Sering Duduk Terlalu Lama? Hati-hati Kena Dead Butt Syndrome

kerja teman

Suka duduk berlama-lama dalam sehari? Hati-hati, bisa jadi kamu berisiko kena dead butt syndrome. Apa saja bahayanya sindrom akibat kebanyakan duduk ini?

Dead Butt Syndrome atau sindrom bokong mati adalah kondisi di mana otot gluteus maximus mengalami kelemahan atau kehilangan aktivitas. Hal ini biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak aktif, seperti duduk terlalu lama, kebiasaan menonton televisi atau bermain game, atau aktivitas yang melibatkan penggunaan komputer dalam jangka waktu yang lama.

Dampak dari sindrom bokong mati bisa sangat merugikan bagi kesehatan. Beberapa dampaknya antara lain:

Sakit Punggung

Ketika otot gluteus maximus lemah, itu dapat menyebabkan ketegangan pada otot-otot lain di sekitarnya, termasuk otot punggung. Ini dapat menyebabkan rasa sakit yang serius dan menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.

Gangguan postur

Otong bokong yang lemah juga dapat mempengaruhi postur tubuh, terutama saat berdiri. Kekuatan otot gluteus maximus membantu menjaga tubuh tetap seimbang, sehingga ketika otot ini lemah, postur tubuh kamu dapat terganggu.

Terlalu lama duduk bisa picu gangguan postur (Foto: Pexels)

Cedera lutut

Otong bokong yang lemah dapat mempengaruhi gerakan pinggul dan kaki. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya cedera pada lutut karena tubuh tidak seimbang ketika melakukan gerakan atau olahraga tertentu.

Kinerja atletik yang buruk

Otot gluteus maximus merupakan otot yang sangat penting dalam melakukan gerakan atletik, seperti lari, melompat, dan menendang. Ketika otot ini lemah, performa atletik kamu dapat menurun.

Obesitas

Jika kamu tidak bergerak cukup dan otot gluteus maximus kamu lemah, kamu berisiko mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. Kurangnya gerakan dapat memperlambat metabolisme tubuh dan menyebabkan peningkatan berat badan yang tidak sehat.

Siapa yang Rentan Terkena?

Siapa pun dapat berisiko terkena Dead Butt Syndrome, terutama mereka yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka dalam posisi duduk atau jarang bergerak. Beberapa kelompok orang yang dapat berisiko lebih tinggi meliputi:

  1. Orang yang bekerja dalam posisi duduk secara teratur, seperti pekerja kantoran, penulis, atau programmer komputer.
  2. Orang yang sering menonton televisi atau bermain game selama berjam-jam dalam sehari.
  3. Orang yang mengalami cedera atau penyakit yang mempengaruhi otot, seperti cedera panggul atau radang sendi panggul.
  4. Orang yang berusia lanjut, karena kemampuan otot untuk mempertahankan kekuatan dan kekuatan berkurang seiring bertambahnya usia.
  5. Orang yang jarang melakukan aktivitas fisik atau olahraga, sehingga otot-otot gluteus maximus tidak terlatih dan lemah.
Orang yang rentan kena sindrom ini adalah yang sering habiskan waktu duduk untuk bekerja dan kurang gerak (Foto: Pexels)

Namun, penting untuk diingat bahwa siapa pun dapat mengalami Dead Butt Syndrome jika mereka tidak menjaga aktivitas fisik yang cukup dan postur tubuh yang baik. Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk menjaga kesehatan dan kebugaran fisik mereka dengan melakukan gerakan aktif secara teratur dan memperhatikan postur tubuh mereka saat duduk atau berdiri.

Untuk mencegah Dead Butt Syndrome, kamu dapat melakukan beberapa hal, seperti meningkatkan aktivitas fisik, melakukan peregangan otot setiap beberapa jam ketika bekerja dalam posisi duduk, dan menjaga postur tubuh yang baik. Jika kamu mengalami gejala Dead Butt Syndrome, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau fisioterapis untuk mendapatkan perawatan yang tepat.