Manfaat Tempe untuk Kesehatan Bayi, Salah Satunya Mencegah Diare!

Sudah bukan rahasia lagi jika tempe adalah salah satu makanan khas Indonesia yang padat nutrisi. Makanan berbahan utama kedelai ini semakin digemari karena selain rasanya yang enak, juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Bukan hanya untuk orang dewasa tetapi juga bayi.

Tempe juga disarankan menjadi salah satu menu MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) bayi sejak berusia di atas 6 bulan. Informasi ini diumumkan saat penutupan Konferensi Internasional Tempe dan Produk Terkait tahun 2015 yang diselenggarakan di Yogyakarta.

Begitu pentingnya untuk mengkonsumsi tempe, pada Mei 2021 lalu bahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyatakan bahwa tempe akan didaftarkan sebagai Warisan Dunia UNESCO.

Kandungan Nutrisi Tempe

Makanan hasil fermentasi kedelai ini merupakan sumber protein nabati yang bagus yang bisa mendukung tumbuh kembang bayi. Selain itu, protein, vitamin, dan nutrisi pada tempe mudah dicerna sehingga cocok diberikan pada bayi sebagai menu sehari-hari.

Berdasarkan Kementrian Kesehatan RI, kandungan gizi dalam 100 gram tempe adalah sebagai berikut:

  • Energi: 150 kalori
  • Protein: 14 gram
  • Lemak: 7,7 gram
  • Karbohidrat: 9,1 gram
  • Serat: 1,4 gram
  • Kalsium: 517 miligram
  • Natrium: 7 miligram
  • Fosfor: 202 miligram

Selain itu tempe juga diketahui mengandung vitamin B, folat, dan zinc dan juga mengandung asam amino esensial secara seimbang yang sangat bagus untuk menjaga fungsi metabolisme, sebagai zat pembangun, dan perbaikan sel.

Tempe mengandung banyak nutrisi yang berguna bagi kesehatan, termasuk pada bayi. (Foto: pixabay.com)

Manfaat Tempe untuk Bayi

Dengan kandungan nutrisinya yang kaya, berikut adalah manfaat konsumsi tempe bagi kesehatan bayi:

Mencegah Diare

Tempe mengandung senyawa antibakteri yang aktif melawan bakteri jahat pada tubuh bayi. Salah satunya bakteri penyebab diare seperti Salmonella typhi, Shigella flexneri, dan Escherichia coli.

Mencegah Konstipasi

Sembelit sering dialami bayi dan anak-anak. Oleh karena itu, pemberian tempe sebagai salah satu menu MPASI sangat dianjurkan. Kandungan serat yang tinggi pada tempe bisa mencegah konstipasi atau sembelit.

Menjaga Kesehatan Saluran Cerna

Proses pembuatan tempe lewat fermentasi membuat makanan ini kaya akan probiotik alias bakteri baik yang baik bagi saluran cerna.

Memberi Kepadatan Tulang

Bukan hanya susu dan keju yang kaya kalsium. Tempe juga merupakan sumber kalsium yang baik bagi anak. Konsumsi tempe secara rutin bisa memberikan kepadatan tulang pada bayi dan anak.

Mencegah Stunting

Stunting adalah masalah kurang gizi sehingga menyebabkan anak gagal tumbuh atau perawakan yang lebih pendek dibanding standar usianya. Kandungan gizi yang komplit pada tempe mampu mencegah terjadinya stunting pada anak.

Tempe memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap untuk mencegah stunting pada bayi. (Foto: pixabay.com)

Lalu, bagaimana mengolah atau memasak tempe yang baik untuk bayi? Untuk bayi berusia 6 hingga 9 bulan, tempe sebaiknya dimasak dengan cara dikukus, kemudian bisa dicampurkan dengan bahan makanan lainnya yang teksturnya disesuaikan dengan kemampuan makan bayi.

Sementara untuk bayi di atas 9 bulan, tempe bisa ditumis atau dijadikan sebagai finger food (makanan yang mudah dipegang dan dimakan oleh bayi) dengan cara digoreng.

Dan dari semua manfaat tempe tadi, yang paling menguntungkan adalah tempe sangat mudah didapat dan harganya pun sangat murah. Yuk, beri si kecil tempe agar lebih sehat.