Banyak orang mengenal kawasan hutan mangrove sebatas kawasan untuk berwisata. Padahal hutan mangrove memiliki banyak manfaat untuk menjaga lingkungan dan mencegah berbagai ancaman bencana alam.
Mangrove adalah sekumpulan pohon yang tumbuh pada tempat yang punya kadar garam tinggi atau air payau seperti di daerah rawa, pantai hingga tepian sungai. Salah satu keistimewaan dari mangrove adalah ia mampu menyaring hingga 90% garam melalui akar-akarnya.
Berdasarkan lokasi tumbuhnya, mangrove juga terbagi dalam 3 jenis, yaitu:
- Mangrove sejati utama (mayor), yang tumbuh pada daerah pasang surut dan berdiri tegak secara alami.
- Mangrove sejati tambahan (minor), yaitu tanaman bakau yang biasanya tumbuh di daerah tepian sungai dan bentuknya tidak tegak.
- Mangrove ikutan (associate), yaitu mangrove yang tidak tumbuh berbarengan di kawasan mangrove mayor dan biasanya tumbuh di area daratan di sekitar pantai.
Dari 3 jenis tersebut, mangrove sejati utama (mayor) dianggap yang paling penting karena tumbuh di kawasan pasang surut dan diketahui mampu memberikan perlindungan pada lingkungan sekitarnya.
Sebetulnya, semua tanaman yang hidup di kawasan pasang surut dan mampu beradaptasi dengan ekosistem pantai itu disebut dengan mangrove. Salah satu jenis mangrove yang banyak didapati di daerah pasang surut adalah Rhizophora mucronata atau disebut dengan bakau. Jadi, tidak semua mangrove itu adalah bakau.
Beberapa kawasan pesisir yang memiliki hutan mangrove kini juga mulai diberdayakan sebagai lokasi wisata sekaligus edukasi, dimana selain bersenang-senang dan bersantai, pengunjung juga bisa mendapatkan informasi berguna tentang hutan mangrove.
Manfaat Hutan Mangrove untuk Lingkungan Sekitar
Beberapa manfaat dari adanya hutan mangrove untuk lingkungan sekitar adalah:
Meredam tsunami
Gelombang tsunami yang dipicu oleh gempa di bawah laut bisa diredam oleh adanya kawasan hutan mangrove di pesisir. Mangrove identik dengan batang yang tumbuh dengan rapat dan daun-daunya yang padat dan cukup lebar. Akar mangrove juga terkenal sangat kuat meskipun ia tumbuh di daerah pasang surut air laut atau rawa. Itu sebabnya mangrove diyakini bisa mengurangi dampak kerusakan yang ditimbulkan tsunami. Mangrove juga diketahui bisa meredam tinggi gelombang tsunami sebanyak 5 hingga 30%.
Menyerap karbondioksida
Satu pohon mangrove dewasa atau yang sudah berusia sekitar 25 tahun diperkirakan mampu menyerap 308 kilogram karbondioksida selama masa pertumbuhannya. Seperti yang kamu ketahui, salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim adalah jumlah karbondioksida berlebih akibat penggunaan bahan bakar fosil. Jadi, semakin banyak hutan mangrove yang tersedia, semakin besar juga kesempatan untuk menyerap karbondioksida.
Menjaga kualitas air dan udara
Tanaman mangrove yang tumbuh dengan batang dan akar yang cukup rapat punya kemampuan untuk menyerap semua kotoran yang berasal dari kotoran sampah manusia maupun limbah dari kapal di laut. Mangrove juga bisa berfungsi sebagai penyerap logam berbahaya sehingga menjadikan kualitas air di sekitarnya menjadi lebih bersih.
Tempat hidup biota laut
Lokasinya yang tenang dan teduh membuat kawasan hutan mangrove sering dijadikan rumah bagi beberapa biota laut, seperti udang, kepiting dan beberapa jenis ikan. Kondisi ini juga memberikan keuntungan bagi warga di sekitar kawasan mangrove untuk menjadikan kawasan ini sebagai salah satu sumber bahan makanan.
Mencegah abrasi air laut
Abrasi adalah proses pengikisan daratan oleh gelombang laut sehingga semakin lama daratan akan semakin terkikis oleh air dan mengancam penduduk yang tinggal di sekitar pesisir. Bila tidak ada penahan seperti hutan mangrove, maka sebuah kawasan pesisir bisa menghalami abrasi dengan cepat.
Wisata Hutan Mangrove
Berwisata di kawasan hutan mangrove bisa menjadi hal yang menarik. Karena fungsinya yang sebagai penahan abrasi dan gelombang tinggi, kawasan hutan mangrove merupakan kawasan pesisir yang aman dikunjungi oleh anak-anak. Beberapa hutan mangrove bahkan sudah dilengkapi dengan banyak fasilitas hiburan, seperti taman bermain, rumah makan hingga penginapan.
Di masa pandemi seperti sekarang berwisata di kawasan hutan mangrove juga direkomendasikan karena suasananya yang terbuka sehingga rendah risiko penularan Covid-19.
Salah satu destinasi wisata hutan mangrove di Jakarta yang bisa kamu kunjungi adalah Taman Wisata Alam Angke Kapuk. Cukup mudah diakses, tempat wisata yang berada di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) ini menjadi salah satu lokasi favorit liburan keluarga Jakarta di akhir pekan. Selain hutan mangrove, kawasan ini juga dipenuhi dengan hutan alami yang membuat lingkungan sekitarnya menjadi teduh. Fasilitasnya juga beragam, mulai dari taman bermain, penyewaan perahu, restoran hingga akomodasi.
Tempat ini juga memiliki banyak lokasi menarik untuk berfoto-foto. Itu sebabnya di beberapa titik, pihak pengelola menyediakan juga tempat untuk melakukan sesi foto pra nikah di tempat ini. Kamu bisa menjelajahi kawasan mangrove seluas 99,82 hektar yang ada di tempat ini dengan cukup nyaman karena sudah disediakan jalur-jalur yang terbuat dari kayu dan aman untuk dilalui oleh anak-anak juga.
- Alamat: Jalan Garden House RT08/RW01, Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara
- Jam operasional: Setiap hari mulai pukul 08:00 hingga 16:00
- Harga tiket:
- Weekday: Rp 30.000 (dewasa), Rp 15.000 (anak-anak), Rp 150.000 (WNA tanpa KITAS)
- Weekend dan hari libur nasional: Rp 35.000 (dewasa) dan Rp 20.000 (anak-anak), Rp 170.000 (WNA tanpa KITAS)
- Instagram: @TWA_mangrove
- Website: Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk
Karena lokasinya yang berada di tepian laut dan banyak terdapat genangan air, jangan lupa untuk membawa krim anti nyamuk saat berkunjung ke sini. Kamu juga sebaiknya membawa botol minum sendiri karena lokasinya yang cukup luas dan kawasan pantai yang cuacanya cenderung lembab dan panas. Di masa pandemi seperti sekarang, jangan lupa untuk selalu mengenakan masker selama di lokasi, membawa hand sanitizer dan menjaga jarak dengan pengunjung lainnya.