulit mengatur reaksi emosionalnya, termasuk kemarahan. Selain itu, kadar neurotransmitter seperti serotonin, yang berperan dalam mengatur suasana hati, juga bisa berkurang, sehingga emosi lebih sulit dikendalikan.
2. Akumulasi Stres Seumur Hidup
Beban hidup yang terus menumpuk bisa menjadi pemicu meningkatnya rasa marah. Masalah keluarga, keuangan, kesehatan, hingga kekecewaan terhadap banyak hal yang tidak berjalan sesuai harapan bisa membuat seseorang lebih sensitif dan mudah tersulut emosi.

3. Perubahan Fisik dan Kesehatan
Banyak orang mengalami masalah kesehatan seiring bertambahnya usia, seperti nyeri sendi, tekanan darah tinggi, atau penyakit kronis lainnya. Rasa sakit yang terus-menerus bisa membuat seseorang lebih mudah marah karena merasa tidak nyaman. Selain itu, kurangnya energi akibat penuaan juga bisa menyebabkan frustrasi.
4. Perubahan Sosial dan Kesepian
Makin tua, lingkaran sosial seseorang biasanya semakin menyempit. Kehilangan pasangan, anak-anak yang sibuk dengan kehidupannya sendiri, atau pensiun dari pekerjaan bisa menimbulkan rasa kesepian. Kesepian yang berkepanjangan bisa memicu perasaan negatif, termasuk kemarahan sebagai bentuk ekspresi ketidakpuasan terhadap situasi yang dialami.
5. Kurangnya Tidur Berkualitas
Masalah tidur lebih sering terjadi pada orang yang lebih tua. Insomnia atau gangguan tidur lainnya bisa menyebabkan seseorang merasa lebih mudah tersinggung dan kurang sabar dalam menghadapi berbagai situasi.
6. Berkurangnya Toleransi terhadap Ketidakpastian
Ketika muda, seseorang lebih terbuka terhadap perubahan dan ketidakpastian. Namun, seiring bertambahnya usia, banyak orang menginginkan stabilitas dan keteraturan. Ketika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan atau harapan mereka, rasa frustrasi bisa lebih mudah muncul dan berubah menjadi kemarahan.
Bagaimana Mengelola Emosi di Usia Tua?
Jika kamu atau orang terdekat mulai merasa lebih sering marah, ada beberapa cara yang bisa membantu:
- Latihan Relaksasi: Teknik pernapasan, meditasi, atau yoga bisa membantu mengendalikan emosi.
- Aktivitas Sosial: Tetap berinteraksi dengan teman atau keluarga bisa membantu mengurangi stres dan kesepian.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik bisa membantu menurunkan stres dan meningkatkan produksi hormon bahagia.
- Tidur yang Cukup: Mengatur pola tidur yang baik bisa mencegah perubahan suasana hati yang drastis.
- Konsultasi dengan Profesional: Jika kemarahan mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, berbicara dengan psikolog atau terapis bisa menjadi solusi terbaik.
Makin tua bukan berarti makin pemarah, tetapi perubahan dalam tubuh dan kehidupan bisa membuat emosi lebih sulit dikendalikan. Memahami penyebabnya dan mencari cara untuk mengelolanya bisa membantu kamu atau orang-orang terdekat tetap tenang dan menikmati hidup dengan lebih damai.