Mengenal Eustress, Stress yang Berikan Dampak Baik Bagi Kesehatan Mental

Istilah “stress” cenderung identik dengan dampak buruk bagi kesehatan mental. Tapi ternyata tidak semua stress punya sifat buruk, seperti eustress yang ternyata memberikan pengaruh positif untuk mental.

Mengalami stress adalah hal yang wajar. Stress adalah respon yang dilakukan tubuh terhadap suatu kejadian. Secara medis, sebetulnya stress dibagi menjadi 2 bagian, yaitu distress (stress negatif) dan eustress (stress positif). 

Eustress adalah jenis stress yang bisa memacu senyawa kimia dalam tubuh untuk merasa lebih bersemangat. Ini berbeda dengan distress yang justru membuat kesehatan mental terganggu dan orang kehilangan motivasi. Distress akan diikuti dengan pelepasan hormon stress pada tubuh. Bila dibiarkan, distress akan berkembang menjadi depresi yang mengakibatkan dampak buruk untuk kesehatan fisik.

Distress umumnya juga terjadi karena kejadian kurang menyenangkan, seperti kehilangan pekerjaan, kecelakaan, kematian, putus hubungan asmara dan masalah lain yang menimbulkan tekanan pada mental.

Berbeda dengan distress, eustress diketahui tidak memberikan dampak buruk pada kesehatan mental, namun justru berguna untuk menjaga kestabilan mental. Umumnya eustress timbul dari kejadian yang menyenangkan, seperti memulai pekerjaan di tempat baru, bepergian ke tempat yang asing, memulai hobi baru dan bahkan pernikahan. 

Eustress justru bisa menimbulkan semangat baru (Foto: Pexels)

Secara garis besar, eustress memberikan dampak baik pada 3 hal berikut ini:

Dampak psikologis

Kamu bisa menjadi lebih mandiri dan punya mental lebih kuat dengan mengalami eustress, karena kondisi ini membuat kamu termotivasi untuk mengerjakan sesuatu dan berusaha untuk melakukannya dengan baik.

Dampak fisik

Beberapa kejadian penyebab eustress bisa memicu kamu untuk lebih teratur berolahraga atau melatih fisik.

Dampak emosional

Eustress bisa memberikan emosi positif, seperti rasa puas dan terinspirasi pada sesuatu.

Wanita Laptop
Eustress bisa berdampak pada faktor emosional yang positif (Foto: Pixabay)

Bisakah Distress menjadi Eustress?

Baik distress maupun eustress pada dasarnya memiliki ciri-ciri yang mirip, seperti:

  • Detak jantung menjadi lebih cepat
  • Keringat dingin
  • Gelisah 
  • Susah tidur

Meskipun punya ciri yang serupa, keduanya memiliki dampak yang sama sekali berbeda. Lalu, apakah distress bisa diubah menjadi eustress? Sebetulnya distress dan eustress bisa kamu tentukan sendiri melalui bagaimana kamu bersikap menghadapi kejadian yang kamu hadapi. Misalnya, saat kamu gagal membangun sebuah usaha maka akan menjadi distress kalau kamu menganggap bahwa kamu memang orang yang gagal dan tidak bisa melakukan apapun.

Sebaliknya akan menjadi eustress kalau kamu berpikir bahwa ini adalah peluang baru untuk melakukan inovasi atau belajar bisnis baru, mengenal market lebih dalam dan mempelajari kesalahan strategi yang mungkin kamu buat sebelumnya.

Wanita Memegang Kepala
Masalah yang ditemui bisa diubah jadi eustress, tergantung bagaimana kamu menyikapi masalah (Foto: Pixabay)

Lalu, bagaimana caranya agar kita lebih sering merasa eustress daripada distress? Beberapa langkah ini bisa kamu ikuti:

  • Mempelajari hal baru

Banyak hal baru yang menarik untuk dipelajari saat ini. Kamu bisa belajar tentang teknologi informasi, fotografi, ilmu kuliner hingga berkebun. Dan semuanya bisa kamu pelajari dengan cara mudah, seperti menonton tutorialnya secara online dan bahkan gratis.

  • Keluar dari zona nyaman

Ini identik dengan pengertian berhenti bekerja dan melakukan usaha sendiri. Padahal pengertian keluar dari zona nyaman tak harus berhenti bekerja. Misalnya, kamu bisa menjadi narasumber dalam sebuah forum dimana sebelumnya kamu tidak ada pengalaman sama sekali untuk tampil depan publik sebelumnya.

Hal-hal seperti ini mungkin awalnya kamu anggap sebagai sesuatu yang sulit. Namun dengan mencobanya, bukan tidak mungkin kamu akan ketagihan dengan aktivitas barumu.

  • Olahraga

Dengan berolahraga kamu akan tertantang untuk punya goals yang lebih baik untuk kesehatan. Misalnya, ingin menurunkan kadar lemak, ingin menurunkan berat badan, membentuk otot dan lain-lain. Tak hanya kesehatan mental, ini juga memberikan dampak baik untuk fisik.

Intinya adalah kamu harus berusaha untuk melihat hal lebih banyak dari sisi positif supaya lebih terbuka dalam melihat peluang-peluang baru. Kamu juga harus lebih fokus pada potensi-potensi yang kamu miliki untuk menghadapi tantangan-tantangan yang mungkin sebelumnya membuatmu merasa cemas.

Pada kenyataannya, memang tidak semua distress berhasil diubah menjadi eustress. Tapi dengan berusaha mengubahnya setidaknya kamu bisa mengubah sebagian rasa cemas kamu menjadi motivasi untuk melakukan sesuatu menjadi lebih baik.