Seperti Apa Sebenarnya Rumah yang Ramah Lingkungan?

rumah

Tak cuma gaya hidup, kini ramah lingkungan juga sudah merambah ke pengertian yang lebih luas. Salah satunya adalah rumah yang ramah lingkungan. Seperti apa?

Dalam membangun rumah, dibutuhkan beberapa perencanaan yang matang seperti contohnya menentukan tata letak ruangan, bahan bangunan yang digunakan, listrik, dan berbagai macam hal lainnya. Dengan perencanaan yang tepat dan berorientasi pada kesadaran akan lingkungan, sebuah rumah dapat menjadi rumah ramah lingkungan.

Tapi, apa sebetulnya yang dimaksud dengan rumah ramah lingkungan?

Apa itu Rumah Ramah Lingkungan?

Rumah ramah lingkungan adalah rumah dengan perancangan dan pembangunan melalui cara yang bertanggung jawab pada lingkungan dan umumnya juga dipasangi beberapa fitur eco-friendly. Rumah jenis ini dibangun juga untuk mengurangi jejak karbon dan umumnya sang pemilik juga hidup dengan menggunakan energi dan cara-cara yang lebih ramah lingkungan atau sustainable.

Dampak lingkungan dalam pembangunan dan penggunaan rumah ramah lingkungan tentu lebih rendah daripada rumah pada umumnya. Selain itu, walaupun mungkin sedikit berat pada ongkos di awal, rumah ramah lingkungan juga dapat membantu lebih menghemat biaya macam-macam seperti tagihan listrik di masa mendatang.

manfaat rumah biophilic
Pencahayaan yang optimal bisa turunkan beban energi (Foto: Pexels)

Ciri-Ciri Rumah Ramah Lingkungan

Rumah yang ramah lingkungan memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

Desain rumah berdasarkan lingkungan

Di negara-negara Barat yang dingin, orang-orang cenderung menggunakan desain minimalis dengan kaca yang membantu masuknya cahaya matahari ke dalam rumah dan dapat membantu menghangatkan ruangan. Jika di Indonesia, desain rumah yang terbuka dan lebar akan membantu ventilasi udara yang lebih lancar dan sehat di dalam rumah. Hal-hal tersebut dapat membantu menghemat penggunaan pemanas (di negara Barat) dan AC (di negara dengan iklim tropis).

Menggunakan bahan ramah lingkungan

Terdapat beberapa bagian rumah yang dibuat dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Beberapa bahan tersebut antara lain adalah bambu, batang jerami, tanah yang dipadatkan, kayu, batu bata, ataupun ashcrete.

Manajemen sampah dan drainase yang baik

Rumah atau perumahan yang ramah lingkungan biasanya memiliki tempat atau area khusus untuk menguraikan sampah organik dan non-organik. Selain itu, saluran pembuangan air dari rumah tidak terbuang langsung menuju laut.

Menggunakan energi terbarukan

Penggunaan solar panel memang masih belum terlalu banyak dijumpai di Indonesia, namun terdapat beberapa rumah yang sudah menggunakan perangkat tersebut untuk mendapatkan energi listrik tambahan dari sinar matahari. Hal ini dapat mengurangi pemakaian listrik dari sumber dan tentu juga membuatnya menjadi lebih ramah lingkungan.

Terdapat ruang hijau

Memiliki taman atau ruang hijau di rumah dapat membantu penyerapan air; terutama bila disediakan biopori, dan juga dapat meningkatkan kualitas udara di area rumah. Ukuran area hijau tersebut tidak perlu terlalu luas untuk mendapatkan manfaatnya.

tanaman
Ruang hijau di rumah untuk daerah resapan air (Foto: Pexels)

Efisien dalam penggunaan listrik

Rumah yang ramah lingkungan biasanya dilengkapi dengan alat-alat yang dapat menjaga ataupun memantau agar penggunaan listrik dapat efisien dan rendah ataupun menggunakan peralatan elektronik dengan watt yang rendah.

Dengan semakin memburuknya pemanasan global tiap tahunnya, konsep rumah ramah lingkungan dapat menjadi salah satu alternatif upaya untuk mengurangi emisi karbon yang dapat mempercepat terjadinya pemanasan global. Kalau bisa membangun rumah sendiri, apakah kamu akan tertarik untuk mengikuti konsep rumah ini?